Laporkan Masalah

Analisis Kultur Organisasi dan tingkat Kepuasan Kerja Pegawai (Studi Kasus Kantor Pelayanan pajak Bumi dan Bangunan Yogyakarta)

Laili, Amin. (Adv.: Gugup Kismono., Drs, MBA.), Gugup Kismono., Drs, MBA.

2015 | Skripsi | S1 Extention - Management

Penelitian ini menganalisis kultur organisasi dan tingkat kepuasan kerja pegawai KPPBB Yogyakarta. Kedua faktor ini penting untuk diketahui, karena baik kultur organisasi maupun kepuasan kerja pegawai berpengaruh pada efektifitas organisasi. Kultur organisasi yang diterima oleh pegawai menghasilkan kerjasama, komunikasi dan komitmen pegawai pada organisasi, sedangkan kepuasan kerja menentukan sikap pegawai terhadap pekerjaannya. Kepuasan kerja yang tinggi menghasilkan sikap kerja yang positif, sedangkan kepuasan kerja yang rendah menghasilkan sikap kerja yang negatif. Kultur organisasi juga mempunyai hubungan yang kuat dengan kepuasan kerja, bahkan lebih kuat daripada hubungan antara kultur organisasi dan kinerja.

Tujuan penelitian ini adalah:

1.Mengetahui tipe kultur yang lebih dominan di KPPBB Yogyakarta di antara ketiga tipe kultur organisasi yang dirumuskan oleh Wallach.

2.Membandingkan tingkat kepuasan kerja antarpegawai KPPBB Yogyakarta yang memiliki status jabatan yang berbeda.

3.Mengetahui tipe kultur organisasi yang paling berpengaruh dalam menciptakan kepuasan kerja pegawai KPPBB Yogyakarta.

Kegunaan penelitian ini adalah:

1.Memberikan masukan kepada pada pengambil keputusan di bidang manajemen sumber daya manusia yang ada di KPPBB.

2.Memberikan informasi kepada para peneliti berikutnya yang akan melakukan penelitian berkaitan dengan topik penelitian ini.

1nstrumen penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan data mengenai kultur organisasi adalah OCI (Organizational Cultural Index), sedangkan instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data mengenai tingkat kepuasan kerja adalah MSQ (Minessotta Satisfaction Ouestionairc). OCI dirumuskan oleh Wallach (1983) yang membagi kultur organisasi menjadi tiga tipe kultur yaitu tipe kultur birokratis, inovatif dan

suportif.

Berdasarkan hasil analisis tersebut disimpulkan bahwa:

1. Tipe kultur birokratis tidak lebih dominan di KPPBB Yogyakarta dibandingkan tipe

kultur supportif. Tipe kultur birokratis dan tipe kultur supportif merupakan tipe kultur

yang lebih dominan di KPPBB Yogyakarta dibandingkan tipe kultur inovatif, namun tipe kultur inovatif juga tumbuh dan berkembang di KPPBB Yogyakarta.

2.Tingkat kepuasan kerja pegawai tidak berbeda secara signifikan pada status jabatan yang berbeda, artinya tingkat kepuasan kerja pegawai pejabat struktural, pegawai pejabat fungsional dan pegawai pelaksana dapat dianggap sama.

3.Tipe kultur supportif memberikan pengaruh paling besar dalam menciptakan kepuasan kerja pegawai. Pengaruh tersebut adalah positif dan signifikan, artinya jika keberadaan tipe kultur supportif semakin kuat, maka kepuasan kerja pegawai akan meningkat

secara signifikan.

Kata Kunci : Kepuasan Kerja, Kantor Pelayanan Pajak, Budaya Organisasi


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.