Lag and Lead Indicator Pengukuran Pencapaian Sasaran Strategik Pembangunan Human Capital
Hendrilestari, Vincy Herdalaksmi (Adv.Dr. Mulyadi, M.Sc), Dr. Mulyadi, M.Sc
Peletakan leverage pada sumber daya manusia yakni human capital dimaksudkan untuk membangun keunggulan kompetitif perusahaan. Pembangunan human capital tersebut perlu diukur pencapaiannya agar dapat diketahui sejauh mana keberhasilan perusahaan dalam melaksanakan pembangunan human capital-nya. Di dalam rerangka balanced scorecard, keterukuran sasaran strategik menjanjikan ketercapaian (achievability) sasaran strategik tersebut. Termasuk dalam hal ini adalah sasaran strategik pembangunan human capital yaitu kapabilitas karyawan dan komitmen karyawan. Sasaran strategik yang dihasilkan dengan rerangka balanced scorecard ditentukan ukuran pencapaiannya melalui dua macam ukuran yaitu lag indicator (outcome measure/ukuran hasil) dan lead indicator (performance driver measure/ukuran pemacu kineIja). Lagging indicators adalah indikator tingkat keberhasilan pencapaian suatu sasaran yang perspektif waktunya mengarah ke masa lalu. Sedangkan leading indicators adalah indikator tingkat keberhasilan mempengaruhi faktor-faktor kunci penentu kineIja masa depan, sehingga perspektif waktunya mengarah ke masa depan. Penentuan kedua ukuran ini dimaksudkan agar usaha pencapaian sasaran strategik dapat dikelola, dan oleh karena dapat dikelola, sasaran strategik tersebut dapat diwujudkan.
Penelitian difokuskan pada lag and lead indicators untuk pengukuran pencapaian sasaran strategik pembangunan human capital, yang mencakup kapabilitas dan komitmen karyawan. Penelitian dilakukan pada pengukuran pembangunan human capital Penerbit-Percetakan Kanisius yaitu suatu organisasi profit yang bergerak dalam industri penerbitan dan percetakan di Yogyakarta. Tujuan penelitian adalah untuk melakukan pengukuran pencapaian sasaran strategik pembangunan human capital dengan menggunakan lag and lead indicators dalam rerangka balanced scorecard serta mengusulkan pengembangannya.
Pengumpulan data dilakukan dengan dua metode yaitu metode studi pustaka dan studi lapangan. Analisis terhadap data yang diperoleh dilakukan secara deskriptif kualitatif dan kuantitatif dengan rerangka balanced scorecard berfokus pada perspektif pembelajaran dan pertumbuhan, melakukan pengukuran kineIja human capital yang mencakup kapabilitas dan komitmen karyawan dengan menggunakan lag indicators dan lead indicators. Untuk mengukur pencapaian kapabilitas karyawan Penerbit-Percetakan Kanisius, maka digunakan produktivitas karyawan sebagai ukuran hasil dan ketersediaan informasi strategik sebagai ukuran pemacu kineIjanya. Ukuran produktivitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah revenue Per employee. Untuk mengukur ketersediaan informasi strategik digunakan percentage of
customer-facing employees having on-line access to information about customers. Sedangkan ootuk mengukur pencapaian komitmen karyawan dilakukan survey kepuasan karyawan ootuk memperoleh tingkat kepuasan karyawan sebagai ukuran hasil dan elemen-elemen kepuasan dalam survey tersebut (sebelas item) sebagai ukuran pemacu kinerjanya.
Hasil analisis data menoojukkan bahwa dari taboo 1999 sampai dengan taboo 2002, kapabilitas karyawan Penerbit-Percetakan Kanisius rata-rata mengalami peningkatan dan berada di atas rata-rata kapabilitas tenaga kerja subsektor industri yang sejenis (subsektor industri kertas, barang-barang dari kertas, percetakan, dan penerbitan di D.I Yogyakarta), sehingga menoojukkan bahwa Penerbit-Percetakan Kanisius berada pada posisi kompetitif yang baik. Peningkatan kualitas dan produktivitas karyawan dipengaruhi oleh akses mereka terhadap sistem informasi yang dimiliki oleh perusahaan, sehingga kapabilitas karyawan ini dapat ditingkatkan di masa mendatang melalui peningkatan ketersediaan informasi strategik mengenai customer bagi karyawan yang berhuboogan langsoog dengan customer (customer- facing employees). Berdasarkan analisis data, hampir seluruh customer-facing employees Penerbit-Percetakan Kanisius mampu mengakses database customer secara on-line sehingga mempooyai kompetensi dan kemampuan ootuk melayani customers dengan cepat. Dati hasil survey kepuasan karyawan Penerbit-Percetakan Kanisius, diperoleh tingkat kepuasan karyawan yang berada pada skala cukup sehingga dapat dinyatakan bahwa mereka cukup berkomitmen terhadap perusahaan. Hal ini berarti bahwa perusahaan cukup menyadari kebutuhan-kebutuhan mendasar pada pekerjaan karyawannya. Namoo karyawan yang cukup berkomitmen belurn menjamin selamanya akan mencurahkan energi emosional dan perhatiannya ke perusahaan, jika faktor-faktor pemuas yang ada belurn dioptimalkan foogsinya oleh perusahaan. Upaya meningkatkan komitmen karyawan terhadap perusahaan di masa mendatang, perlu ditempuh Penerbit-Percetakan Kanisius dengan memperhatikan elemen-elemen yang mempengaruhi kepuasan moral dan kerja karyawannya. Terutama pada elemen-elemen kepuasan yang masih berada pada skala cukup atau belurn mencapai skala baik dan memuaskan. Dati sebelas item pemyataan yang digunakan dalam survey kepuasan, terdapat delapan item yang masih berada pada skala cukup yaitu peluang ootuk bertumbuh, kompensasi, partisipasi dalam pengambilan keputusan, pengakuanlpenghargaan, fasilitas information sharing, wewenang, work arrangement, dan komunitas.
Dati hasil analisis data tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa Penerbit-Percetakan Kanisius cukup berhasil dalam membangun kapabilitas dan komitmen karyawannya. Namoo pencapaian ini harus ditingkatkan jika perusahaan tetap ingin berada pada posisi kompetitif yang baik dalam jangka panjang. Maka upaya yang selama ini dilakukan perusahaan ootuk membangun kapabilitas dan komitmen karyawa,nnya, perlu difokuskan pada hal-hal yang mempengaruhi faktor-faktor kunci penentu kinerja masa depan. Dengan demikian Penerbit-Percetakan Kanisius tetap perlu melakukan pengukuran terhadap pembangunan human capital-nya. Dati pengukuran ini dapat diperoleh informasi mengenai pencapaian kapabilitas dan
komitmen karyawan Penerbit-Percetakan Kanisius serta faktor pemacu kinerjanya yang dapat dikelola perusahaan untuk meningkatkan kapabilitas dan komitmen karyawannya di masa mendatang.
Penerbit-Percetakan Kanisius perlu melakukan pengukuran atas pencapaian human capital yang selama ini dibangun oleh perusahaan, sehingga mempermudah manajemen untuk memantau pembangunan kapabilitas dan komitmen karyawan. Hubungan sebab-akibat (cause and effect) antara masing-masing ukuran (ukuran hasil dan ukuran pemacu kineIja) hams dijabarkan dan dikomunikasikan kepada karyawan agar mereka termotivasi untuk dapat berpikir dan bertindak secara strategik. Para personel akan termotivasi untuk tidak berfokus pada program-program perbaikan dan pengembangan jangka pendek dan lokal saja. Mereka dimotivasi untuk dapat berpikir jauh ke depan sehingga mampu memikirkan dampak tindakan jangka pendeknya terhadap hasil jangka panjang.
Perusahaan perlu mengadakan survey kepuasan karyawan per departemen setiap tahun. Tujuannya selain untuk mengetahui tingkat kepuasan karyawan juga mendapat informasi bagian-bagian mana dalam perusahaan yang kurang memuaskan karyawan sehingga dapat diperbaiki dan dioptimalkan fungsinya. Sebagai sarana untuk mengakomodasi berbagai kebutuhan dari karyawan, sistem pengelolaan sumber daya manusia (SDM) yang diterapkan Penerbit-Percetakan Kanisius harus dioptimalkan fungsinya agar dapat memenuhi kebutuhan dari SDM di masa mendatang.
Penerbit-Percetakan Kanisius harns mendukung terwujudnya pemberdayaan karyawan agar karyawan semakin produktif dan berkomitmen. Pemberdayaan karyawan ini dapat ditempuh melalui peningkatan kompetensi karyawan dan kualitas lingkungan keIja yang dibangun di dalam perusahaan. Komitmen karyawan dapat dibangun melalui kualitas lingkungan kerja yang baik. Sedangkan kompetensi karyawan dapat ditingkatkan melalui program-program pelatihan dan pengembangan karyawan yang berfokus pada technical know-how dan social know-how. Penyelenggaraan program-program pelatihan dan pengembangan karyawan memang menjadi tugas bidang personalia. Namun sebaiknya tidak berhenti hanya sampai di situ karena penting bagi perusahaan untuk memantau sejauh mana keberhasilan training tersebut jika diterapkan oleh karyawan yang bersangkutan dalam pekeIjaannya. Maka bidang personalia juga bertanggung jawab untuk melakukan evaluasi pasca training terhadap karyawan yang bersangkutan. Selain technical dan social know-how, peningkatan kompetensi karyawan perlu didukung pula oleh penyediaan teknologi dan sistem informasi yang memadai. Dalam kaitannya dengan ketersediaan informasi strategik sebagai pemacu kinerja kapabilitas karyawan, penting bagi perusahaan untuk meningkatkan kapabilitas sistem informasinya dengan mengoptimalkan kineIja Sistem Informasi Manajemen perusahaan. Semakin mudah informasi diakses, semakin baik pula kinerja karyawan. Selain itu, dengan dukungan information sharing yang memadai, karyawan mampu mengambil keputusan yang berkualitas bagi customer. Customer yang merasa puas terhadap produk dan jasa yang diterimanya akan menyebabkan aliran pendapatan ke dalam perusahaan.
Kata Kunci : Lag and Lead Indicator, Strategik Pembangunan, Human Capital