Peran Auditor Internal Dalam Mendukung Penerapan Good Corporate Governance (Studi Kasus Pada Bank Kalimantan Barat)
MALIA, RATNA (Adv.: Slamet Sugiri, Prof., Dr., M.B.A., Ak.), Slamet Sugiri, Prof., Dr., M.B.A., Ak.
Berkaitan dengan letter of intent yang ditandatangani oleh Pemerintah Indonesia dan IMF (International Monetary Fund), yang mencantumkan jadwal perbaikan pengelolaan perusahaan di Indonesia, Komite Nasional Kebijakan Corporate Governance berpendapat bahwa perusahaan-perusahaan di Indonesia mempunyai tanggungjawab untuk menerapkan standar GCG (Good Corporate Governance) yang telah diterapkan ditingkat Internasional. Laporan atas pelaksanaan GCG di Bank Kalbar belum sepenuhnya sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia, dimana Bank Kalbar belum melampirkan hasil self assessment pelaksanaan GCG, sehingga predikat atas nilai komposit di tahun 2008 sampai bulan Oktober tahun 2009 belum diketahui, sedangkan batas penyampaian revisi laporan GCG kepada Bank Indonesia paling lambat 5 bulan setelah tahun 2008, yaitu bulan Mei tahun 2009 namun berdasarkan hasil lembaga pemeringkat yaitu Infobank diperoleh hasil bahwa Bank Kalbar hingga bulan Oktober tahun 2009 belum menyampaikan hasil revisi atas self assesmentnya.
Melihat fakta yang terjadi, maka penulis tertarik untuk menguji peran dari Auditor Internal dalam mendukung penerapan Good Corporate Governance pada salah satu bank daerah yang terletak di Kalimantan Barat yakni Bank Kalbar, dikarenakan bank tersebut belum melampirkan hasil self assessment pelaksanaan Good Corporate Governance sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan Bank Indonesia. Dalam rangka mempertajam analisis, maka tujuan dari penelitian ini adalah : 1) Untuk menguji peran dari Auditor Internal di dalam mendukung penerapan Good Corporate Governance dan faktor-faktor yang mempengaruhi belum dilakukannya self assessment atas pelaksanaan Good Corporate Governance pada Bank Kalbar selama tahun 2009. 2) Untuk menguji penerapan Good Corporate Governance pada Bank Kalbar hingga saat ini serta upaya pelaksanaannya.
Dalam melaksanakan penelitian ini digunakan penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif. Pengambilan data atau penjaringan fenomena dilakukan dari keadaan yang sewajarnya sehingga menuntut keterlibatan peneliti secara langsung di lapangan. Penelitian ini berupaya memperoleh deskripsi secara lengkap dan akurat dengan menguji peranan dari Auditor Internal di dalam mendukung penerapan Good Corporate Governance serta faktor-faktor yang mempengaruhi belum dilakukannya self assessment pelaksanaan Good Corporate Governance di Bank Kalbar selama tahun 2009.
Adapun hasil dari penelitian ini adalah : 1) Terdapat program kerja Auditor Internal yang disebut dengan PKPT (Program Kerja Pemeriksaan Tahunan). Program kerja Auditor Internal tersebut dibuat secara periodik yaitu satu tahun sekali dengan sistem pemeriksaannya satu objek tiap bulannya, di dalamnya juga memuat kebijakan pengawasan, sasaran pengawasan, fungsi, dan program pemeriksaan. 2) Hasil pengujian substantif atas laporan GCG menunjukkan bahwa Bank Kalbar di dalam penerapannya telah sesuai dengan Pedoman Bank Indonesia, meskipun masih terdapat kelemahan dikarenakan beberapa faktor penilaian yang belum sesuai dengan peraturan BI seperti : pengungkapan informasi strategic bussines plan, remunerasi, share option, buy back share dan belum dilakukannya penilaian sendiri (self assessment) atas pelaksanaan GCG. Namun kelemahan tersebut sudah di tindaklanjuti oleh Auditor Internal dengan cara merekomendasikan kepada Direktur Bank Kalbar untuk segera melakukan revisi atas laporan GCG yang belum sesuai dan menyampaikan hasil revisi tersebut kepada Bank Indonesia, sehingga pada akhir bulan Desember 2009 berdasarkan hasil penilaian self assessment GCG di Bank Kalbar di peroleh predikat “BAIK” dengan nilai komposit sebesar 1,525.
In connection with the letter of intent signed by the Government of Indonesia and the IMF (International Monetary Fund), which lists the schedule of improved management company in Indonesia, the National Corporate Governance Committee believes that companies in Indonesia have a responsibility to apply the standards of GCG (Good Corporate Governance) who has applied the International level. Report on implementation of GCG at Bank Kalbar not fully in accordance with the Regulation of Bank Indonesia, where the Bank Kalbar not attach the GCG implementation of self assessment, so that the predicate of the composite in the year 2008 until October of 2009 is not yet known, while the limit of submission of the revised report to the Bank of GCG Indonesia no later than five months after the year 2008, ie in May of 2009 but based on the results of the agency obtained the result that the Bank Infobank Kalbar until October of 2009 has not delivered the results of revision of the self assessment.
Looking at the facts that occurred, then the authors are interested to test the role of Internal Auditor in support of the application of good corporate governance in one regional bank located in West Kalimantan, West Kalimantan namely the Bank, because the bank has not enclose the results of the implementation of self assessment in accordance with good corporate governance rules Bank Indonesia has been established. In order to sharpen the analysis, the purpose of this study were: 1) To examine the role of Internal Auditor in supporting the implementation of Good Corporate Governance and the factors that influence has not been doing self-assessment for the implementation of Good Corporate Governance in Bank of West Kalimantan in 2009. 2) To examine the implementation of Good Corporate Governance in Bank of West Kalimantan to the present as well as their implementation efforts.
In conducting this study used a descriptive qualitative research the analysis used the case study method. Retrieval of data or phenomena netting made from natural circumstances so require direct involvement of researchers in the field. This study seeks to obtain complete and accurate description by examining the role of Internal Auditor in supporting the implementation of Good Corporate Governance and the factors that influence has not been doing self-assessment implementation of GCG in Bank of West Kalimantan in 2009.
The results of this study are: 1) there is a work program which is called Internal Auditor with PKPT (Annual Examination Work Program). Internal Auditor's work program are made periodically once a year with the examination system is one object of each month, in which also includes policy oversight, monitoring objectives, functions, and inspection programs. 2) The results of substantive tests of GCG report shows that the Bank had Kalbar in the application in accordance with the Code of Bank Indonesia, although there is still a weakness due to several assessment factors that have not been in compliance with such BI: strategic disclosure business plan, remuneration, share options, do not buy back share and self assessment for the implementation of GCG. But this weakness was already in the follow up by the Internal Auditor by recommending to the Director of the Bank of West Kalimantan for immediate revision of the GCG report that has not been revised accordingly and deliver to Bank Indonesia, so that at the end of December 2009 based on the results of self assessment ratings on Bank Kalbar GCG obtained the title of "GOOD" with the composite value of 1.525.
Kata Kunci : Good Corporate Governance, Internal Auditor,
