Laporkan Masalah

Perlakuan akuntansi pemain Sepak bola sebagai aset klub

DANARTO, WISNU , Prof. Dr. Suwardjono, Ak, M.Sc

2009 | Skripsi | S1 Accounting

Penelitian ini membahas perlakuan akuntansi terhadap pemain sepak bola sebagai salah satu aset sumber daya manusia pada sebuah klub. Sebagai aset utama sebuah klub tentu selayaknya akuntansi dapat menginformasikan elemen ini bagi para pengguna statemen keuangan klub. Pelaporan via statemen keuangan peneliti anggap penting untuk menekankan sisi penting pemain ini sendiri bagi klub.

Perlakuan akuntansi yang cukup memadai untuk pemain sepak bola dapat dijumpai pada negara yang telah maju dalam industri sepak bolanya, seperti Inggris (England) Perlakuan ini peneliti gunakan sebagai basis dalam menelaah ketepatan perlakuan dengan menggunakan proksi kriteria definisi dan pengakuan aset versi FASB dan IAI dalam PSAK. Hal ini termasuk penelaahan kemungkinan penerapannya di Indonesia berdasarkan standar akuntansi yang berlaku di Indonesia.

Dalam penelitian ini, peneliti ingin mengemukakan proksi remunerasi untuk membentuk kos sumber daya manusia (pemain sepak bola) berdasarkan konsep penghargaan sepakatan yang tercipta dari pasar tersempurna yang dapat diciptakan sehingga diharapkan menjadi besaran kos yang cukup reliabel dan relevan. Hal lain yang juga dikemukakan adalah ketidakmungkinan perlakuan impairment pada pemain sepak bola sepanjang penurunan manfaatnya tidak cukup pasti bisa diukur.

Hasil penelitian ini adalah pemain sepak bola dapat diasetkan dan dilaporkan via statemen keuangan dan terterapkan di Indonesia berdasarkan PSAK dengan beberapa ubahan yang peneliti ajukan.

This paper discuss about accounting treatment on football players as a human asset in a football club. As a main asset of a club, accounting should inform this element to the users of club's financial statement. To emphasize the importance of football players to club, I consider reporting using financial statement is important.

A sufficient accounting treatment for football players could be seen in countries where the football industry has been well developed, in this case England is an example. Those treatments are used by researcher as a basis for investigate its appropriateness by applying FASB and IAI asset definition criteria and asset recognition as proxy. This research also covers the chance of its application in Indonesia under the Indonesian GAAP.

In this research, I will use remuneration as a proxy to generate a human resource cost under measured consideration concept which created from the most perfect market could be created so under this condition I hope the amount of the cost could be reliable and relevant enough. Another point of this research is the inappropriateness of implementing impairment to football players as long as the declining value of the asset itself can't be measured reliably.

Result of this research is that football players could be classified as asset and reported via financial statements and applicable in Indonesia under PSAK by suggesting some change to the standard.

Kata Kunci : Akuntansi Sumber Daya Manusia, Industri Sepak Bola, Penghargan Sepakatan untuk Aset Sumber Daya Manusia, Impairment pada Pemain Sepak Bola, Objektivitas Relatif, Fair Value Measurement Pemain Sepak Bola


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.