Mengukur Kinerja Reksa dana Saham Menggunakan Pendekatan Snail Trail
RAHARDJO, Ratih Crysanthy Lutfiyani, Sukmawati Sukamulja, Prof., Dr.,
2010 | Tesis | S2 Magister ManagementPenelitian ini dilakukan untuk menilai kinerja reksa dana saham menggunakan pendekatan Snail Trail pada periode sebelum dan saat dampak krisis subprime mortgage melanda perekonomian Indonesia (Januari 2005 – Desember 2007 dan Januari 2008 – April 2010). Sampel ayng digunakan dalam penelitian ini adalah empat belas reksa dana saham yang dinyatakan aktif selama periode penelitian tersebut. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisa pola Snail Trail sebagai pergerakan dari resiko dan tingkat pengembalian dari reksa dana saham pada periode sebelum dan saat dampak krisis subprime mortgage melanda perekonomian Indonesia. Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa pola Snail Trail yang terbentuk pada periode sebelum dampak krisis melanda Indonesia menunjukkan pergerakan yang cukup stabil. Sebagian besar reksa dana saham menunjukkan pergerakan yang cukup baik, walaupun diawali dari empat kuadran yang tersedia, tetapi masih menunjukkan kondisi yang stabil. Kondisi stabil ditunjukkan dengan fluktuasi yang sangat rendah dan diakhir periodenya kinerja reksa dana menunjukkan peningkatan, sehingga resiko dan return yang diperoleh sesuai dengan harapan investor. Kondisi yang stabil ini juga menunjukkan bahwa manajer investasi telah membuat kebijakan-kebijakan yang tepat, sehingga dapat mempertahankan stabilitas kinerja reksa dana. Empat belas reksa dana saham tersebut akan menjadi pilihan investasi bagi para investor, tergantung pada tipe investor yang akan disasar. Pergerakan reksa dana saham selama awal periode saat dampak krisis melanda sangat fluktuatif. Manajer investasi akan sangat sulit menentukan kebijakan baru untuk memperbaiki kinerja reksa dana yang dikelola, karena kondisi yang penuh dengan ketidak pastian pada saaat krisis. Hal ini menyebabkan investor harus melakukan pemilihan yang tepat untuk melakukan investasi pada salah satu reksa dana ini, karena apabila tidak berhati- hati akan membuat investor tersebut mengalami perugian yang cukup besar. Pada akhir periode, seluruh reksa dana saham berada di kuadran satu (low risk-high return). Letak snail trail di kuadran satu, sudah bergerak stabil sejak tiga kuartal terakhir pada periode ini. Kondisi yang cukup stabil ini, menunjukkan bahwa dampak krisis sudah tidak terlalu mempengaruhi nilai return dan resiko reksa dana saham. Kondisi ini akan memudahkan manajer investasi untuk menentukan kebijakan yang dilakukan pada masingmasing reksa dana kelolaannya. Investor kembali akan memberikan kepercayaan kepada manajer investasi, sehingga bersedia menyediakan dananya untuk diinvetasikan ke dalam reksa dana sesuai dengan kriteria pilihan resiko dan return yang diharapkan para investor.
This research is conducted in order to value the performance of equity mutual fund by applying Snail Trail approach during the period of before and during subprime mortgage crisis effect in Indonesia (January 2005- December 2007 and January 2008– April 2010). As the sample of the research, 14 equity mutual funds are included by which asserted active as of the research period. The purpose of the research is identifying and analyzing the pattern of Snail Trail as its proposition of risk and return associated with equity mutual fund in the period of before and during subprime mortgage crisis effect in Indonesia. The result of this research stated that the pattern of the Snail Trail derived from the period before the crisis was confirming that the movement was quite stable. Most of equity mutual fund was confirming quite stable regarding their movement even though were started on four quadrants, however, they are still confirming stable condition. The stable condition was confirmed by the low fluctuation and at the end of the period the performance of mutual fund was confirmed increase, thus the risk and return were confirmed as investors expectation. The stable condition was also confirming that the manager has crafted correct policies, therefore able to stabilize the performance of mutual fund. 14 mutual funds will be selected by the investors as their option of investing, however it depends as the type of investor. The movement of equity mutual fund as the beginning of the period when the crisis occurring is considered unstable. The manager will confront difficulties in deciding new policies to fixing the mutual fund performance, thus, exact selection have to be made by the investor as the effect of incorrect selection will result amount of loss. At the end of the period, all equity mutual funds were in first quadrant (low risk-high return), by which the plot of Snail Trail in this quadrant has stably moved as the last three quadrants in this period. This stable condition was confirming that the effect of crisis has not quite influencing return and risk of equity mutual funds. This condition will be resulting as its ease in crafting policies regarding the mutual fund managed by fund manager. As the result, investor will assign their conviction in providing the fund in investment in mutual fund as their option of expected risk and return.
Kata Kunci : performance, equity mutual fund, Snail Trail, subprime mortgage, kinerja, reksa dana saham,