TAM Modifikasian Dengan Pengimbuhan Teori Penguatan Instuti (Kondisi yang Memfasilitasi, Tekanan Institusi dan Insentif) Terhadap Kinerja Pengguna SIPKD
Fauzi (Adv.: Abdul Halim, Prof.Dr., M.B.A.; Gudono, Prof.Dr., M.B.A.; Supriyadi, Dr., M.Sc.), Abdul Halim, Prof.Dr., M.B.A.; Gudono, Prof.Dr., M.B.A.; Supriyadi, Dr., M.Sc.
Studi ini menguji penerimaan sistem informasi pengelolaan keuangan daerah atau SIPKD. Studi ini selanjutnya menguji technology acceptance model (TAM) yang dimodifikasi dengan teori penguatan institusional (reinforcement institutional theory). Ketiga faktor teori penguatan diimbuhkan ke dalam model TAM yakni kondisi yang memfasilitasi, tekanan institusi dan insentif. Studi ini menyebut sebagai TAM modifikasian. Selengkapnya, studi ini mengimbuhkan kualitas pelatihan di dalam level pra-keyakinan, dan ketiga faktor teori penguatan di dalam level keyakinan.
Studi ini mampu memperoleh sampel sebanyak 449 pengguna SIPKD dari 600 pengguna sebagaimana yang direncanakan. Domain area sampel berasal dari Pemerintah Daerah Provinsi Lampung dan 10 Kabupaten/Kota di Provinsi Lampung. Penelitian ini mengambil sampel dengan pendekatan sesuai dengan tujuan penelitian, yakni memfilter PNS-PNS yang berkompeten di managemen keuangan dan anggaran daerah.
Hasil pengujian statistik menunjukkan bahwa seluruh konstruk berasosiasi sesuai dengan teori dan konsepnya TAM. Kualitas pelatihan berpengaruh secara dominan terhadap kemudahan penggunan dan kebergunan. Hal yang khusus terkait dengan teori penguatan menunjukkan bahwa kondisi yang memfasilitasi dan insentif mempengaruhi kinerja para pengguna SIPKD. Sementara itu, tekanan institusi tidak menunjukkan perannya untuk meningkatkan kinerja para pengguna.
Hasil uji menunjukkan bahwa model TAM menjadi lebih sempurna ketika diimbuhi oleh teori penguatan. Hasil tersebut mengisyaratkan bahwa keberterimaan sistem informasi menjadi lebih tinggi ketika teori penguatan mampu memanipulasi kognitif para pengguna untuk semakin meningkatkan kinerja individualnya. Sementara itu, tekanan institusional tidak mampu mengubah kinerja individual karena sistem managemen sumberdaya manusia di birokratisma pemerintah daerah masih lemah dengan pemberian sanksi dan penghargaan.
This study examines the information systems acceptance of regional financial management known as SIPKD. This study further examines technology acceptance model (TAM) that modified with reinforcement institutional theory. Three factors have been induced into the TAMÂ’s model, i.e. facilitating conditions, institutional enforcement and incentive. Therefore, this study called as modified TAM. In addition, this study also induces quality of trainings into the level of pre-belief, and three factors of the reinforcement institutional theory into the level of beliefs.
This study successed to collect 449 usersÂ’ sample out of 600 SIPKD users what this study has planned. The domain of the sample area are the Regional Province of Lampung and 10 Regencies/Cities in the Lampung Province. This research took sample with purposive sampling method. It means that this study filtered to all of the national civil servants who has capabilities and competencies in the regional financial management and financial budgeting.
Statistical test results show that all constructs associated in confirmity with the theory and concept of TAM. The quality of trainings influence dominantly toward the ease of use and the usefulness. Related to the theory of reinforcement institutions, this study shows that the facilitating conditions and insentive influence positively SIPKDÂ’s users performance. Meanwhile, the institutional enforcement did not show its role to enhance their users performance.
This study suggests that the TAMÂ’s model would be more goodness of fit when it be induced by the reinforcement institutional theory. This results also suggests that the SIPKDÂ’s acceptance are higher whenever the reinforcement theory could manipulates usersÂ’ behavioral cognitive. It means that this theory could improve their usersÂ’ individual performance. Meanwhile, the institutional enforcement by itself could not change the usersÂ’ behavioral performance because of the weaknesses of human resources management in the beaurocratics local goverment, spesifically in punishment and rewardness.
Kata Kunci : technolgy acceptance model (TAM), easy of use, usefulness, attitude toward using, individual performance, quality of trainings, reinforcement institutional theory, facilitating condition, institutional enforcement, insentive (rewards), punishment.
