PENERAPAN TREASURY SINGLE ACCOUNT SEBAGAI BENTUK MANAJEMEN KAS DALAM PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA (Kasus Pada Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Yogyakarta)
NUGROHO, SISWO , Bowo Setiyono, S.E., M.Com
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh penerapan treasury single account-TSA terhadap pengelolaan keuangan negara yang merupakan manajemen kas yang mengarah pada pengendalian pengelolaan kas. Dengan berprinsip pada fungsi manajemen kas, sehingga tidak ada lagi uang yang mengendap pada Bank Operasional-BO, dan didukung adanya perencanaan pengeluaran serta saldo kas yang ditempatkan pada Bank Sentral mendapatkan renumerasi sesuai kesepakatan yang berlaku. Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) adalah Kuasa Bendahara Umum Negara Daerah yang menjalankan tugas pokok dan fungsi treasury dalam pengelola keuangan negara di daerah. Jenis penelitian adalah studi kasus, menggunakan metoda kualitatif dan kuantitatif dengan data primer dan data sekunder.
Sebelum pelaksanaan TSA, pengelolaan keuangan negara mempunyai banyak kelemahan dan kekurangan. Setiap hari pemerintah mempunyai beban untuk mengisi saldo kas minimal rekening yang dipunyainya di masing-masing BO. Sedangkan uang tersebut menjadi uang yang mengendap (idle cash), ditambah adanya penerimaan yang tidak bisa langsung disetor ke rekening kas negara, sehingga menambah besarnya idle cash. Besarnya idle cash tidak bisa dimanfaatkan oleh pemerintah selaku pemilik dana, sehingga pemerintah mengalami opportunity lost.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemerintah melalui Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) bisa menempatkan saldo kas minimal Rp.0 (nihil) pada Bank Operasional tanpa menggangu aktivitas pengeluaran pemerintah, karena didukung dengan adanya perencanaan pengeluaran (forecasting) sehingga mengurangi risiko likuiditas pembiayaan. Saldo kas yang dipunyai pemerintah juga bisa mendapatkan renumerasi (bunga/imbalan) dari kesepakatan yang dibuat dengan Bank Indonesia, potensi dari renumerasi ini cukup besar. Sedangkan untuk mendukung sistem penerimaan berjalan baik, diperlukan aturan yang mengatur dan ketegasan pelaksanaannya.
This research aimed to analyze effect of treasury single account (TSA) on state financial management that is a cash management that refers to cash management control. Based on cash management function, there should no idle cash at operational bank (OB) and there should also forecasting and remuneration of cash balance in Central Bank according to existing agreement. State Treasury Service Office (KPPN) is local treasury authority that do treasury main task and function in managing state finance in local administration. It was case study research, using qualitative and quantitative method with primary and secondary data.
Before TSA implementation, state financial management has many weaknesses. Every day, government has responsibility to fill minimal balance in each OB, while the money is idle cash. Even, the idle cash is greater when there is revenue that cannot be paid directly to state cash account. The great idle cash cannot be used by government as fund owner, so government experience opportunity lost.
Result of the research indicated that government through State Treasury Service Office (KPPN) can place minimal cash balance of Rp 0 at the operational bank without disturb government expenditure activity because it is supported with forecasting that reduce financing liquidity risk. Cash balance the government has also get remuneration (interest/yield) according to agreement made with Bank Indonesia. Potential of the remuneration is great. Moreover, to make revenue system run well, regulation that regulates its implementation is required.
Kata Kunci : Manajemen Kas, Treasury Single Account-TSA, Idle cash