Analisis rasio keuangan untuk memprediksi kebangkrutan bank yang terdaftar di BEJ
Dewi, Lutwita Prima (Adv.: Dr. Eko Suwardi, M.Sc), Dr. Eko Suwardi, M.Sc
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui rasio-rasio keuangan yang memiliki kemampuan untuk memprediksi kebangkrutan bank-bank yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rasio RETA, EBITT A, EQL, CAR, LTDAR, NPM, ROA dan BOPO menunjukkan perbedaan yang signifikan antara rasio bank publik yang sehat dan bank publik yang bangkrut pada satu tahun sebelum terjadinya kebangkrutan (HAl diterima). Rasio LDR menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan sejak tiga tahun sebelum terjadi kebangkrutan. Kesimpulan di atas dapat dilihat dari hasil uji beda t-test dan Mann Whitney yang digunakan untuk menguji hipotesis pertama. Dari hasil pengujian hipotesis kedua dengan menggunakan ANOVA dan Kruskal Wallis, dapat diambil kesimpulan bahwa rasio EBITTA, STA, .APT A, NPM, ROA, BOPO dan ROE menunjukkan adanya perubahan yang signifikan dari tahun-tahun sebelum bank publik tersebut bangkrut (HA2 diterima). Sedangkan dengan pengujian regresi logistic dapat disimpulkan bahwa rasio LTDAR, LDR dan LAR menunjukkan adanya hubungan yang signifikan dengan kebangkrutan bank publik di Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari p-value masing-masing rasio berada di bawah nilai signifikan 0.05 (p-value < 0.05). Ketidakmampuan beberapa rasio keuangan untuk memprediksi kebangkrutan dapat disebabkan oleh kondisi perekonomian pada saat sampel tersebut diambil, yaitu pada saat terjadinya krisis ekonomi. Perubahan yang terjadi pada rasio-rasio keuangan sebagai akibat pengaruh kondisi makro tidak akan memberikan indikasi yang tepat mengenai kondisi suatu bank. Dari hasil analisis penelitian di atas, secara keseluruhan dapat diambil kesimpulan bahwa beberapa rasio keuangan dapat digunakan untuk memprediksi
kebangkrutan bank yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Rasio-rasio tersebut adalah LTDAR, LDR dan LAR. Rasio LDR bahkan terbukti berbeda secara signifikan tiga tahun sebelum bank publik mengalami kebangkrutan. Ketiga rasio tersebut di atas memiliki hubungan yang berlawanan arah dengan kebangkrutan, yang berarti semakin tinggi ketiga rasio tersebut, bank publik cenderung akan mengalami kebangkrutan, demikian pula sebaliknya.
Kata Kunci : segment information, firm-level accounting data, incremental value relevance, divergence of profitability (DOP), multiple-segment firms, risk.