PENGUJIAN EFISIENSI PASAR MODAL INDONESIA
MUTAMIMAH (Adv : Dra. Sri Handaru Yuliati, MBA), Dra. Sri Handaru Yuliati, MBA
Efisiensi pasar merupakan salah satu ukuran yang dipakai untuk menilai kinerja pasar modal. Ketika harga sekuritas secara penuh merefleksikan informasi yang tersedia dapat dikatakan bahwa pasar modal efisien. Efisiensi pasar terbagi menjadi 3 kategori, yaitu: bentuk lemah, bentuk setengah kuat dan bentuk kuat. Dalam efisiensi pasar bentuk lemah, harga sekuritas mencerminkan harga di waktu yang lalu.
Efisiensi bentuk setengah kuat adalah harga sekuritas menyesuaikan secara cepat dan tepat terhadap informasi publik yang tersedia, seperti: pengumuman dividen, pengumuman earning, merger dan lain-lain. Efisiensi bentuk kuat adalah harga sekuritas secara penuh mencerminkan semua informasi yang tersedia, baik informasi yang dipublikasikan maupun informasi yang tidak dipublikasikan.
Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah para pemodal memperoleh abnormal return dengan adanya pengumuman dividen dan pengumuman earning atau apakah harga sekuritas mencerminkan informasi mengenai pengumuman dividen dan pengumuman earning. Dengan kata lain, apakah Bursa Efek Jakarta efisien dalam bentuk setengah kuat. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 55 saham yang dipilih berdasarkan kriteria-kriteria tertentu. Periode pengamatannya adalah tahun 1995 dan tahun 1996.
Untuk mencapai tujuan tersebut dilakukan tes abnormal return. Abnormal Return dapat dicari dengan menggunakan model indeks tunggal. Hasil analisis menunjukkan bahwa para pemodal masih memperoleh abnormal return dengan adanya pengumuman dividen dan pengumuman earning atau harga sekuritas tidak mencerminkan informasi mengenai pengumuman dividen dan pengumuman earning.
Hal ini ditandai dengan Average Abnormal Return (AAR) yang berbeda dengan nol. pada tingkat signifikansi 5%, baik pada kasus pengumuman dividen maupun pada kasus pengumuman earning. Berarti Bursa Efek Jakarta belum efisien dalam bentuk setengah kuat.
Market efficiency is one of the measures which has been used to see the performance capital market. When security prices fully reflect the information available, that capital market is efficient. Market efficiency can be divided into three categories: weak form, semi strong form and strong form. In the weak form efficiency, security prices can reflect historical prices. The semi strong form efficiency is security prices that adjust rapidly and correctly to the release of all
information public available, examples: dividend announcement, earning announcement, merger, etc. The strong form efficiency is security prices which fully reflect the information available, both public information and unpublic information.
This research is meant to examine whether the investors earn abnormal return with dividend announcement and earning announcement or whether security prices reflect the information about dividend announcement and earning announcement. In other words, we can ask whether Jakarta Stock Exchange is efficient in the category of semi strong form. The samples in this research are 55 securities, which are chosen by using certain criteria. The evaluation period took place from 1995 and 1996.
For the research purpose, abnormal return test can be done. Abnormal return can be found by single index model. The analysis results show that investors still earn abnormal return with dividend announcement and earning announcement or security prices don't reflect the information about dividend announcement and earning announcement. This is marked by average abnormal return which is different from null (a = 5%), either dividend announcement case or earning announcement case. It means that Jakarta Stock Exchange isn't efficient in semi strong form.
Kata Kunci : pasar modal indonesia, saham