Laporkan Masalah

Penyesuaian Asimetris Tingkat Suku Bunga Deposito dan Pinjaman Terhadap Tingkat Suku Bunga Antar Bank di Indonesia dan Thailand: 1984.2-1998.3

Ima Amaliah (Adv: Prof. Dr. Nopirin, MA), Prof. Dr. Nopirin, MA

2001 | Tesis | S2 Economics

Penelitian ini menguji respon tingkat suku bunga retail (suku bunga deposito dan pinjaman) terhadap tingkat suku bunga antarbank di Indonesia dan Thailand periode 1984.2-1998.3. Mengingat suku bunga sebagai variabel penting dalam perbankan, maka perilakunya dirasa perlu untuk diteliti.

Model yang digunakan dalam penelitian ini mendasarkan pada model yang digunakan oleh Scholnick (1996) yaitu model koreksi kesalahan asimeris, untuk menguji apakah rata-rata lag penyesuaian tingkat suku bunga retail (deposito dan pinjaman) berbeda ketika tingkat suku bunga ini berada di atas atau di bawah tingkat keseimbangan mereka. Hasil penelitian menyimpulkan, rata-rata lag penyesuaian tingkat suku bunga retail di kedua negara berbeda. Rata-rata lag penyesuaian lebih pendek ketika suku bunga deposito berada di bawah tingkat keseimbangan dan suku bunga pinjaman berada di atas tingkat keseimbangan untuk kasus Indonesia. Sebaliknya untuk kasus Thailand, rata-rata lag penyesuaian lebih pendek ketika suku bunga deposito berada di atas tingkat keseimbangan dan suku bunga pinjaman berada di bawah tingkat keseimbangan.

Dengan menggunakan kerangka pemikiran. dari Hannan dan Berger (1991) serta Scholnick (1996), hipotesis reaksi negatif dari nasabah berlaku untuk kasus Indonesia dan hipotesis kolusi harga untuk kasus Thailand tidak dapat di tolak.

The research examines the response of retail interest rates to call money rates in Indonesian and Thailand during 1984.2-1998.3. Because of interest rate is important variabel in the banking, so its behavior is important to be investigated.

The model based on Scholnick's model (1996), an asymmetric error correction model is used to test whether mean adjustment lags are different when retail rates are above or below their equilibrium levels. It is concluded, in both countries, that the mean adjustment lag is different. The Indonesian cases, the mean adjustment lag is shorter when deposit rate is below and lending rate is above their equilibrium levels. In the contrary, Thailand cases, the mean adjusment lag is shorter when deposite rate is above and lending rate is below their equilibrium levels.

Using the framework of Hannan and Berger (1991) and Scholnick (1996), This finding implies that Indonesian cases, the customer reaction hypotesis is received and in the Thailand cases, the hypotesis of collusion cannot be rejected.

Kata Kunci : Penyesuaian asimetris, rata-rata lag penyesuaian, model koreksi kesalahan asimetris, respon suku bunga retail (deposito dan pinjaman), suku bunga antarbank, Asymmetric adjusment, mean adjusment lag, asymmeric error correction model, the response of retail


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.