Balanced Scorecard-How To Enhance Its Effectiveness?
BUDIARJO, SANJUNG PURNAMA (Adv.: Elena Louicellier), Elena Louicellier
Sejak sekitar 1990, lingkungan bisnis telah berubah menuju era informasi. Pada era informasi, peran dari asset tidak berwujud menjadi lebih penting dibandingkan pada zaman perindustrian. Pada 1992, Kaplan dan Norton memperkenalkan Balanced Scorecard untuk mengatasi persoalan dari berubahnya lingkungan bisnis, namun penelitian membuktikan 70% dari pengadopsian Balanced Scorecard telahgagal.
Sehingga, skripsi ini menganalisa faktor-faktor yang dapat meningkatkan efektifitas dari Balanced Scorecard di industry perbankan. Sehingga dapat mengurangi tingkat kegagalan dari pengadopsian Balanced Scorecard. Faktor-faktor seperti keterlibatan top management, komunikasi antar departemen, memilih pengukuran yang akurat, mengurangi formalisasi, dan mengunakan prinsip benchmarking dapat meningkatkan efektifitas Balanced Scorecard.
Berdasarkan analisa dari faktor-faktor yang mempengaruhi efektifitas Balanced Scorecard, skripsi ini membuat rekomendasi dalam bagaimana meningkatkan efektifitas Balanced Scorecard. Pertam aadalah keterlibatan top management yang akan menyumbang pada pembuatan komitmen dan dukungan organisasi untuk inovasi dan perubahan-perubahan. Kedua adalah komunikasi antar departemen yang akan membuat kepercayaan antara departemen, lebih mudah dalam memberitahu dan beradaptasi terhadap perubahan-perubahan di semua departemen-departemen, dan menghilangkan ketidak-mauan untuk berurusan dengan anggota departemen lain. Ketiga adalah memilih pengukuran yang akurat yang harus mengikuti empat factor untuk memilih pengukuran akurat, yaitu seimbang antara pengukuran internal dan external, memadukan pengukuran-pengukuran kedalam system managemen, memperbaharui pengukuran, dan tidak memiliki terlalu banyak pengukuran. Keempat adalah mengurangi formalisasi, karena formalisasi cenderung untuk mengurangi perubahan dan inovasi. Terakhir adalah menggunakan prinsip benchmarking untuk selalu mengendalikan dan mengawasi peningkatan dalam organisasi. Sehingga manager akan mengetahui strategi yang terbaikdan yang paling efektifuntuk digunakan dalam organisasi.
Since 1990s, the business environment has changed toward information era. In information era, the role of intangible asset has become more important compare to industrial age. In 1992, Kaplan and Norton introduced Balanced Scorecard to overcome issues resulted from business environment change, however research proved that 70% of Balanced Scorecard adopters were failed to implement it.
Therefore, this research paper analyzes the factors that enhance Balanced Scorecard effectiveness in banking industry. Thus can reduce the failure level of Balanced Scorecard adoption. The factors such as top management involvement, interdepartmental communication, choosing accurate measures, minimizing formalization, and use benchmarking principle are able to enhance the Balanced Scorecard effectiveness.
Based on the analysis on the factors that affecting the Balanced Scorecard effectiveness, this thesis produce recommendation on how to enhance Balanced Scorecard effectiveness. First is top management involvement that will contribute to commitment creation and organization support for innovation and changes. Second is interdepartmental communication that will create trust between department, easier to inform and adopt changes in all departments, and willingness to deal with member of other departments. Third is choosing accurate measures that should follow four factors to choose accurate measures, which are balanced between internal and external measures, integrated measures into management system, update measures, and not overload the measures. Four is minimizing formalization, because formalization tends to hinder change and innovation. Finally, use benchmarking principle to always control and supervise the improvement of organization. Hence manager will know the best and the most effective strategy to be applied in their organization.
Kata Kunci : enhance Balanced Scorecard effectiveness, banking industry, management involvement, interdepartmental communication, choosing accurate measures, minimizing formalization, and use benchmarking principle, innovation