Laporkan Masalah

Sistem Pengukuran Kinerja Bisnis Dengan Menggunakan Balanced Scorecard Studi Kasus Pada Divisi Peternakan Ayam PT Anesta Agung Bandar Lampung

FESTIANA MEILA (Pembimbing): Dr. Gudono, MBA., Dr. Gudono, MBA.

2000 | Skripsi | S1 Extention - Accounting

ABSTRAK

Pengukuran kinerja merupakan salah sate faktor penting dalam perusahaan yang dapat digunakan

untuk menilai keberhasilan perusahaan dalam melakukan aktivitasnya dan dapat untuk menyusun sistem

penghargaan (reward). Kebanyakan perusahaan menilai kinerjanya hanya dari aspek keuangan saja.

Tetapi menilai kinerja dengan aspek keuangan saja dapat menyesatkan. Kinerja keuangan yang balk

pada saat ini belum tentu baik untuk kepentingan jangka panjang, dan sebaliknya.

Konsep balanced scorecard (BSC) yang diperkenalkan Kaplan pada tahun 1992 merupakan

konsep pengukuran kinerja berbasis strategi yang memiliki keistimewaan dalam hal cakupan yang

komprehensif, selain mempertimbangkan kinerja keuangan juga non keuangan yaitu pelanggan, internal

bisnis serta pembelajaran dan pertumbuhan . BSC selain mengukur kinerja hasil (lagging indicator),

juga mempertimbangkan faktor pemicu keberhasilan (leading indicator).

Penelitian yang berjudul "Sistem Pengukuran Kinerja Bisnis Dengan Menggunakan Balanced

Scorecard" merupakan studi kasus tunggal yang dilaksanakan pada Divisi Peternakan PT Anesia

Agung, Bandar Lampung, yang kegiatan operasionalnya memprodukasi telur ayam ras rata-rata 2250 kg

setiap harinya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kinerja pada divisi tersebut apabila

menggunakan konsep BSC. Manfaat yang diharapkan dari penelitian bagi perusahaan untuk

mendapatkan gambaran yang lebih lengkap mengenai kinerja divisi Peternakan PT Anesta Agung.

penelitian ini bisa dimanfaatkan sebagai salah satu pedoman untuk menentukan kebijakan khususnya

yang berkaitan dengan pengukuran kinerja. Bagi penulis penelitian ini bisa untuk menambah wawasan

mengenai pentingnya BSC yang berarti menentukan prioritas sesuai paradigma yang terus berkembang.

Metode pengumpulan data dengan wawancara tidak terstruktur secara langsung dengan pihak

perusahaan untuk memperjelas masalah yang diteliti atau untuk mengetahui hal-hal yang tidak tercakup

dalam data perusahaan. Analisis data dilakukan secara deskripsi kualitatif , mengevaluasi kinerja dengan

pengukuran kinerja yang diyakini penulis sesuai dengan konsep BSC.

Pengukuran kinerja dengan konsep BSC meliputi empat perspektif yaitu perspektif keuangan,

pelanggan, internal bisnis, serta pertumbuhan dan pembelajaran.

Pengukuran kinerja perspektif keuangan menggunakan lagging indicator laba kotor, laba operasi,

dan ROI. Sedangkan leading indicator jumlah produksi clan harga telur. Dan data keuangan perusahaan

tahun 1995-1999 dapat cliketahui peningkatan laba kotor, laba operasi dan ROI berfluktuast Hal ini

sangat dipengaruhi oleh harga telur yang labil.

Pengukuran kinerja perspektif pelanggan menggunakan lagging indicator tingkat perolehan

pelanggan baru dan kemampuan untuk mempertahankan pelanggan lama. Sedangkan leading indicator

terdiri dari atribut produk yang meliputi fungsi, harga dan mutu yaitu tingkat harga eceran reltif jika

dibandingkan dengan pesaing, tingkat pengembalian produk, dan lain-kain. Selain atribut produk adalah

hubungan dengan pelanggan yaitu tingkat ketersediaan produk oleh pelanggan dan penampilan fisik

fasilitas penjualan. Dan informasi bagian pemasaran dapat diketahui bahwa divisi peternakan PT Anesta

AGUNp mempu mempertahankan pelanggan lama karena memberikan fasilitas pengiriman produk

sampai di tempat. Mengenai jumlah pelanggan barn, perusahaan menargetkan jumlah pelanggan sesuai

dengan pertambahan produksi.

.Pengukuran kinerja perspektif, internal bisnis meliputi tiga proses yaitu proses inovasi, peroses

operasi, dan proses pelayanan puma jual. Pengukuran kinerja proses inovasi menggunakan lagging

indicator tingkat pendapatan produk baru Sedangkan leading indicator meliputi atribut produk dan

hubungan dengan pelanggan. Proses inovasi barn dirintis tahun 1999 yaitu pemeliharaan ayam jenis

broiler yang menghasilkan ayam pedaging. Proses operasi menggunakan lagging indicator hen day

index, tingkat kematian ayam, dan efisiensi pemberian ransum. Proses pelayanan puma jual

menggunakan lagging indicator tingkat akurasi /kesalahan billing. dan leading indicator nencairan

piutarig.

Pengukuran kinerja pertumbuhan dan pembelajaran menggunakan lagging indicator produktivitas

karyawan yaitu pendapatan ficaryawan/tahun. Sedangkan leading indicator adalah pelatihan karyawan.


Kata Kunci : Pengertian Balance Scorecard, Kinerja Bisnis yang diukur dalam Balanced


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.