Measuring The Comparative Advantage of Domestic Rice Production in Zanzibar (1991/1992)
HAMAD, MUHAMMAD ABDULLA (Adv.: Dibyo Prabowo, Prof.Dr., M.Sc.), Dibyo Prabowo, Prof.Dr., M.Sc.
Tujuan dari penelitian ini menitikberatkan pada pengujian; (a) perbandingan keuntungan produksi beras lokal dalam berbagai system yang diterapkan di Zanzibar, dan (b) membuat kebijakan yang dapat membantu pemerintah dalam merencanakan pembangunan yang akan
datang. Dalam rangka mengatasi masalah ekonomi pendapatan nilai tukar asing, pemerintah Zanzibar menghadapi masalah besar pada penyediaan bahan makanan untuk masyarakatnya. Zanzibar mengimpor beras dalam jumlah yang besar untuk menambah produksi beras. Produksi beras lokalnya sangat rendah sehingga tidak dapet memenuhi kebutuhannya. Sementara itu, terjadi penurunan pada pendapatan dari ekspor utama, yakni Cengkih padahal ada peningkatan nilai impor bahan makanan dan pengeluaran pemerintah
lainnya. Pertanyaannya yang timbul dalam rangka meningatkan nilai tukar asing adalah, apakah Zarnzibar harus menghasilkan beras secara domestik atau harus mengimpor beras? Kunci utama untuk menjawab pertanyaan ini adalah Biaya Sumberdaya Domestik (Domestic Resource Costs). DRC ini adalah suatu indicator yang digunaken sebagai alat untuk mengukur keuntungan komparatif serta panduan untuk mereformasi kebijakan.
Guna pengumpulan data, penelitian ini menggunakan metodn data sekunder yang diambil tahun 1980-1992. Analisis DRC tersebut dibuat pada tahun 1991/1992. Hashl dari lima sistem yang dianalisis tersebut menunjuken bahwa produksi beras domestik pada umumnya di Zanzibar secara ekonomis adalah lebih menguntungkan dari pada beras impor. Hal ini telah
dibuktikan dengan perubahan tingkat DRC dan RCRnya. Kedua system tersebut mempunyai tingkatan yang kurang dan nilai Shadow Exchange Rate pada tahun yang sama (denaan kata lain, DRC < SER) dan tingkat RCRnya kurang dari satu (dengan kata lain, RCR < 1). Dengan memperhatikan hasil yang diperoleh tiap hektarnya, kombinasi pemasukan serta pengubahan teknologi mempunyai dampak yang positif dan jelas sebagaimana terlihat dan perbedaan hasil mereka. Jadi dapat disimpulkan bahwa, sistem produksi beras domestic lebih menghemat nilai tukar asing melalui impor pengganti. Teknologi yang modern serta varitas bibit unggul yang dihasilkan diperlukan untuk meningkatkan produksi.
The objectives of the study are intended to examine; (a) the comparative advantage in domestic rice production under various systems used in Zanzibar, and (b) draw policy implications which can help the government to plan for future development. In order Zanzibar to overcome the economic of foreign exchange earning, it faces a big problem of supplying food to its people. The country imports large quantities of rice to supplement her domestic production which is so low that it does not satisfy the requirements. Whereas the scarce foreign earnings from the only major export of cloves are declining, the level of food import and other government expenditures is increasing. The question therefore arises as whether in terms of foreign exchange costs, Zanzibar should produce rice domestically or import it?
The key consideration to answer this question is the Domestic Resource Cost (DRC). DRC is an indicator used as a tool to measure the comparative advantage and guide policy reforms. For data collection, purposes, the study used secondary data collection methods stretching from 1980 to 1992. The RDC analysis made by the year 1991/1992. The results from five analysed systems indicate that in general, domestic rice production in Zanzibar is economically profitable than import. This has been proved by the level of magnitude of their DRCs and RCRS. Both systems have a level of magnitude which is less than the Shadow
Exchange Rate of the year under consideration (that is to say DRC < SER) and the level of their RCRs is less than unity (that is to say RCR < 1). As regards output or yields per hectare, the input combination and technological change had a positive and significant effect as seen between the differences of their output (yields). It can be concluded that, domestic rice production systems were efficient severs of foreign exchange through import substitution. Modem technology and high yielding seed varieties are needed to increase production.
Kata Kunci : perbandingan keuntungan produksi beras local, perencanaan pembangunan, peningkatan produksi beras, sistem produksi beras domestic, Biaya Sumberdaya Domestik, Domestic Resource Costs(DRC), Shadow Exchange Rate (SER), Resource Cost Ratio (RCR)
