Laporkan Masalah

Inentifikasi Pengembangan Wilayah di Provinsi Papua

Maria Yuvita Gobay (Adv. Prof. Dr. Dibyo Prabowo, M. Sc ), Prof. Dr. Dibyo Prabowo, M. Sc

2013 | Tesis | S2 MEP

Penelitian ini menganalisis mengenai identifikasi pengembangan wilayah di Provinsi Papua. Pendekatan yang digunakan dalam mencermati dan mengkritisi pembangunan ekonomi regional di Provinsi Papua melalui pendekatan kewilayahan yang bertujuan untuk mengidentifikasi sektor-sektor unggulan sebagai basis kegiatan ekonomi, untuk mengetahui pola dan struktur pertumbuhan masing-masing wilayah, mengukur tingkat ketimpangan ekonorni antarwilayah, serta mengetahui tingkat spesialisasi regional antarwilayah. Pendekatan kewilayahan dilakukan terhadap sembilan kabupaten dan satu kota di Provinsi Papua.

Penelitian ini menggunakan data sekunder dengan periode pengamatan dari tahun 1993 - 2000, yang meliputi variabel Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga konstan 1993 tanpa subsektor pertambangan, pendapatan perkapita riil, pertumbuhan ekonomi dan proyeksi jumlah penduduk.

Spesifikasi model dan alat analisis yang digunakan sebagai dasar pengukuran dalam penelitian ini meliputi, Analisis Model Rasio Pertumbuhan (MRP), Analisis Location Quotient, Analisis Overlay, Analisis Tipologi Klassen, Analisis Indeks Entropi Theil's, serta Analisis Indeks Spesialisasi Krugman's.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa masing-masing kabupaten/ kota di Provinsi Papua memiliki kegiatan ekonomi potensial dengan corak perekonomian yang sangat bervariasi yang mempunyai kecenderungan lebih mengarah kepada kegiatan ekonomi yang berbasis sektor primer dan sektor tersier. Analisis terhadap pola dan struktur pertumbuhan dengan menggunakan Tipologi Klassen teridentifikasi bahwa Kabupaten Sorong merupakan Kabupaten yang berada pada klasifikasi wilayah yang cepat maju dan cepat tumbuh, Kabupaten Jayapura, Kabupaten Fak-Fak, Kabupaten Manokwari, Kabupaten Yapen Waropen, Kabupaten Biak Numfor, dan Kota Jayapura berada pada klasifikasi wilayah yang maju tetapi tertekan, Kabupaten Merauke berada pada klasifikasi wilayah yang berkembang pesat serta Kabupaten Jayawijaya dan Kabupaten Paniai berada pada klasifikasi wilayah yang relatif tertinggal. Ketimpangan ekonomi antarwilayah di Provinsi Papua selama periode 1993 - 2000 menunjukkan trend ketimpangan yang semakin menyempit. Analisis indeks spesialisasi regional menunjukkan bahwa kegiatan sektoral masing¬masing kabupaten/kota di Provinsi Papua belum terspesialisasi karena indeks spesialisasinya lebih mendekati nol.

This research's aim to analyze about identification of regional development in Papua Province. This research use regional approach to explore and criticize regional economic development in Papua Province, to identify prime sectors as a basic of economic activity, to know the pattern and structure of growth in each region, to measure the rate of regional economic inequality, and to know the rate of regional specialization interregional. Regional approach is applied to nine municipalities and one city in Papua Province.

This research use secondary data in observe period from 1993 - 2000, which involve variables, Gross Regional Domestic Product (PDRB) based on 1993 constant price without mining subsector, real percapita income, economic growth and population projection.

Specification of model and analysis tools used in this research involve Growth Ratio Model Analysis (MRP), Location Quotient Analysis, Overlay Analysis, Klassen Tipology Analysis, Entropi Theil's Index Analysis, and Krugman's Specialization Index Analysis.

The empirical research show that each municipalities/city in Papua Province have potential economic activity with pattern of economics with great variation that tends to economic activity that based on primary sector and tertier sector. Analysis of pattern and structure of growth that use Klassen Tipology identified that Sorong Municipalities is a municipalities that placed on Rapid Developed and Rapid Growth Region Classification, Jayapura, Fak-Fak, Manokwari, Yapen Waropen, Biak Numfor Municipalities and Jayapura City placed on Rapid Developed but Retarted Region Classification. Merauke Municipalities placed on Rapid Growth Region Classification, and Jayawijaya and Paniai Municipalities placed on Relatively Backward Region Classification. Regional economic inequality in Papua Province during period 1993 - 2000 showing trend that economic inequalities tend to constrict. Regional specialization index analysis showing that sectoral activity in each municipalities/city in Papua Province is not specialized yet, because this specialization index is tends to zero.

Kata Kunci : pengembangan wilayah, sektor unggulan, pola dan struktur pertumbuhan ekonomi, ketimpangan antarwilayah, spesialisasi regional.


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.