Laporkan Masalah

Analisis Pengaruh Informasi Prospektus Pada Return Saham Perdana

Bagus Prihartanto (Adv:Prof. Dr. Mas'ud Machfoedz, MBA), Prof. Dr. Mas'ud Machfoedz, MBA

2002 | Tesis | S2 Accounting

Initial Public Offerings (IPO) merupakan sarana bagi perusahaan untuk memperoleh modal dengan cara mengubah status perusahaan dari perusahaan tertutup menjadi perusahaan terbuka. Pada saat perusahaan melakukan IPO di Indonesia terdapat kecenderungan underpricing, yaitu harga saham di pasar sekunder lebih tinggi dari harga penawaran perdana yang disebabkan karena adanya information asymmetry antara emiten dan investor. Untuk menghindari information asymmetry maka diterbitkan prospektus. Tujuan dari penelitian ini adalah: pertama, menguji apakah informasi-informasi yang disajikan dalam prospektus seperti: reputasi auditor, reputasi underwriter, profitabilitas perusahaan,financial leverage, asset size, umur perusahaan, dan persentase kepemilikan publik berpengaruh terhadap initial return, dan kedua, menguji apakah informasi-informasi yang berpengaruh tadi secara konsisten berpengaruh terhadap initial return. Sampel yang digunakan adalah perusahaan yang melakukan IPO di BEJ dari tahun 1990-2000 dengan kriteria initial return saham yang underpricing. Data yang diperoleh adalah 220 perusahaan untuk pengujian secara pooled data, 133 perusahaan untuk pengujian berdasarkan tahun IPO 1990-1994, 87 perusahaan untulc pengujian berdasarkan tahun IPO 1995-2000, 96 perusahaan untuk pengujian berdasarkan jenis usaha manufaktur, 124 perusahaan untuk pengujian berdasarkan jenis usaha non manufaktur, 74 perusahaan untuk pengujian berdasarkan kelompok perusahaan kecil, 73 perusahaan untuk pengujian berdasarkan kelompok perusahaan menengah, dan 73 perusahaan untuk pengujian berdasarkan kelompok perusahaan besar, yang semuanya telah memenuhi syarat kelayakan uji asumsi klasik. Analisis statistik yang digunakan untuk mengetahui informasi yang tersaji dalam prospektus yang mempengaruhi initial return adalah metode regresi berganda secara pooled data. Sedangkan untuk menguji kekonsistenan informasi prospektus yang berpengaruh tadi terhadap initial return digunakan metode regresi berganda berdasarkan: pertama, pengelompokan data berdasarkan jenis usaha, baik manufaktur maupun non manufaktur,kedua, pengelompokan data berdasarkan ukuran asset perusahaan, baik perusahaan kecil, menengah dan besar, ketiga pengelompokan data berdasarkan tahun IPO, tahun IPO 1990-1994 dan tahun IPOl 995-2000. Hasil penelitian ini menunjukkan reputasi underwriter berkorelasi positifterhadap initial return dan menunjukkan hasil yang konsisten sebagai faktor yang mempengaruhi initial return. Sedangkan informasi lainnya tidak menunjukkan basil yang konsisten sebagai faktor yang mempengaruhi initial return. Hal ini menuajukkan investor di BEJ menggunakan informasi reputasi underwriter untuk membeli saham pada saat IPO untuk memperoleh return di pasar sekunder.

Initial Public Offerings (IPO) is a tool for a firm to get capital by changing its status from a private firm to a public firm. There is underpricing phenomenon when a firm do IPO in Indonesia, that is the stock price at secondary market is higher than the offering price caused by the information asymmetry between emiten and investor. Than a prospectus is published to avoid the information asymmetry. The purposes of this research are: first, to examine whether the information presented in prospectus such as: the underwriter reputation, auditor reputation, firm's profitability, financial leverage, asset size, firm age, and public ownership persentage has influence on the initial return, and second, to examine whether the influenced information in prospectus are consistently influencing the initial return. The samples are firms do IPO in BEJ during 1990-2000 by criteria of initial return stock that was underpricing. The result data is 220 firms for pooled data testing, 133 firms for testing based on IPO of 1990-1994, 87 firms for testing based on IPO of 1995- 2000, 96 firms for testing based on manufacturing firm, 124 firms for testing based on non-manufacturing firm, 74 firms for testing based on small size firm group, 73 firms for testing based on middle size firm group, and 73 firms for testing based on large size firm group, that all of them have meet the requirements of classical assumption test reliability. A statistical analysis used to know information presented in prospectus that has influenced the initial return was multiple regression method of pooled data. While to test the consistency of prospectus information that have influenced the initial return, used the multiple regression based on: first, data classification based on, business types, either manufacturing and non manufacturing; second, data classification based on asset size of the firm, either small, middle and large; third, data classification based on the year of IPO, they are IPO of 1990-1994 and 1995-2000.The result of this research indicated that the underwriter reputation has positive correlation with the initial return and showed consistent result as a factor influencing the initial return. While other information showed inconsistent result a factor influencing the initial return. It indicated that investors in BEJ used information of underwriter reputation to buy stocks during IPO to get return at secondary market

Kata Kunci : return saham,informasi prospektus, Underpricing, Reputasi underwriter


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.