ANALISIS KEBERHASILAN IMPLEMENTASI SAP R/3 SECARA KORPORAT DAN EVALUASI TERHADAP KINERJA AKTIFITAS SUPPLY CHAIN MANAGEMENT DI PT. PERTAMINA (PERSERO)
Jatnika, Dodi, Ertambang Nahartyo, Dr., M.Sc.
2007 | Tesis | S2 Magister Management
Enterprise resource planning (ERP) adalah suatu software yang memiliki kemampuan untuk mengintegrasikan seluruh proses bisnis internal dalam suatu perusahaan. Proses integrasi ini bila dilakukan dengan baik dan benar akan membawa manfaat dan keuntungan yang sangat besar bagi perusahaan. Proses bisnis menjadi relatif lebih sederhana, efektif dan efisien sehingga setiap pekerja akan merasakan kenyamanan dalam melakukan pekerjaannya, dan para manajer dan direktur pun akan dengan mudah untuk mengambil keputusan yang cepat dan akurat karena informasi yang didapat akan bersifat online real time. Pada akhirnya implementasi ERP ini merupakan sarana utama untuk mencapai visi dan misi perusahaan Business process re-engineering (BPR) merupakan keharusan sebelum melakukan implementasi ERP. Dengan BPR diharapkan akan diperoleh the best practices yang sesuai bagi suatu perusahaan dimana hal ini berbeda dan unik untuk setiap perusahaan. The best practices untuk suatu perusahaan belum tentu akan sesuai untuk perusahaan lainnya. Kondisi geografis, peraturan yang berlaku, budaya kerja, dan hal lainnya selalu berbeda antara perusahan yang satu dengan
yang lainnya. BPR harus dilakukan dengan seksama dengan memperhatikan seluruh unsur terkait dalam perusahaan tersebut. Untuk itu diperlukan proses manajemen perubahan (change management) yang sangat terarah dan juga dibutuhkan komitmen dan partisipasi yang tinggi dari seluruh lapisan manajemen dan pekerja dalam perusahaan tersebut. Implementasi ERP dalam suatu perusahaan besar dan kompleks seperti Pertamina membutuhkan perencanaan yang detail dan menyeluruh, juga membutuhkan biaya, usaha, tenaga, waktu yang sangat besar. Dalam kenyataannya, implementasi ERP mengandung resiko yang sangat besar. Beberapa perusahaan justru mengalami kerugian bahkan kebangkrutan setelah mengimplementasikan ERP. Banyak hal yang harus ditangani dan diperlukan
kecakapan dan kemampuan yang maksimal untuk melaksanakannya. Sejak tahun 2002, Pertamina telah melakukan implementasi ERP yaitu menggunakan SAP
R/3. Penulis mencoba meneliti sejauh mana manfaat dan keuntungan yang diperoleh Pertamina setelah mengimplemen-tasikan ERP SAP R/3, dan juga meneliti faktor-faktor penentu sukses/gagalnya implementasi ERP serta menyarankan beberapa strategi guna menghindari kegagalan implementasi ERP. Penulis juga meneliti beberapa parameter kinerja aktivitas supply chain manajemen (SCM) di Pertamina sebagai indikator perubahan yang terjadi setelah Pertamina mengimplementasikan SAP R/3. Kata-kata Kunci: Business process re-engineering (BPR), Enterprise resource planning (ERP), Supply chain management (SCM), Critical success factors (CSFs).
Enterprise resource planning (ERP) is a software that have ability to integrate all of internal business process in a company. If the integration process have done right and well then it will bring out the enormous profit and benefit for the company. The business process be more simple, effective and efficient so that employees will feel comfortable in doing their jobs, and the managers and directors can easily take the decisions more fast and accurate since they can get the online real time informations. At last, the ERP implementation is the main facility to achieve the company vision and mission. Business process re-engineering (BPR) could be a compulsion before doing the ERP implementation. With the BPR there is expectation to get the best practices (process business) that will match for the company where this is unique and different for every company. The best practices that fit for a company maybe will not fit to other companies. Geographic condition, regulations, work cultures, and other aspects are always different among one company to the others. BPR must be done carefully and accurately with considering all internal aspects in the company. For doing that, it need well arranged and planned change management process and need full and high commitment and participation from entire employees and managements in the company. ERP implementation in a big and complex company like Pertamina need a comprehensive and detail planning, and need huge cost, effort, energy and time. In fact, ERP implementation contains very big risk. Several companies, on the contrary, suffering big losses even bankrupt after they implement ERP. Many
things must be handled and it need maximum skill and knowledge to execute. Since 2002, Pertamina have done ERP implementation already using SAP R/3. The author try to observe how far Pertamina get the profit and benefit after they implement the ERP SAP R/3, and also to observe the critical success factor (CSFs) of the ERP implementation and furthermore suggests some strategies to avoid the failure of ERP. The author also observe some performance parameters of supply chain manajemen (SCM) activities in Pertamina as change indicator that happen after Pertamina implement ERP SAP R/3. Key Words: Business process re-engineering (BPR), Enterprise resource planning (ERP), Supply chain management (SCM), Critical success factors (CSFs).
Kata Kunci : Business process re-engineering (BPR), Enterprise resource planning (ERP), Supply chain management (SCM), Critical success factors (CSFs)
