Analisis Strategi PT Garuda Indonesia dalam Menghadapi Persaingan ASEAN Open Sky Policy
NUGRAHA, BAYU (Adv.: Wakhid Slamet Ciptono, MBA., MPM., Ph.D.), Wakhid Slamet Ciptono, MBA., MPM., Ph.D.
Industri penerbangan adalah salah satu industri yang mengalami peningkatan cukup baik, peningkatan ini pula yang menjadi salah satu alasan utama bagi para investor untuk ikut masuk dalam bisnis penerbangan dalam negeri. Dengan perkembangan yang cukup pesat dan banyaknya para operator penerbangan baru yang masuk, tentu harus ada regulasi dan deregulasi yang dapat mengatur seluruh kegiatan operasional bisnis penerbangan, baik dari aspek ketentuan harga tiket, pembukaan rute penerbangan, keselamatan penerbangan serta pemenuhan fasilitas penerbangan.
Garuda Indonesia merupakan perusahaan penerbangan tertua di Indonesia dan menjadi icon industri penerbangan dalam negeri. Pada saat ini Garuda Indonesia tengah menghadapi persaingan yang sangat ketat baik dari dalam maupun luar negeri, persaingan pada industri penerbangan semakin terasa dengan diberlakukannya penerapan ASEAN Open sky policy secara penuh. Dengan begitu operator penerbangan asing khususnya pada negara ASEAN memiliki kemudahaan untuk dapat masuk pada industri penerbangan dalam negeri, hal ini tentu diperkuat lagi dengan predikat Indonesia sebagai salah satu negara tujuan wisata dunia.
Untuk dapat bersaing dalam industri penerbangan baik dalam maupun luar negeri, Garuda Indonesia dituntut untuk lebih dapat maksimalkan internal resourses yang dimiliki. Agar dapat memaksimalkan internal resources yang dimiliki, Garuda Indonesia harus melakukan pemetaan pada resources yang ada. Pada penelitian ini dilakukan analisis Internal perusahaan dan faktor eksternal yang menunjang kegiatan bisnis, agar dapat melakukan pemetaan internal resources secara terperinci penelitian ini menggunakan konsep Resource base-theory (Value Chain, Resource Base View, Analysis, VRIO) dan untuk pada faktor penunjang bisnis dilakukan analisis eksternal perusahaan (Remote Environtment, Five Force Model).
Aviation industry is one of industries experiencing sophisticated improvement. It becomes one of prominent reasons for investors to enter domestic aviation business. By the existence of rapid development and abundant of new
entering operators, it requires regulations and deregulations managing all operational activities of aviation business such as fare price provisions, flight route opening, flight safety and facilities compliance.
Garuda Indonesia is the oldest aviation company in Indonesia and become the icon of local aviation industry. Garuda Indonesia is facing fierce competition both domestically and internationally. It is getting intense due to the fully implementation of ASEAN Open Sky Policy. Hence international aviation companies, especially from ASEAN countries, can enter easily in domestic aviation industry. Moreover it is supported by the condition of Indonesia as one of interesting tourist destination.
In order to compete both domestically and internationally, Garuda Indonesia has to utilize its internal resources maximally. It can be done by mapping the existing resources. In this research, internal analysis of resources mapping is conducted by the concept of resource base-theory (Value Chain, Resource Base View, Analysis, VRIO) and external analysis is carried out for supporting factor.
Kata Kunci : Resource based-theory, RBV, VRIO, ASEAN Open sky policy.