Dampak Desentralisai Fisikal Terhadap Outcome Kesehatan dan Pendidikan di Indonesia
Latri Wihastuti (Adv.: Dr. Artidiatun Adji, M.A., M.Ec), Dr. Artidiatun Adji, M.A., M.Ec
Peranan pemerintah daerah terhadap pembangunan di Indonesia sangat dominan sejak berlakunya desentralisasi. Jenis desentralisasi yang utama adalah terkait dengan pendelegasian keuangan kepada pemerintah lokal atau yang dikenal dengan desentralisasi fiskal. Dengan mentransfer wewenang dari pemerintah pusat kepada tingkat pemerintahan yang lebih rendah, diharapkan pemerintah mampu meningkatkan penyediaan barang publik lokal, seperti pendidikan dan kesehatan.
Penelitian ini bertujuan mengkaji secara empiris dampak desentralisasi fiskal terhadap capaian hasil (outcome) bidang kesehatan dan pendidikan di Indonesia. Indikator kesehatan dan pendidikan yang digunakan sebagai variabel dependen dalam penelitian ini adalah Angka Harapan Hidup (AHH), Angka Melek Huruf (AMH), dan Angka Rata-rata Lama Sekolah (ARLS). Penelitian ini menggunakan data panel kabupaten/kota di seluruh Indonesia pada kurun waktu 2004 sampai dengan 2012, dan dianalisis dengan pendekatan fixed-effect.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengaruh desentralisasi fiskal terhadap outcome kesehatan maupun pendidikan di Indonesia secara empiris adalah positif signifikan. Artinya semakin tinggi tingkat desentralisasi kabupaten/kota maka semakin baik tingkat kesehatan dan pendidikan masyarakatnya. Temuan lain yang penting adalah pola pengeluaran pemerintah kabupaten/kota di Indonesia menunjukkan bentuk non-linear atau kuadratik. Hal ini berarti bahwa desentralisasi pengeluaran suatu waktu akan mencapai titik optimal.
The role of local governments on development in Indonesia is very dominant since decentralization. The main type of decentralization is associated with financial devolution to local government, known as the fiscal decentralization. With the transfer of authority from the central government to lower levels of government, the government is expected to be able to increase the provision of local public goods, such as education and health.
This study aims to examine empirically the impact of fiscal decentralization on health and education outcomes in Indonesia. Indicators of health and education outcomes that used as the dependent variable in this study are the Life Expectancy (AHH), Literacy Rate (AMH), and Mean Years of Schooling (ARLS). This study uses panel data regencies/cities across Indonesia in the period 2004 to 2012, and analyzed with a fixed-effect approach.
The result shows that the effect of fiscal decentralization on health and education outcomes in Indonesia empirically is significantly positive. This means that the higher level of decentralization will be improved health and education status of communities. Another important finding of study is the government spending patterns of districts/cities in Indonesia showed a non-linear or quadratic. This means that the decentralization of spending some time to reach the optimum point.
Kata Kunci : fiscal decentralization, health outcomes, educational outcomes, government spending of district/city, fixed-effects, non-linear.