Pengetahuan tacit sebagai sumber keunggulan kompetitif: studi pada KOBATAMA
Mariana, Ana (Adv.: Dr. T. Hani Handoko, MBA), Dr. T. Hani Handoko, MBA
Prinsip pokok the resource-based view of the firm yang menyatakan pengetahuan tacit sebagai inti keunggulan kompetitif berkelanjutan, menjadi topik yang menarik bagi para akademisi dan praktisi sekarang ini. Berdasarkan teori¬-teori mengenai knowledge-view of the firm yang merupakan perluasan resource¬ based view of the firm, serta mengacu pada Berman, Down, dan Hill (2002), penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan positif antara shared team experience dan kinerja tim yang semakin menurun seiring peningkatan shared experience, yang pada akhimya dapat menjadi negatif
Penelitian ini menggunakan purposive sampling, dikarenakan sampel terdiri dari dua belas tim yang berkompetisi dalam Kobatama dari tahun 1999¬-2002. Teknik pengumpulan data panel dalam penelitian ini didasarkan pada basis data. Sumber data sekunder mengenai kinerja pemain diperoleh dari Perbasi, Basket Indonesia, dan tabloid olahraga BOLA di Jakarta. Metoda analisis data menggunakan Generalized Least Square (GLS), merupakan model transformasi dari Ordinary Least Square (oLS) yang bertujuan untuk mengkoreksi heteroskedastisitas yang mungkin terdapat dalam OLS.
Penelitian ini mendukung prediksi hubungan kuadratik antara pengalaman dan kinerja organisasional, dengan pengaruh positif shared organizational experience semakin menurun seiring peningkatan shared experience. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa setelah beberapa titik waktu, laju perubahan kinerja yang semakin berkurang dari akumulasi shared experience akan menjadi laju perubahan yang negatif Pengetahuan tacit kolektif dapat menjadi sumber keunggulan kompetitif, tetapi kompetensi inti yang didasarkan pada pengetahuan tacit akan mengalami kekakuan (myopia) jika pengaruh knowledge ossification mulai terjadi.
A central tenet of the resource-based view of the firm-that tacit knowledge often lies at the core of sustainable competitive advantage, has been interesting topics for academician and practitioner right now. Based on theories about knowledge-based view of the firm as extension of resource-based view of the firm, and drawn on the work of Berman, Down, and Hill (2002), this research explore positive relationship between shared team experience and team performance that declines as shared experience grows, eventually becoming negative.
This research use purposive sampling, because sample consist of the 12 teams that competed in Kobatama from the 1999 season through 2002 season. Sampling panel data in this research based on archival. Source of secondary data about player performance is get from Perbasi, Basket Indonesia, and BOLA sports tabloid in Jakarta. Method to analyze data used Generalized Least Square (GLS), transformation model from Ordinary Least Square (OLS) whose aim to correct heteroscedasticity that probably in OLS.
This research support prediction about quadratic relationship between experience and organizational performance, with the positive effect of shared organizational experience slowing as more shared experience is accrued. This research also suggest that, past some point, diminishing returns to cumulative shared experience might become negative returns. Collectively held tacit knowledge can indeed be a source of competitive advantage, but core competencies based on tacit knowledge may become rigidities ( myopia) if knowledge ossification effects set in.
Kata Kunci : Pengetahuan Tacit, Shared Experience, Knowledge Ossification, GLS, Tacit Knowledge