Analisis Optimalisasi Kas Pada Perusahaan Multinasional PT. Apexsindo Pratama Duta,Tbk (Studi Kasus)
HAFIDH, ALZUARDI, Sukamawati, Prof.Dr.
2008 | Tesis | S2 Magister Management
Studi ini bertujuan untuk mengetahui tingkat likuiditas yang aman dan hasil investasi yang maksimal yang harus dicapai oleh perusahaan. Hal ini dapat direalisasikan bila perusahaan tersebut dapat melakukan suatu alokasi dana likuiditas yang optimal. Ini mengandung suatu pengertian bahwa alokasi dana yang seminimal mungkin untuk dana likuiditas tanpa menyebabkan likuiditas terganggu. Perhitungan dimulai dengan mengetahui jumlah alokasi dana likuiditas yang perlu disiapkan oleh PT. Apexindo Pratama Duta, Tbk. Ada tiga tahapan yang perlu dilakukan, antara lain (i) penghitungan kas minimal yang bertujuan untuk mengetahui level saldo minimal yang perlu disiapkan untuk mengantisipasi kebutuhan transaksi kas dengan pendekatan Milton Miller dan Daniel Orr yang disingkat model Miller Orr dan Model William Baumol. Kedua model ini telah memperhitungkan opportunity cost dan transaction / trading cost ; (ii) penyusunan proyeksi arus kas untuk mengetahui arus kas masuk dan arus kas keluar daalam kurun waktu tertentu dan (iii) menentukan kebutuhan likuiditas dimana jumlah dana yang disiapkan merupakan gabungan hasil perhitungan tahap (i) dan tahap (ii). Hasil dari analisis menunjukkan bahwa level kas minimal menurut model Baumol adalah USD192.633,00 dan menurut model Miller-Orr USD1.602.551,23. Karena kedua model tersebut telah memperhitungkan opportunity cost dan trading cost, maka model Baumol yang digunakan sebagai target kas. Diperoleh juga rata-rata kelebihan dana likuiditas sejumlah USD13.877 juta sehingga bisa ditarik suatu kesimpulan bahwa PT. Apexindo terlalu banyak mengalokasikan dana yang dimilikinya ke dalam dana likuiditas. Sedangkan kinerja penyediaan dana likuiditas menunjukkan bahwa 24.29% menyebabkan gangguan likuiditas.. Angka ini dapat diminimalisasi apabila kualitas proyeksi arus kas dapat ditingkatkan. Selain itu juga diperoleh suatu hasil bahwa perbandingan alokasi dana likuiditas berdasarkan cara yang digunakan selama ini (intuisi) dengan cara yang digunakan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa alokasi dengan cara model proyeksi arus kas memberikan hasil yang optimal.
This paper is aimed to know the liquidity and investment to provide the maximal result of investment to achieve the company goals. It could be realized if the company could make an optimum fund allocation. It means that fund allocation minimum for liquidity funds without liquidity malfunction. Calculation is made by having allocation of liquidity funds to be prepared of PT. Apexindo Pratama Duta, Tbk. They are three steps which need to be taken: (i) minimal cash calculation to find out the minimal balance level required to be prepared to anticipate daily transaction with Miller Orr model approach and Baumol Model approach. Both of two models have already calculated opportunity costs and transaction / trading costs ; (ii) preparing cash flow projection to find out cash flow gap between cash in and cash out in the certain period and (iii) finding out liquidity needs to know how much funds must be prepared resulting from calculating step (i) and step (ii). Using for both of models, the result from Baumol Model is USD192.633,00 and the result based on Miller-Orr model approach is USD1.602.551,23. The two models have considered the opportunity cost and trading cost, thus, we choose Baumol model for the cash target in this case. This research proves that the averaged of liquidity funds is USD13.877 million and it concludes that PT. Apexindo has too much in fund allocation and liquidity fund performance indicated 24.29% made by the liquidity problem. This percentage could be minimized if quality of cash flow projection could be increased. The research also proves that comparison of allocation liquidity funds between intuition (old scheme) and projection cash flow models (new scheme) conclude that the new scheme gives the maximum result.
Kata Kunci : Cash Management, Cash Optimization, PT. Apexindo, Miller Orr Model and Model Baumol, Demand for Money, Cash Flow, optimalisasi kas.