Hubungan kurvilinear antara tuntutan kerja dengan kinerja dan kepuasan kerja, yang dimoderasi oleh persepsi keadilan
Krissetyanti, Eunike Prapti L. (Adv.: Dr. Harsono, M.Sc), Dr. Harsono, M.Sc
Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan kurvilinear antara tuntutan kerja dengan kinerja dan kepuasan kerja yang dimoderasi oleh persepsi keadilan. Teori Aktivasi mengasumsikan bahwa hubungan antara tuntutan kerja (job demand) dengan kinerja dan kepuasan kerja lebih bersifat kurvilinear daripada linear. Tuntutan kerja pada level menengah akan menghasilkan kinerja dan kepuasan kerja yang lebih tinggi dibandingkan tuntutan kerja pada level rendah dan tinggi. Meningkatnya tuntutan kerja akan menaikkan kinerja dan kepuasan kerja, sampai level tertentu, setelah tuntutan kerja melampaui level optimal (yang ditandai dengan terjadinya kelelahan atau fatigue), kinerja dan kepuasan kerja akan mulai menurun. Seberapa tinggi kenaikan kinerja dan kepuasan kerja, sebagai akibat meningkatnya tuntutan kerja, ditentukan oleh perbedaan individual dalam mempersepsikan rasio antara usaha dan imbalan atau persepsi keadilan. Penelitian ini menghipotesiskan bahwa hubungan kurvilinear negatif (bentuk n) antara tuntutan kerja dengan kinerja dan kepuasan kerja dimoderasi oleh persepsi keadilan tentang usaha dan imbalan (mendasarkan pada teori Equity). Untuk menguji hipotesis-hipotesis dalam penelitian ini dengan menggunakan 92 sampel karyawan perguruan tinggi pada level manajer bawah dan menengah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun dengan koefisien beta yang kecil, tuntutan kerja berhubungan kurvilinear negatif (bentuk n) dengan kinerja standard, kinerja inovatif, dan kepuasan kerja pada atasan. Sedangkan hipotesis tentang hubungan kurvilinear negatif antara tuntutan kerja dengan kepuasan kerja pada pekerjaan, tidak didukung. Tidak signifikannya hubungan kurvilinear yang dihipotesiskan dalam penelitian ini lebih dikarenakan tidak dimasukkannya beberapa variabel sebagai variabel kontrol, misalnya job control dan orientasi tujuan Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa meskipun tidak signifikan, persepsi keadilan mengurangi level kenaikan kinerja dan kepuasan kerja, sebagai akibat meningkatnya tuntutan kerja.
This research aims to test the relationship between job demand, and job performance and job satisfaction, that are moderated by fairness perception. Activation Theory assumed that the relationships between job demands, and job performance and job satisfaction are curvilinear rather than linear. Intermediate rather than low and high levels of job demands benefit more highly job performance and job satisfaction. An increase in quantitative job demands is assumed to be beneficial for job performance and job satisfaction, but not beyond; after attainment of that optimum level of job demands, job performance and job satisfaction start to decline. The extent to which increase in job performance and job satisfaction regulated individual differences in perception of effort-reward fairness. This research hypothesize that negative curvilinear relationship ( n-shaped ) between job demands, and job performance and job satisfaction, are moderated by effort-reward fairness Perception (based on Equity Theory). In support to this hypotheses, used 92 sample from university or college low and middle level managerial employees. Survey result demonstrate that although with low beta coefficient, relationship between job demands, and standard and innovative job performance and job satisfaction with supervisor are negative curvilinear ( n-shaped). Hypothesis about curvilinear relationship between job demands and job satisfaction with this job, is not supported All curvilinear relationship that hypothesized in this research is not significance, its because not controlled some variable such job control, and goal orientation. Survey result also demonstrate that although not significance, fairness perception diminish level of increase in job performance and job satisfaction as response of increase in job demands.
Kata Kunci : Job demand, Job performance, Job satisfaction, Fairness perception, ami Curvilinear relationship, Tuntutan kerja, Kinerja, Kepuasan kerja, Persepsi keadilan, dan Hubungan kurvilinear