Laporkan Masalah

Analisis Selisih Anggaran Biaya Pengelolaan Proyek pada Perusahaan Jasa Konstruksi(Studi Kasus di PT. Desna Rapih Provinsi Lampung

A. ROHIM AMARULLAH, Drs. Haryono, M.Com

2010 | Skripsi | S1 Extention - Accounting

Anggaran biaya proyek merupakan landasan untuk perencanaan perusahaan pada umumnya sebab anggaran biaya proyek akan menjadi dasar utama dalam perencanaan kebutuhan, bahan-bahan dan kebutuhan tenaga kerja. Oleh karena itu anggaran proyek dapat memberikan suatu informasi kepada pimpinan proyek sebagai dasar dalam pengambilan keputusan yang bersifat operasional. Pada kasus yang terjadi di PT. Desna Rapih Lampung terlihat adanya selisih yang cukup besar antara anggaran dan realisasi. Berdasarkan hasil studi pendahuluan selisih positif pada proyek rehabilitasi jaringan irigasi melebihi batas toleransi yang ditetapkan perusahaan sebesar 5%. Sedangkan selisih negatif pada pelaksanaan proyek pembangunan jalan dan jembatan juga melebihi batas toleransi yang telah ditetapkan perusahaan, sehingga diperlukan evaluasi pelaksanaan proyek. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk menganalisis selisih anggaran biaya pengelolaan proyek pada perusahaan jasa konstruksi studi kasus pada PT. Desna Rapih Provinsi Lampung.

Penelitian ini merupakan penelitian survey dengan studi kasus dilakukan secara langsung pada PT. Desna Rapih Lampung yang menjadi objek penelitian. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Selanjutnya analisis data dilakukan dengan dua metode yaitu metode deskriptif dan metode analisis varians. Metode desktiptif digunakan untuk mendeskripsikan penggunaan anggaran yang digunakan dalam pengendalian biaya proyek, sedangkan analisis varians digunakan untuk menganalisis perbedaan (selisih) antara biaya aktual dengan standar yang ditetapkan. Analisis varians menyangkut tiga elemen produksi yaitu: varians bahan baku, varians tenaga kerja dan varians overhead pabrik.

Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa penyusunan anggaran biaya proyek PT. Desna Rapih Lampung telah disusun dengan cukup baik sesuai dengan manfaat anggaran. Realisasi anggaran pelaksanaan proyek menunjukkan bahwa pada proyek rehabilitasi jaringan irigasi jalur kiri perusahaan telah mencapai target yang diinginkan. Hal ini ditunjukkan dengan besarnya biaya realisasi yang lebih kecil daripada anggaran yang ditetapkan yaitu sebesar Rp.5.012.502.214,00. Sedangkan pada proyek pembangunan jalan dan jembatan realisasi anggaran melebihi anggaran yang ditetapkan yaitu sebesar Rp.8.127.748.302,25. Selisih anggaran dalam pengelolaan proyek menunjukkan bahwa terdapat selisih positif antara anggaran dengan realisasi anggaran pada proyek rehabilitasi jaringan irigasi sebesar 9,23% yang dapat diartikan bahwa perusahaan telah mampu melakukan pengendalian biaya secara maksimal, sedangkan pada proyek pembuatan jalan dan jembatan terdapat selisih negatif yang melebihi batas toleransi yang ditetapkan oleh perusahaan yaitu sebesar -9,15%



Project cost budget is base for enterprise planning, because the budget will be base for planning need, material and employee. Project budget can bring information to project leader in making operational decision. In case of PT. Desna Rapih Lampung, there was great difference between budget and realization. Based on results of preliminary study, positive difference at irrigation network project exceed 5% tolerance limit the enterprise determined. Negative difference at road and bridge construction project also exceed tolerance limit, so it required evaluation of project execution. Therefore, objective of this research was to analyze project management cost budget difference at construction service enterprise, with case study of f PT. Desna Rapih Lampung.

This was survey research with direct case sty at f PT. Desna Rapih Lampung as research object. Data was collected with observation, interview and documentation study. Data was analyzed using descriptive method and variance analysis method. Descriptive method used to describe budget usage in controlling project cost, while variance analysis was used to analyze difference between actual cost and predetermined standard cost. Variance analysis included three production elements: raw material variance, employee variance and factory overhead variance.

Results of the research indicated that project cost budget in PT. Desna Rapih Lampung has been formulated well enough according to budget benefit. Realization of project budget indicated that left line irrigation network rehabilitation project have reached target. It was revealed with realized cost (Rp 5,012,502,214) that was less than predetermined budget, while at street and bridge construction project, its realization exceeded predetermined budget (Rp 8,127,748,302.25). The difference in project management indicated positive difference between budget and realization at irrigation network rehabilitation project (9.23%). it meant that the firm can control cost maximally, while in street and bridge construction project there was negative difference over tolerance limit (-9.15%).

Kata Kunci : Anggaran Biaya Proyek, Jasa Konstruksi, enterprise planning, Budget


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.