Analisis Strategi Bersaing Dalam Bisnis Fixed Wireless Access studi Pada Devisi Telkom Flexi, PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk.
HAKIM, MOCHAMMAD WASIUL (Adv.; Djoko Susanto, Prof.Dr., M.S.A.), Djoko Susanto, Prof.Dr., M.S.A.
Persaingan adalah sebuah keniscayaan. TELKOM sebagai badan usaha milik negara pada mulanya adalah badan penyelenggara tunggal yang bertanggung jawab dalam mengkoordinasikan layanan telekomunikasi domestik. Namun seiring tuntutan global maka sejak pemerintah memberlakukan undang- undang No.36/1999, kebijakan di sektor telekomunikasi nasional telah berubah, dari sistem monopoli menjadi liberalisasi usaha. Berbagai alternatif strategi bisnis telah disiapkan dan dijalankan TELKOM untuk menghadapi persaingan dan mengatasi tren pendapatan usaha yang menurun. Salah satu strategi yang dijalankan yaitu di awal tahun 2003 terjun dalam bisnis telepon nirkabel fixed wireless access (FWA) dan meluncurkan produk dengan brand Flexi yang dikelola Divisi Telkom Flexi (DTF). Bisnis yang diharapkan menjadi mesin pendapatan baru dalam menghadapi persaingan ini ternyata mampu mempertahankan tren pendapatannya positif hanya selama enam tahun untuk kemudian kembali mengalami penurunan. Persaingan yang ketat dan perubahan konstelasi bisnis tak pelak menjadi penyebab bisnis tidak akan berumur panjang tanpa upaya pengembangan strategi bisnis yang selalu adaptif dan kompetitif di industrinya.
Penulisan karya akhir tesis ini bertujuan melakukan analisis dan kajian atas strategi bersaing DTF dalam bisnis FWA agar mampu bersaing efektif di industrinya melalui beberapa hal :
1. Melakukan analisis terhadap lingkungan bisnis dari sisi eksternal dan internal, serta kekuatan-kekuatan kompetitif dalam industrinya.
2. Melakukan penyocokan atas alternatif strategi yang ada, serta analisis terhadap alternatif strategi bisnis yang sesuai dengan kondisi lingkungan bersaing.
3. Memberikan rekomendasi strategi yang efektif untuk mengelola bisnis FWA agar mampu bersaing di industri nirkabel telepon bergerak.
Jenis penelitian ini adalah bersifat deskriptif kualitatif, dengan mengambil obyek studi kasus pada DTF. Alat analisis strategi-bersaing yang digunakan antara lain : EFE dan IFE, Porters Five Forces Model, Matriks IE, Grand Strategy Matrix, SWOT, dan QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix).
Hasil dari analisis dan kajian dalam penelitian ini menunjukkan bahwa bisnis FWA akibat regulasi, teknologi, dan persaingan bisnisnya dengan produk operator seluler mengalami tekanan sangat berat dan dalam kondisi kurang menguntungkan. Penguasaan pangsa pasar yang relatif besar serta pertumbuhan pelanggan yang tinggi kurang mampu membuat DTF tumbuh berkesinambungan, kecuali harus melakukan penajaman maupun perubahan strategi bisnisnya, sebagaimana akan dipaparkan dalam tesis ini.
Competition is a must. TELKOM as a state-owned enterprise at the beginning was the sole organizer of the agency responsible for coordinating the domestic telecommunications services. But as global demand since the government enforce the law No.36/1999, the national policy in the telecommunications sector has changed, from the monopoly system to liberalization efforts. Various alternative strategies have been prepared and executed by TELKOM to face competition and cope with declining revenue trends. One strategy that is implemented in early 2003 in the business of wireless phones fixed wireless access (FWA) and launched the product with the brand "Flexi" who managed the Division of Telkom Flexi (DTF). Businesses are expected to be the engine of new revenue in the face of this competition was able to maintain positive earnings trend over the past six years only to then again decrease. Intense competition and changing business constellations inevitably be the cause of the business will not live long without the effort of developing a business strategy that is always adaptable and competitive in the industry.
Writing the final work of this thesis aims to analyze and review of competitive strategy in business DTF in order to compete effectively in the FWA industry with a few things:
1. Analyzing the business environment in terms of external and internal, as well as the competitive forces in the industry.
2. Do matching of the alternative strategy, as well as an analysis of alternative business strategies to compete in accordance with environmental conditions.
3. Provide recommendations for effective strategies to manage the business in order to compete in the FWA wireless industry's mobile phone.
This type of descriptive research is qualitative, drawing on case studies on the DTF object. -Competitive strategy analysis tools that are used include: EFE and IFE, Porter's Five Forces Model, IE Matrix, Grand Strategy Matrix, SWOT, and QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix).
The results of the analysis and assessment in this study showed that the FWA business due to regulatory, technological, and business competition with cellular operator products have very heavy pressure, and in less favorable conditions. Mastery of a relatively large market share and high customer growth is less able to make DTF continued to grow, but to do sharpening as well as changes in business strategy, as will be described in this thesis.
Kata Kunci : strategi bersaing, penetrasi pasar, pengelolaan produk, integrasi horisontal, competitive strategy, market penetration, product management, horizontal integration.