Pengaruh Debt to Equity Ratio, Dividend Yield, Dividend Payout Ratio, Return on Assets, dan Beta Koreksi Terhadap Investment Opportunity Set
JANUARDO, WELLY (Adv.: Eduardus Tandelilin, Prof. Dr., M.B.A.), Eduardus Tandelilin, Prof. Dr., M.B.A.
Investment opportunity set (IOS) merupakan keputusan investasi dalam bentuk kombinasi antara aktiva riil yang dimiliki perusahaan (asset-in-place) dengan pilihan pertumbuhan atau growth option pada masa yang akan datang. Perusahaan dengan nilai IOS yang tinggi memiliki kemungkinan untuk bertumbuh yang lebih baik pada masa yang akan datang. Namun, karena IOS sendiri merupakan sesuatu yang abstrak, sehingga tidak ada nilai yang pasti mengenai IOS pada sebuah perusahaan. Peneliti-peneliti sebelumnya akhirnya menggunakan berbagai macam proksi untuk menentukan nilai IOS sebuah perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proksi IOS manakah yang dapat menggambarkan IOS secara lebih baik dengan melihat pengaruhnya pada variabel independen yaitu Debt to equity ratio, Dividend yield, Dividend payout ratio, Return on assets, dan Beta koreksi, sedangkan variabel IOS dilambangkan dengan tujuh proksi tunggal yaitu TOBINQ, VPPE, MVEBVE, PER, CAPMVA, CAPBVA, dan Beta Saham serta satu komposit proksi.
Populasi pada penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik purposive sampling. Data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari ICMD dan situs www.idx.com dengan metode dokumentasi. Teknikanalisis data yang digunakan adalah dengan metode parametrik dan nonparametrik. Kedua teknik ini digunakan untuk kemudian menguji metode mana yang lebih baik dalam melihat pengaruh antara proksi IOS dengan variabel bebas.
Hasil pengujian menunjukkan bahwa proksi VPPE paling mampu melambangkan IOS dilihat dari sesuainya hubungan proksi VPPE dengan seluruh variabel bebasnya secara signifikan pada uji non parametrik. Selain itu penelitian ini juga menemukan bahwa metode non parametrik lebih mampu untuk melihat hubungan antara IOS dengan variabel-variabel bebasnya, dikarenakan tidak ada hubungan yang jelas antara IOS dengan variabel bebasnya pada metode parametrik.
Berdasarkan hasil penelitian, saran yang diberikan kepada peneliti selanjutnya adalah peneliti selanjutnya sebaiknya lebih memfokuskan penelitian mengenai IOS pada proksi VPPE. Peneliti selanjutnya juga juga diharapkan mempertimbangkan untuk memenuhi kriteria pada uji asumsi klasik.
Investment opportunity set (IOS) is an investment decision in the form of assets-in-place with the choice of growth or growth options in the future. Companies with high value of IOS have the possibility to grow better in the future. However, since the IOS itself is something abstract, there is no exact value of the IOS on a company. Previous researchers eventually use various proxies to determine the value of IOS in some company. This study aimed at finding out
which proxies can describe IOS better by looking at its correlation using the independent variables such as Debt to equity ratio, Dividend yield, Dividend payout ratio, return on assets, and the Beta correction. Meanwhile, the IOS variable is represented by seven single proxy namely TOBINQ, VPPE, MVEBVE, PER, CAPMVA, CAPBVA, and Beta Stocks as well as a composite proxy.
The population in this study is all companies registered at the Indonesian Stock Exchange. Sampling was conducted using purposive sampling technique. The data used was secondary data obtained by a library research from siten www.idx.com ICMD and documentations gathered during the research. The data analysis technique used was the parametric test and non-parametric test. Both of these techniques are used to test which method is better to examine the correlation of IOS with the independent variables.
The test results showed that the most capable of symbolizing IOS is the proxy VPPE. It is seen from the inappropriate correlation with a proxy VPPE in all the independent variables significantly in a non-parametric test. In addition, this study also found that non-parametric methods are more effective to see the correlation between the IOS with the independent variables since there is no clear correlation between the IOS with the independent variables on parametric methods.
It is suggested that further researchers should focus more on the research of IOS on VPPE proxy. Besides, it also expected that the future reasearch will consider further to meet the criteria in the classical assumption.
Kata Kunci : Investment opportunity set (IOS), proxy research, VPPE, Funding Policy, Dividend Policy, Systematic Risk, Profitability, pengujian proksi, Kebijakan Pendanaan, Kebijakan Dividen, Risiko Sistematik, Profitabilitas.