Laporkan Masalah

Studi atas kinerja keuangan pemerintah daerah kabupaten Nganjuk berdasar analisis rasio keuangan

DIMYATI, UPIK , Prof. Dr. Abdul Halim, MBA,Ak

2009 | Skripsi | S1 Accounting

Penelitian ini bertujuan menganalisis dan mengevaluasi kinerja keuangan pemda berdasar rasio-rasio keuangan, baik yang dihasilkan dari sistem penganggaran tradisional maupun berbasis kinerja. Untuk anggaran tradisional, rasio-rasio keuangan yang digunakan adalah rasio kemandirian daerah, rasio efektifitas dan efisiensi PAD, rasio keserasian dan rasio pertumbuhan. Untuk anggaran berbasis kinerja, analisis rasio keuangan yang digunakan lebih banyak dan beragam seperti analisis likuiditas, analisis kewajiban, analisis pendapatan, analisis belanja dan analisis arus kas (Mahmudi, 2007) Penelitian ini menggunakan pendekatan explanatory case study dan single-case study. Penelitian ini dilaksanakan dalam perioda 2002 sd 2006 sehingga kinerja keuangan pemda dapat terlihat dalam beberapa perioda tersebut (time series technique)

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Pemda kabupaten Nganjuk memiliki kinerja keuangan, tingkat likuiditas dan solvabilitas yang cukup tinggi. Namun, beberapa hal yang harus diwaspadai pemda kabupaten Nganjuk saat ini adalah masih rendahnya tingkat kemandirian daerah, rendahnya derajat kontribusi BUMD pada penerimaan PAD, rendahnya derajat desentralisasi, dan tingginya tingkat ketergantungan daerah terhadap sumber dana eksternal, terutama DAU dari pemerintah pusat. Analisis belanja menunjukkan bahwa perhatian dan alokasi belanja pemda mulai bergeser kepada belanja modal yang ditujukan untuk melayani kepentingan publik, meskipun alokasi belanja modal masih relatif lebih kecil dibandingkan belanja rutin.

This study is aimed to analyze and evaluate financial performance of local government based on financial ratio analysis that applied to both traditional budgeting and performance budgeting. Financial ratios that applied to traditional budgeting are regional independence ratio, PAD effectiveness and efficiency ratio, activity ratio and growth ratio. On the contrary, financial ratios that applied to performance budgeting are more various and more complex such as liquidity analysis, liability analysis, revenue analysis, expenditure analysis and cash flow analysis (Mahmudi, 2007) This study uses explanatory case study and single-case study approach. It is conducted in several periods from 2002 until 2006 so that financial performance of local government can be perceived among those periods (time series technique)

According to this study, local government of Nganjuk regency has high quality in financial performance, liquidity and solvability. However, local government has to concern on several issues such as poor level of regional independence, poor level of decentralization, poor level of local government-owned corporation contribution to PAD, and high level of regional dependence to external source of fund, especially DAU from central government. Expenditure analysis implies that local government starts to put more attention and allocation fund to serve public interest although this capital allocation has less significant amount than routine expenditure.

Kata Kunci : analisis rasio-rasio keuangan, anggaran tradisional, anggaran berbasis kinerja, laporan keuangan, pemda.


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.