KEMUNGKINAN PENGGUNAAN BALANCED SCORECARD UNTUK PENYUSUNAN PERENCANAAN STRATEGIK PADA PT. INDONESIA POWER
Endang Nur Rachmawati (Pemb : Drs. Harnanto, M.Soc.Sc), Drs. Harnanto, M.Soc.Sc
Lingkungan bisnis yang berkembang saat ini ditandai dengan proses glob alisasi dan pemanfaatan teknologi informasi. Kondisi ini menyebabkan turbulensi lingkungan bisnis yang tinggi. Glob alisasi menyebabkan penentu dunia bisnis bukan lagi produsen, melainkan customer.
Menghadapi lingkungan bisnis yang turbulen, organisasi harus merencanakan masa depannya dengan baik, yaitu dengan membangun perencanaan yang tersistem dan terstruktur untuk dapat berkompetisi dalam lingkungan bisnis yang turbulen. Perencanaan yang cocok pada kondisi lingkungan bisnis yang semakin berubah tersebut, adalah perencanaan strategic dalam strategic management system.
Perencanaan strategik (strategic planning) merupakan tahap kedua dalam strategic management system, sekaligus merupakan tahap krusial dalam keseluruhan proses perencanaan menyeluruh kegiatan perusahaan. Perencanaan strategik menghasilkan strategic plan yang tidak terbatas pada perspektif keuangan, namun mencangkup perspektif customer, perspektif proses bisnisfintern, dan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan. Kegagalan dalam menghasilkan rencana strategik yang komprehensif dan koheren dalam akan menyebabkan perusahaan menuju masa depan hanya dengan peta perjalanan yang sederhana dan tidak j elas. Balanced scorecard meyediakan rerangka yang menghasilkan rencana strategik yang komprehensif, koheren, seimbang dan terukur. Rencana strategik yang memiliki karateristik demikian akan menyediakan peta perjalanan bisnis yang lengkap dan j elas untuk menuju ke masa depan. Di samping itu, kekomprehensifan dan kekoherenan rencana strategik akan memudahkan eksekutif dalam mengkomunikasikan rencana strategik ke semua unit organisasi/bisnis dan ke seluruh personel serta memungkinkan manajemen
dan karyawan melakukan up-dating secara berkelanjutan. Lebih j auh lagi, rencana strategik yang demikian memudahkan perumusan program dan anggaran yang komprehensif dan koheren pula.
Dalam merumuskan sasaran strategik (strategic objectives) pada setiap perspektif, manajemen dan karyawan hams mempertimbangkan dan mendiskusikan hubungan sebab-akibab strategic objectives yang diperoleh, sehingga memungkinkan strategic plan yang dihasilkan bersifat koheren. Pertimbangan dan diskusi tentang strategic objectives dan strategic inisiatives yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan strategic objectives tertentu akan menimbulkan komitmen personel perusahaan dalam implementasi strategic plan.
Ringkasan tersebut di atas relevan dengan penelitian dan penulisan skripsi ini yaitu, tentang kemungkinan penggunaan balanced scorecard untuk penyusunan perencanaan strategik pada PT. Indonesia Power. Penelitian ini membahas sistem perencanaan yang digunakan manajemen PT. Indonesia Power dalam mengelola bisnisnya. Bagaimana evaluasi kekoherenan berbagai strategic
objectives antara perspektif keuangan, customer, proses bisnis/intern dan pembelajaran dan pertumbuhan dengan mencari hubungan sebab akibat antara strategic objectives. Kemudian bagaimana manajemen PT. Indonesia Power menerjemahkan misi dan visi perusahaan menjadi perencanaan yang strategic dengan pendekatan balanced scorecard sehingga manajemen mampu memetakan rute perjalanan bisnis secara komprehensif dan koheren untuk membawa perusahaan memasuki bisnis yang semakin kompleks dan turbulen. Temuan yang didapat dan hasil penelitian adalah bahwa manajemen PT. Indonesia Power, Perusahaan sudah menggunakan sistem perencanaan strategik. Kekomprehensif penilaian kinerja perusahaan tidak hanya berfokus aspek
keuangan, tetapi sudah memperhatikan aspek operasional. Hanya perlu diperluas secara komprehensif ke dalam tiga perspektif lainnya; customer, proses bisnis/intern, pembelajaran dan pertumbuhan serta dibangun kekomprehensifan dan kekoherenannya. Dengan digunakan sistem yang komprehensif ini, personel menjadi termotivasi untuk merencanakan faktor-faktor yang dijadikan sebagai ukuran kinerja.
Bagi unit-unit bisnis pada tahun 2002 diusulkan untuk menerapkan penilaian kinerja dengan Koefisien Kinerja Usualan (KKU). Usulan tersebut menggunakan perencanaan strategik dengan konsep balanced scorecard. Hal ini dapat ditunjukan dengan memperhatikan hal-hal yang terkait dengan keempat perspektif pada balanced scorecard, yaitu: perspektif keuangan, perspektif customer, persperktif proses bisnis intern, serta perspektif pembelajaran dan pertumbuhan. Namun perencanaan tersebut belumlah terstruktur, tersistem, dan terkonsep dalam satu instrumen yang dapat memetakan perjalanan yang melukiskan dengan jelas langkah-langkah strategik yang dilaksanakan organisasi dalam mewujudkan visi organisasi. Berdasarkan analisis dan data yang diperoleh, penulis mencoba memetakan langkah-langkah strategik perusahaan dalam mewujudkan visi organisasi, yaitu dalam bentuk gambaran menyeluruh penjabaran strategi perusahaan ke dalam strategic objectives.
Akhirnya penulis memberi masukan atau sumbangan pemikiran kepada manajemen PT. Indonesia Power dan tim penyusun perencanaan strategik dengan balanced scorecard, melalui saran dari penulis.
Kata Kunci : Balanced Scorecard, Perencanaan Strategik, PT.Indonesia Power