Analisis Manajemen Kos Kualitas (Studi Kasus Pada Percetakan dan Penerbitan CV. Andi Offset)
META PRAWIDINI C.S. (Pembimbing: Bambang Riyanto L.S., Dr., M.B.A.), Bambang Riyanto L.S., Dr., M.B.A.
Globalisasi ekonomi telah menciptakan lingkungan bisnis yang menuntut perusahaan, baik manufaktur maupun jasa, untuk tidak lagi bersaing dalam dimensi kuantitas, melainkan kualitas yang lebih berorientasi pada aspek kepuasan konsumen. Pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen lebih dari yang dilakukan perusahaan lain saat ini menjadi modal utama bagi suatu perusahaan untuk mampu bertahan dan bertumbuh dalam persaingan tingkat dunia.
Quality-costing system atau manajemen kos kualitas adalah Total Quality Management (TQM) tools dalam menyediakan informasi berupa feedback atas program perbaikan dan peningkatan kualitas yang dilakukan, apakah program-program tersebut sudah memberikan imbal hasil yang maksimal sesuai dengan yang diharapkan perusahaan atau belum. Informasi yang tersaji dalam laporan kos kualitas dapat menjadi pedoman bagi manager perusahaan dalam menilai dampak keuangan program-program kualitas terhadap laba perusahaan dan menentukan langkah selanjutnya yang harus diambil.
Penelitian ini menggunakan percetakan dan penerbitan CV. Andi Offset sebagai objek dalam mengevaluasi implementasi manajemen kos kualitas. Penelitian dilakukan dengan mengidentifikasi 4 kategori kos kualitas, yaitu prevention costs (kos pencegahan), appraisal costs (kos penilaian), internal failure costs (kos kegagalan internal), dan external failure costs (kos kegagalan eksternal), mereklasifikasi kos-kos kualitas perusahaan ke dalam 4 kategori tersebut, dan menyusun laporan kos kualitas yang terpisah dari laporan keuangan perusahaan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perusahaan belum mengimplementasikan manajemen kos kualitas. Analisis trend kos kualitas menunjukkan persentase kos kualitas terhadap penjualan yang terjadi di CV. Andi Offset adalah sebesar 7,23%, hampir 3 kali lipat lebih besar dibanding teori yang mengatakan kualitas sudah dikelola secara optimal jika kos yang terjadi kurang dari 2,5% dari penjualan.
Economic globalization has created a business environment that requires companies, both manufacturers and services, to no longer compete in the dimension of quantity, but quality which is more oriented to aspect of customer satisfaction. Meeting the needs and desires of consumers conducted more than other companies has become the main capital for a firm to be able to survive and thrive in the competitive world level.
Quality-costing system is a Total Quality Management (TQM) tools in providing information as a feedback of improvement quality programs performed, whether those programs have already provided the maximum yield as expected or not. The information presented in the quality cost report could be a guide for managers in assessing the financial impact of quality programs on corporate profits and determining the next steps which should be taken.
This study took CV. Andi Offset, the printing and publishing company, as an object of evaluating the implementation of quality cost management. The research is done by identifying 4 categories of quality costs, namely prevention costs, appraisal costs, internal failure costs, and external failure costs; reclassifying companyÂ’s quality costs to those categories; and preparing a quality cost report separated from company financial reports.
Results showed that the company has not implemented quality cost management yet. Trend analysis showed that the percentage of quality costs toward sales occurred in CV. Andi Offset is 7.23%, almost 3 times larger than the theories saying that quality has been managed optimally if quality costs happened is less than 2.5% of sales.
Kata Kunci : Total Quality Management (TQM), quality-costing system, quality costs,