Analisis Reaksi Harga Saham Terhadap Pengumuman Obligasi Di Bursa Efek Jakarta
Endang Suhari (Adv:Dr. Eduardus Tandelilin, MBA), Dr. Eduardus Tandelilin, MBA
Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan pengaruh harga saham terhadap pengumuman obligasi dan menguji apakah terdapat perbedaan reaksi harga saham antara perusahaan yang membayar deviden rendah dan tinggi pada saat mengeluarkan obligasi, demikian juga apakah terdapat perbedaan reaksi harga saham antara perusahaan yang mempunyai pertumbuhan rendah dan tinggi pada saat mengeluarkan obligasi. Penelitian ini menguji 34 isu pengeluran obligasi dengan menggunakan data sekunder yang diperoleh dari BEJ dan BES selama tahun 1993 - tahun 1997. Penelitian ini menggunakan pendekatan studi peristiwa. Periode event dipilih dari hari -10 sampai hari + 10, sedangkan periode estimasi 120 hari setelah periode event. Untuk menghitung abnormal return digunakan market model yang dipakai oleh Brown Warner (1985). Untuk menguji signifikansi dari rata-rata abnormal return digunakan one-sample T test, dengan derajat keyakinan 5%. Untuk menguji perbedaan antara perusahaan yang membayar deviden rendah dan tinggi serta menguji perbedaan reaksi harga saham antara perusahaan yang mempunyai pertumbuhan rendah dan tinggi digunakan uji beda mean independent-sample T test. Hasil pengujian menunjukkan bahwa pengumuman obligasi berpengaruh positif terhadap harga saham. Untuk perusahaan yang low dividend payout, pengumuman obligasi mempunyai pengaruh yang negatif terhadap harga pasar saham sedangkan untuk perusahaan yang high dividend payout, pengumuman obligasi mempunyai pengaruh yang positif terhadap harga pasar saham.Untuk perusahaan yang low growth, pengumuman obligasi mempunyai pengaruh yang positif terhadap harga pasar saham sedangkan untuk perusahaan yang high growth, pengumuman obligasi mempunyai pengaruh yang negatif terhadap harga pasar saham.Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara perusahaan yang membayar deviden rendah dan tinggi, demikian juga tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara perusahaan yang mempunyai pertumbuhan yang rendah dan tinggi.
The objective of this research are to observe the share price response to announcements of straight debt issues and test whether there are systematic differences between low and high dividend payout firm. The study also to test whether there are systematic differences between low and high growth firm. This research based on the secondary data collection from Jakarta Stock Exchange and Surabaya Stock Exchange during the 1993 - 1997. The study is event study, which observed the stock return 10 days before, at the day and 10 days after the date of announcements of straight debt issues. The used data were daily stock return and daily market return. The research model used in this study is market model of Brown and Warner (1985) which the individual stock return influenced by market return. Hypothesis testing used two tailed of t test at level of significantly of 5 % was performanced. The result of this research indicates that the share price response to bond announcement produces an average excess return significantly different from zero. The average share price response to announcements of straight debt issues is negative for low dividend payout firm, and positive for high dividend payout firms. Moreover, the mean share price response between low dividend payout firms and high dividend payout firms are not significantly. The average share price response to announcements of straight debt issues is positive for low growth firm, and negative for high growth firms. The mean response between low growth firms and high growth firms are not significantly.
Kata Kunci : harga saham, pengumuman obligasi,market model,abnormal return