Dampak Terbentuknya Pasar tunggal Eropa Terhadap Ekspor Tekstil, Pakaian jadi dan Alas Kaki Indonesia ke Uni Eropa: Suatu Analisis pangsa Pasar Konstan

Joko Sangaji ( Adv: Dra. Endang Sih prapti, M. A. ), Dra. Endang Sih prapti, M. A.

1997 | Tesis | S2 Economics

Mulai berlakunya Pasar Tunggal Eropa pada tanggal 1 Januari 1993 menjadikan Uni Eropa, yang terdiri dari 15 negara, sebagai kekuatan ekonomi barn disamping Amerika Serikat dan Jepang. Kekuatan ekonomi barn ini, tentunya, akan memberikan dampak bagi hubungan dagang bilateral Indonesia dan Uni Eropa, terutama di bidang ekspor.Untuk meneliti dampak terbentuknya Pasar Tunggal Eropa terhadap ekspor Indonesia digunakan tiga komoditas andalan ekspor Indonesia, yaitu tekstil, pakaian jadi dan alas kaki. Ketiga komoditas tersebut yang dipilih, disamping merupakan komoditas andalan ekspor Indonesia, ketiga komoditas tersebut menempati urutan tiga besar ekspor Indonesia ke Uni Eropa dalam kelompok manufaktur padat karya pada tahun 1994. Selanjutnya, periode waktu yang digunakan dalam penelitian ini adalah tahun 1986-87 dan 1989-90 untuk sebelum terbentuknya Pasar Tunggal Eropa dan tahun 1993-94 untuk sesudah terbentuknya Pasar Tunggal Eropa. Alat analisis yang digunakan melihat dampak terbentuknya Pasar Tunggal Eropa bagi ekspor ketiga komoditas tersebut ke Uni Eropa digunakan model Pangsa Pasar Konstan. Melalui model tersebut dapat langsung diketahui komponen-komponen yang menunjang kinerja ekspor ketiga komoditas tekstil, pakaian jadi dan alas kaki, yaitu efek pertumbuhan ekspor dunia, efek komposisi komoditas, efek distribusi pasar dan efek daya saing.

Dengan menggunakan model Pangsa Pasar Konstan untuk menganalisis dampak terbentuknya Pasar Tunggal Eropa terhadap ekspor tekstil, pakaian jadi dan alas kaki dihasilkan kesimpulan sebagai berikut:

1) Sebelum terbentuknya Pasar Tunggal Eropa penyumbang terbesar pertumbuhan ekspor adalah efek daya saing dan efek pertumbuhan ekspor dunia, dan efek komposisi komoditas dan efek distribusi pasar memberikan kontribusi yang kecil.

2) Pasar Tunggal Eropa meningk:atkan efek pertumbuhan ekspor dunia yang berarti bersatunya Eropa menjadi satu kawasan yang manunggal, memperkuat peranan permintaan Eropa di pasar dunia.

3) Pasar Tunggal Eropa menurunkan efek daya saing ekspor Indonesia ke Uni Eropa sebagai akibat pemerataan hubungan baik Pasar Tunggal Eropa dengan negara-negara Asia sesama pengekspor komoditas yang sama.

4) Pasar Tunggal Eropa meningk:atkan peranan efek distribusi pasar, yang berarti sikap Pasar Tunggal Eropa tidak atau belum berbeda dengan sikap Masyarakat Ekonomi Eropa.

5) Pasar Tunggal Eropa tidak mengubah peranan efek komposisi komoditas yang berarti terbentuknya Pasar Tunggal Eropa tidak mempengaruhi efek komposisi komoditas.

Since the European Single Market came into existence on 1st January 1993, The European Union which consists of 15 countries has become the new economical power in addition to the US and Japan. This new economical power, of course, is going to effect the Indonesia the Indonesian bilateral trade relation with the European Union, in particular in the export destination. In order to study the effect of the European Single Market to the Indonesian export, three Indonesia mayor export commodities, namely textile, apparel and footwear are used. These three kinds of commodities are chosen, not only to be the Indonesian export mayor commodities but also to be the third most Indonesia export tote European Union in the labor intensive manufacture in 1994. Next, the period of time use in this study was 1986-87 and 1989-90 till 1989-1990 before the existence of The European Single Market and 1993-94 after the existence of The European Single Market. The analysis model used to know the effect of its existence to those three commodities to the European Union, the Constant Market Share model was used. By this model, the components to support the export growth for the three commodities, textile, apparel and footwear, can be known at once, they are the world export growth, commodity composition effect, market distribution effect and competitiveness effect Using the Constant Market Share model to analysis the effect of the existence of the European Single Market to the export textile, apparel and footwear, it is conclude that:

1.Before the existence of the European Single Market, the greatest contributor of the export growth were the competitiveness effects and the world export growth effects, and the commodity composition effects as well as the market distribution effects gave the small contribution.

2.The European Single Market increases the world export growth effects which means the unity of Europe to be one union territory which strengthens the role of the European demand in the world market, the European demand in the world market,

3.The European Single Market decreases the Indonesian export competitiveness effect to the European Union as the result of the European Single Market relation to the Asian countries with the same export commodities.

4.The European Single Market increases the role of the market distribution effects which means that the attitude of the European Single Market is not or has not been different from the attitude of the European Economic Community.

5.The European Single Market does not change the role of commodity composition which means the existence of European Single Market does not effect the commodity composition

Kata Kunci : pasar tunggal eropa, pasar konstan, ekspor tekstil, pakaian jadi