Laporkan Masalah

Pengukuran Kinerja Keuangan dengan Menggunakan Metode Analisa Rasio-rasio Arus Kas pada Perusahaan Real Estate dan Property yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta

Dewantoro, Drs. M. Irfan Nursasmito, M.Si., Ak.

2009 | Skripsi | S1 Accounting

Salah satu dimensi pokok kinerja perusahaan adalah kinerja keuangan. Pengukuran kinerja keuangan memiliki berbagai metode yang telah dikembangkan antara lain melalui pendekatan rasio pertumbuhan dan ukuran penilaian. Analisa rasio-rasio arus kas sebagai salah satu metode alternatif pengukuran kinerja keuangan perusahaan, menekankan aspek arus kas yang dihasilkan dari aktivitas operasi perusahaan (Cash Flow From Operation). Perumusan dalam penelitian ini adalah : (1) Apakah rasio arus kas dapat membedakan secara signifikan kinerja keuangan perusahaan? (2) Apakah nilai diskriminan yang diperoleh dari rasio-rasio arus kas dapat menjadi kriteria pengklasifikasian observasi ke dalam perusahaan yang berkinerja keuangan sehat dan tidak sehat? (3) Variabel arus kas manakah yang dominan membedakan perusahaan yang berkinerja keuangan sehat dan tidak sehat. Penelitian ini menggunakan populasi seluruh perusahaan real estate dan properti yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sejak awal didirikan hingga tahun 2007. Sedangkan sampel yang digunakan untuk mengevaluasi kinerja keuangan perusahaan real estate dan property dengan cash flow ratios, dipilih 34 perusahaan sebagai obyek penelitian dari seluruh perusahaan real estate dan property yang sampai akhir tahun 2007 terdaftar di Bursa Efek Indonesia (Pojok Bursa Efek Indonesia Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro). Teknik analisis yang digunakan dengan membandingkan means variable-variabel (rasio) cash flow dari setiap perusahaan dengan means rasio industri. Hasil analisis diuji signifikansinya secara statistik dengan metode Two-Gruop Discriminant Analysis (TDA) untuk mengetahui apakah rasio- rasio cash flow dapat membedakan perusahaan yang berkinerja keuangan sehat (Group-2) dari perusahaan yang berkinerja keuangan tidak sehat (Group-1), berdasarkan nilai diskriminan (Z-score) yang dihasilkan dari analisis cash flow ratios, setelah diuji validitasnya, Langkah berikutnya, dilakukan analisis dengan stepwise method. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan sebagai berikut : Rasio-rasio cash flow dapat menjadi varaibel-variabel pembeda yang signifikan dalam pengelompokan perusahaan yang berkinerja keuangan sehat dan perusahaan yang berkinerja keuangan tidak sehat dengan kriteria utama mean industri. Z-score (cut-off value) yang diperoleh dari analisis rasio-rasio cash flow dapat dijadikan dasar perdiksi untuk mengklasifikasikan perusahaan ke dalam kelompok perusahaan yang berkinerja keuangan sehat dan tidak sehat. Variabel critical needs coverage (X10) merupakan variable yang paling dominan dalam membedakan perusahaan yang memiliki kinerja keuangan yang sehat dan tidak sehat. Hal ini terbukti dari nilai F-ratio parsial sebesar 12,22 yang lebih besar F-ratio variabel lainnya, yang diikuti oleh variabel debt coverage, kemudian variabel cash flow adequacy dan terakhir oleh variabel long-term debt payment. Keempat variabel ini secara bersama-sama dapat membedakan secara tepat kinerja keuangan perusahaan yang sehat dan tidak sehat sebesar 57%.

One of essential dimension of companies performance is its financial performance. Measurement of financial performance has many kind methods that have been developed such as with growth ratio method and measurement performance, profitability ratio, etc. Cash flow ratios analysis as one kind alternative method of financial performance measurement of company, focus on cash flow aspect that come from operation activities of company (Cash Flow from Operation). The main point of this research is: (1) Do cash flow ratios can differentiate financial performance of company significantly? (2) Does discriminant value from cash flow ratios can be the criteria to classify observation to company that have good financial performance and bad financial performance? (3) Which cash flow variable have dominant effect to differentiate the company that have good financial performance and bad financial performance? This research use population all real estate and property company listed in Indonesian Stock Exchange from them first established until 2007. The sample to use to evaluate financial performance real estate and property company with cash flow ratios by choose 34 companies as research object from all real estate and property company until the end period annual report of 2007 listed in Indonesian Stock Exchange (Pojok Bursa Efek Indonesia Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro) Analysis technique to use to analyze by compare variables cash flow ratio means from every company with industry ratio means. Analysis result examinated his significance by Two-Group Discriminant Analysis (TDA) method statistic to know is it cash flow ratios can differentiate the companies that have good financial performance (Group-2) from companies that have bad financial performance (Group-1), based discriminant value (Z-score) that resulted from cash flow ratios, after examined his validity. Next step, do analysis with stepwise method. Based from research result get conclusion: 1. Cash flow ratios can be differentiate variables significantly in grouping companies that have good financial performance and companies that have bad financial performance with main criteria industry mean. 2. Z-score (cut-off value) that get from cash flow ratios analysis can be basis prediction to classify companies in good financial performance group and bad financial performance group. 3. Critical needs coverage (X10) variable is the most dominant variable to differ companies that have good financial performance and companies that have bad financial performance. This is evidenced by from F-ratio partial value 12,722 that more big than F-ratio other variable and than followed by cash flow adequacy variable and last long-term debt payment variable. That four variable simultaneously can differentiate companies financial performance that have good financial performance and companies that have bad financial performance precisely about 57%.

Kata Kunci : Kinerja Keuangan; Rasio Arus Kas; Perusahaan real Estate


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.