Analisis Strategi Bersaing PT Sinemart Indonesia
LARINKA, GLENDA (Adv.: Saefuddien Hasan, Drs., M.B.A.), Saefuddien Hasan, Drs., M.B.A.
Industri perfilman televisi sebagai salah satu sub sektor industri kreatif saat ini mengalami pertumbuhan yang pesat. Bentuk hiburan dengan menonton televisi semakin digemari masyarakat Indonesia, terbukti dengan peningkatan jumlah penonton televisi dari tahun ke tahun.
PT Sinemart Indonesia merupakan salah satu rumah produksi yang memfokuskan produksinya pada sinema elektronika atau sinetron. Sinetron, terlepas dari sisi kontroversialnya merupakan program andalan stasiun-stasiun televisi. Meskipun daya tarik sinetron besar, persaingan antara rumah-rumah produksi cukup ketat. Persaingan bisnis ini juga semakin dirumitkan oleh kondisi industri yang sangat dinamis serta masa depan yang penuh tantangan dan ketidakpastian. PT Sinemart perlu menganalisis faktor-faktor eksternal ini dan merumuskan strategi yang tepat melalui analisis SWOT.
Melalui analisis Porters driving forces, diketahui ancaman paling tinggi datang dari subtitusi. Subtitusi terdekat dari sinetron adalah jenis program lain yang ditayangkan di televisi, yaitu talk show, kuis, berita, infotainment, dokumenter, musik, variety show, dan acara lainnya. Hasil ini berkesesuaian dengan hasil analisis Strategic Group Mapping, dimana jarak antara perusahaan satu dengan lainnya cukup dekat. Posisi ini menandakan intensitas persaingan di industri yang tinggi antara sinetron dengan jenis program lainnya yang juga menawarkan fungsi hiburan.
Strategi yang tepat untuk menghadapi ancaman subtitusi adalah strategi diferensiasi. Strategi ini juga sesuai mengingat stasiun televisi cenderung berkemauan untuk membayar harga premium terhadap produk buatan rumah produksi yang berpengalaman menghasilkan sinetron dengan rating yang baik. Namun, strategi diferensiasi tidak dapat mencapai performa yang unggul dalam menciptakan keunggulan bersaing kecuali jika nilainya kepada konsumen melebihi biayanya. Sehingga strategi ini perlu didukung oleh strategi fungsional yang tepat sehingga memberi manfaat yang maksimal ke rantai nilai perusahaan.
Television film industry as one of the creative industries sub-sectors is currently experiencing rapid growth. Watching television as a source of entertainment are increasingly popular among Indonesian society, as evidenced by the increasing number of television viewers from year to year.
PT Sinemart Indonesia is one production house that focuses on soap operas or sinetron. Sinetron, regardless of its controversial effects on society, is being favorited by television stations. Despite the appeal of soap operas, the competition between production houses are quite strict. Business competition is also increasingly complicated by a dynamic industry conditions and the future are full of challenges and uncertainties. PT Sinemart need to analyze these external factors and formulate appropriate strategies through SWOT analysis.
Through analysis of Porters driving forces, it is found that the highest threat comes from its substitution. The closest substitution of sinetron are other types of programs aired on television, such as the talk show, news, infotainment, documentary, music, variety show, and other events. These results are corresponding with the results from Strategic Group Mapping analysis, where the distance between the companies are close to each other. The positions indicates the intensity of competition in the industry are high between sinetron with other types of programs that also offer entertainment functions to viewers.
The appropriate strategy to face the threat of substitution is differentiation. This strategy is also appropriate to be applied because television stations tend to be willing to pay premium prices for products made by an experienced production house, whose sinetron has consistently good ratings. However, the differentiation strategy can not lead to superior performance unless its value to consumers exceed the costs. So this strategy should be supported by appropriate functional strategies to give maximum benefit to the companys value chain.
Kata Kunci : Strategi bersaing, Analisis SWOT, Analisis Porter, Competitive strategy.
