Hubungan Biaya Keagenan, Resiko Pasar dan Kesempatan Investasi dengan Kebijakan Deviden
FAUZAN (Pembimbing: Masud, Mochfoedz, Prof., Dr., M.B.A.), Masud, Mochfoedz, Prof., Dr., M.B.A.
Modigliani dan Miller (1961) mengemukakan, pembayaran dividen tidak berpengaruh terhadap kemakmuran pemegang saham dan nilai perusahaan. Hal ini menunjukkan kebijakan dividen dan keputusan investasi merupakan dua hal yang tidak berkaitan (independent). Pemikiran Modigliani dan Miller tersebut mendorong munculnya pemikiran-pemikiran baru dengan memfokuskan pada ketidaksempumaan pasar, diantaranya: The residual theori of dividends atau teori dividen sisa (Brigham, 1996); peran dividen dalam mengurangi masalah keagenan atau the role of dividends in reducing agency problem (Jensen and Meckling, 1976)~ peran dividen dalam menandakan sesuatu atau the signalling role of dividends (Lintner, 1962). Berdasarkan beberapa pemikiran di .atas, dalam penelitian ini akan diuji hubungan antara biaya keagenan, resiko pasar dan kesempatan investasi dengan kebijakan dividen. Proksi yang digunakan dalam penelitian ini adalah: prosentase kepemilikan institusi tahun 1996 untuk memproksi biaya keagenan, beta yang te1ah disesuaikan tahun 1996 untuk memproksi resiko pasar, rasio market to book value of equity tahun 1996 dan sales growth tahun 1993 sampai 1996 untuk memproksi kesempatan investasi dan rasio pembayaran dividen tahun 1996 untuk memproksi kebijakan dividen. Alat analisis yang digunakan adalah regresi berganda untuk menguji hipotesa utama dan regresi sederhana untuk menguji hipotesa pendukung.
Berdasarkan uji pengaruh bersama dari regresi berganda, diperoleh nilai F hi tung yang cukup signifikan, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan regresi
antara dividen payout dengan seperangkat variabel biaya keagenan, resiko perusahaan dan kesempatan investasi. Hasil pengujian dengan uji t menunjukkan bahwa variabel
biaya keagenan tidak berpengaruh terhadap dividen payout rasio. variabel beta. berpengaruh terhadap dividen payout rasio. variabel market to book value of equity tidak berpengaruh terhadap dividen payout rasio. variabel sales growth tidak berpengaruh terhadap dividend payout rasio (kebijakan dividen).
According to the Miller and Modigliani (1961) Hyphothesis, under the assumptions of perfect capital markets, rational behavior, no taxation and transaction cost, it is the investment policy that determines the firm value while the dividend policy is irrelevant Their position on this issue is often referred to in the literature as firms having a residual dividend policy, or that dividend payments are irrelevant to firm value. Among other researchers, Green, Pogue and Watson (1993) question the irrelevance argument and investigate the relationship between dividends and investment and financing decision. Another researchs dividend policy base on the residual theory of dividend (brigham, 1996), The role of dividends in reducing agency problem (Jensen and Meckling, 1976), signalling role of dividends ( Lintner, 1962). We use a sample of 81 firms in Jakarta Stock Exchange to determine the relationship between dividend payout, agency cost, market risk, and investment opportunities. The dividend policy of a firms is is defined as its dividend payout ratio of the year 1996. The percentage of institutional holding of a firm's common stock of the year 1996 as a proxy for agency cost. Beta value of the year 1996 is used as a proxy for market risk. The past three years sales growth (1993 to 1996) and market to book value of common stock of the year 1996 as proxies for the firm's investment opportunities.
The regression results show a significantly negative relationship for variable beta and insignificant relationship for variables institutional holding, sales growth and market to book value of equity
Kata Kunci : Investasi, Investment, Pemegang Saham, Pembayaran Dividen, Resiko Pasar, Kebijakan Dividen, Biaya Keagenan