Pengaruh beta dan variabel-variabel fundamental terhadap return saham (studi empiris perusahaan-perusahaan nonkeuangan yang terdaftar di bursa efek Indonesia, Kuala Lumpur Stock Exchange, Singapure Exchange, dan Stock Exchange of Thailand tahun 2007
FAJROTUL KK, DINA, Drs. Sumiyana, M.Si,Ak
Penelitian ini menguji hubungan antara beta dan variabel-variabel fundamental debt-to-equity ratio (DER) price-earning ratio (PER) sale-to-total asset ratio (S/TA dan operating cash flow-to-total asset ratio (OCF/TA) terhadap return saham pada perusahaan-perusahaan nonkeuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, Kuala Lumpur Stock Exchange, Singapore Exchange, dan Stock Exchange of Thailand tahun 2007. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, secara parsial, BETA, DER, S/TA, dan OCF/TA berpengaruh signifikan positif terhadap return saham, sedangkan PER tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham. DER merupakan proksi risiko selain BETA. S/TA merupakan proksi dari ukuran perusahaan, dan OCF/TA merupakan proksi dari persistence laba karena aliran kas dari aktivitas operasi adalah laba permanen. PER merupakan proksi dari pertumbuhan earning. Perusahaan yang memiliki PER tinggi dinggap memiliki pertumbuhan earning yang tinggi. Namun, jika perusahaan banyak menggunakan utang untuk memperoleh earning tersebut, maka pertumbuhan earning tersebut tidak menarik bagi investor. Investor yang sophisticated tidak berdasar pada angka PER untuk membuat keputusan menahan, membeli, atau menjual saham.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa laporan keuangan memiliki information content, karena respon terhadap informasi akuntansi tercermin dalam harga saham. Di samping itu, laporan keuangan memiliki value relevance, karena investor dapat mengubah keputusan investasi mereka berdasarkan informasi akuntansi yang ada di dalam laporan keuangan.
This research examines the relationship between beta and fundamental variables debt-to-equity ratio (DER) price-earning ratio (PER) sale-to-total asset ratio (S/TA) and operating cash flow-to-total asset ratio (OCF/TA) to stock returns of nonfinancial firms listed in Bursa Efek Indonesia, Kuala Lumpur Stock Exchange, Singapore Exchange, and Stock Exchange of Thailand in 2007. The results show that, individually, BETA, DER, S/TA, and OCF/TA has positively and significantly influence toward stock returns. DER is a proxy of risk other than BETA. S/TA is a proxy of firm size, and OCF/TA is a proxy of earning persistence since operating cash flow is a permanent earning. PER is a proxy of earning growth. Firms with high PER might be considered to have high growth earning. However, if the firms use high percentage of debt to gain earning, the earning growth is not attractive for the investors. Sophisticated investors would not use the PER in making decisions to keep, buy, or sell stocks.
This results show that financial statement has information content since the respond of accounting information is reflected in the stock price. Besides, financial statement has value relevance since the investors could alter their investment decisions based on accounting information in the financial statement.
Kata Kunci : beta, variabel fundamental, return saham.