Tingkat Konsentrasi Industri Plywood 34 Perusahaan Terbesar di Indonesia 1990
Miar (Adv.: Dr. Soeratno. M. Ec.), Dr. Soeratno. M. Ec.
Tujuan penelitian ini antara lain (i) ingin mengetahui struktur industri plywood di Indonesia pada tahun 1990, (ii) ingin mengetahui identifikasi ukuran perusahaan,t (iii) ingin mengetahui apakah keuntungan industri plywood di Indonesia sudah mencapai tingkat maksimum, (iv) untuk mengetahui apakah rata-rata tenaga kerja yang digunakan oleh industry plywood di Indonesia tahun 1990 berada didaerah rasional. Struktur industri plywood diukur dengan menggunakan variabel nilai output, nilai tambah, tenaga kerja, total upah/gaji, upah/gaji per tenaga kerja, nilai tambah per tenaga kerja, produktivitas, efisiensi, price cost margin, price cost margin per tenaga kerja untuk masing-masing 4 perusahaan terbesar, 8 perusahaan terbesar, 16 perusahaan terbesar, 20 perusahaan terbesar, dan 34 perusahaan terbesar. Struktur industri ini akan dilihat apakah berstruktur oligopoli dengan konsentrasi rendah (30 - 44 persen), poli-poli dengan konsentrasi sedang (3 - 16 persen) dan poli-poli dengan konsentrasi tinggi (17 - 29 persen). Uji identifikasi variabel ukuran perusahaan menggunakan pendekatan korelasi Peringkat Spearman. Untuk mengetahui produksi rata-rata (APL) mencapai maksimum, digunakan pendekatan fungsi produksi rata-rata, yaitu APL = TP/L. Untuk mengetahui
keuntungan industri plywood di Indonesia tahun 1990 mencapai maksimum, digunakan pendekatan persamaan bentuk kuadrat, yaitu n = bo + b1 Q + b2 C12. Sedangkan untuk mengetahui penggunaan rata-rata tenaga industri plywood, apakah berada didaerah rasional adalah menggunakan pendekatan
persamaan pangkat tiga, yaitu TP = b0 + b1 L + b2 L2 + b3 L3 Hasil penelitian menunjukkan, bahwa industri plywood di Indonesia untuk konsentrasi 4 perusahaan terbesar, dan 8 perusahaan terbesar berstruktur poli-poli dengan konsentrasi sedang. Untuk konsentrasi 16 perusahaan terbesar, dan 20 perusahaan terbesar berstruktur poli-poli dengan konsentrasi tinggi. Untuk konsentrasi 34 perusahaan terbesar adalah berstruktur oligopoli dengan konsentrasi yang rendah. Secara keseluruhan identifikasi variabel ukuran perusahaan dapat saling mengganti. Tingkat keuntungan dari 34 perusahaan terbesar adalah Rp 3,517 milyar, pada tingkat keuntungan tersebut industri plywood tahun 1990 belum mencapai tingkat keuntungan maksimum. Dari sisi penggunaan tenaga kerja, maka rata-rata tenaga kerja dari 34 perusahaan terbesar masih berada di daerah rasional.
The aims of this research were (i) to discover the structure of Indonesian plywood industry in 1990, (ii) to find identification of variables the sizes of plywood companies, (iii) to find out whether profit of Indonesian plywood industry have attained to a maximum point, and (iv) to find out whether the average workers employed by Indonesian plywood industry in 1990 are in rational stage. The plywood industrial structure is measured by output value, value added, amount of worker, wage/salary, wage/salary per worker, value added per worker, productivity, efficiency, price-cost margin, and price-cost margin per worker variables each for groups of 4, 8, 16, 20, and 34 largest companies. The groups are judged whether they are of olygopoly stucture whit a low concentration (30 - 44 percent), of polys structure with a medium concentration (3 - 16 percent), or of polys structure with a high concentration (17 - 29 percent). Identification variables measure companies is tested by Spearman Rank Correlation. To find out whether the average production (APL) has attained to a maximum point, an approach to the function of average production, i,e. AP L,= TP/L, is applied. A quadratic equation n = b0 + b1Q + b2.01' is applied to find out whether the profit of Indonesian plywood
industry in 1990 has attained to a max mum point. A 3-powered equation TP = b0 + b1L + b7L' + b3L3 is applied to find out whether the average workers employed by the plywood industry are in rational stage. The research findings show that the groups of 4 and 8 largest companies of plywood industry in Indonesian are of polys structure with a medium concentration, the groups of 16 and 20 largest companies are of polys structure with a high concentration, and the group of 34 largest companies is of oligopoly structure with a low concentration. There is identification variables measure companies can mutually substitute.The group of 34 companies has an average profit of of Rp 3,517 million in 1990, and to this point it has not yet achieved its maximum average profit. The average workers employed by the group of 34 largest companies are still in rational stage.
Kata Kunci : Tingkat Konsentrasi Industri Plywood, Konsentrasi Pasar, Struktur pasar industri plywood, Korelasi Peringkat Spearman (rs).
