Sikap Akuntan Intern Terhadap Efektivitas Prinsip Akuntansi Indonesia Atau Standar Akuntansi Keuangan
Djoko Dewantoro (Adv: Drs. Sukamto, M.Sc., Ak), Drs. Sukamto, M.Sc., Ak
1995 | Tesis | S2 Accounting
Dengan disahkannya Standar Akuntansi Keuangan (SAK) sebagai pengganti Prinsip Akuntansi Indonesia (PAI), kemudian dengan diakuinya SAK dalam Undang-Undang RI No.1/1995 tentang Perseroan Terbatas, menunjukan SAK telah diakui secara yuridis formil. Sementara itu hasil penelitian yang dilakukan oleh LPM-FEUI dan Sudarno menunjukkan bahwa tingkat kepatuhan perusahaan di-Indonesia terhadap PAI secara umum masih dibawah maksimum, dan ternyata akuntan intern tanpa bantuan akuntan ekstern kurang efektif dalam meningkatkan kepatuhan pada PAI.
Berangkat dari kedua fenomena yang berlawanan tersebut, penelitian ini dirancang untuk memperoleh bukti empirik mengenai sikap akuntan intern terhadap efektivitas PAI/SAK dengan system akuntansi formal dan variabel-variabel yang mempengaruhi penyusunan sistem akuntansi formal.
Model yang digunakan dalam mengidentifikasi variabel sikap akuntan intern terhadap efektivitas PAI/SAK dengan sistem akuntansi formal adalah model Reasoned Action yang dikemukakan oleh Fishbein dan Ajzen. Analisis hipotesis atas hubungan variabelvariabel sikap dalam model Reasoned Action adalah menggunakan analisis regresi ganda juga analisis ini digunakan untuk menguji hubungan variabel yang mempengaruhi penyusunan sistem akuntansi
formal. Untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan sikap antara akuntan intern anggota IAI dengan non anggota IAI dalam mengefektifkan PAI/SAK adalah dengan analisis dwivariat.
Secara umum hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa:
1.Niat akuntan intern untuk mengefektifkan PAI/SAK dengan system akuntansi formal adalah positif.
2.Niat akuntan intern untuk mengefektifkan PAI/SAK dengan system akuntansi formal secara signifikan dipengaruhi secara bersamasama oleh sikap dan norma subyektif.
3.Niat akuntan intern untuk mengefektifkan PAI/SAK dengan system akuntansi formal secara signifikan dipengaruhi secara bersama sama oleh keyakinan, evaluasi keyakian, keyakinan normatif, dan motivasi untuk menuruti saran para referen.
4.Sikap akuntan intern untuk mengefektifkan PAI/SAK dengan system akuntansi formal secara signifikan dipengaruhi oleh keyakinan dan evaluasi keyakinan.
5.Norma subyektif akuntan intern untuk mengefektifkan PAI/SAK dengan sistem akuntansi formal secara signifikan dipengaruhi oleh keyakinan normatif dan motivasi untuk menuruti saran para referen.
6.Niat akuntan intern untuk mengefektifkan PAI/SAK dengan system akuntansi formal secara signifikan tidak berhubungan dengan penyusunan sistem akuntansi formal oleh perusahaan.
7.Penyusunan sistem akuntansi formal secara signifikan dipengaruhi secara bersama-sama oleh kebutuhan sistem pengendalian intern, kebutuhan informasi akuntansi, kebutuhan pengauditan, dan peran akuntan intern dalam organisasi.
8.Ternyata tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara niat akuntan intern anggota IAI dengan non anggota IAI untuk mengefektifkan PAI/SAK.
The formal acceptance of the Financial Accounting Standards (SAK) can be shown by both in the legitimation of the SAK to replace the Indonesian Accounting Principles (PAI) and the acceptance of the SAK on the Law of the RI Number 1/1995 regarding to Corporations. Meanwhile, the research result conducted by LPMFEUI and Sudarno shows that in general the level of company obediance on the PAI is below the maximum and whithout the public accountant, the internal auditor in less effective in enhancing the obedience to the PAI.
Due to the contradictory phenomenon above, this study is planned for gathering an empirical data regarding the attitude of the internal auditor toward the effectiveness of the PAI/SAK in the formal accounting system and the variables influencing the preparation of the formal accounting system.
Reasoned action model stated by Fishbein and Ajzen is used to identify attitude variables of internal auditor toward the effectiveness of the PAI/SAK in formal accounting system. In testing the attitude variables of the Reasoned Action model as well as the relationship of variables, the multiple regression analysis is used. To determine whether or not the attitude difference exists in making the PAI/SAK effective between the internal auditors of IAI (the Indonesian Institute of Accountant) members and those of non IAI members, bivariate analysis is used.
In general, the results of the study are the following:
1. The intention of internal auditors in making the PAI/SAK effective in formal accounting system is positive.
2. The intention of internal auditors in making the PAI/SAK effective in formal accounting system is significantly influenced by the attitude and subjective norm together.
3. The intention of internal auditors in making the PAI/SAK effective in formal accounting system is significantly influenced by the conviction, conviction evaluation, the normative conviction, and motivation of reference suggestion obedience together.
4. The attitude of internal auditors in making the PAI/SAK effective in formal accounting system is significantly influenced by the conviction, conviction evaluation.
5. The subjective norm of internal auditors in making the PAI/SAK effective in formal accounting system is significantly influenced by the normative conviction, and motivation to obey the suggestions of other people (reference).
6. The intention of internal auditors in making the PAI/SAK effective in formal accounting system is significantly unrelated to the company preparation of the formal accounting system.
7. The preparation of the formal accounting system is significantly influenced by the needs for the internal control, the accounting information, auditing, and the role of internal auditor in organization together.
8, There is no significant difference between the intention of internal auditors of the IAI members and those of the non IAI members in making the PAI/SAK effective.
Kata Kunci : akuntan intern, prinsip akuntansi, standar akuntansi