Analisis Model pemilihan Bersama Terhadap Permintaan Jasa pengangkutan Kota di Kotamadya Surabaya

Arman Wahyoedhi Tucunan (Adv:Dr. Bambang Tri Cahyono, M.Ec), Dr. Bambang Tri Cahyono, M.Ec

1990 | Tesis | S2 Economics

Penelitian ini bertujuan untuk mencoba mengetahui perilaku masyarakat Kata Surabaya dalam memenuhi kebutuhan terhadap jasa pengangkutan untuk tujuan bekerja. Mengikuti perkembangan dari penelitian-penelitian tentang permintaan jasa pengangkutan, maka sebenarnya dapat diketahui bahwa studi permintaan jasa pengangkutan tidak hanya cukup didekati dengan studi permintaan secara parsiil, dalam pengertian hanya didekati dari sisi permintaan jasa pengangkutan itu sendiri, melainkan diperlukan pendekatan yang dapat mencakup semua aspek permintaan jasa pengangkutan.Studi tentang permintaan jasa pengangkutan kota yang ditekankan dalam penelitian ini misalnya, tidak hanya cukup dengan mendekati dari sisi permintaan jasa pengangkutan kota saja, melainkan aspek-aspek tentang pemilihan lokasi tempat tinggal, tingkat pemilikkan kendaraan pribadi (mobil) juga diperhitungkan. Sebab kenyataannya, dalam permintaan jasa pengangkutan kota aspek-aspek tersebut akan mempengaruhi dan dipengaruhi satu sama lainnya. Oleh karena itu penelitian ini mempergunakan perangkat analisis model pemilihan bersama ( Joint Choice Hodel ), dengan pengertian bahwa studi ini merupakan suatu model simultan antara pemilihan tempat tinggal, pemilikkan kendaraan pribadi yang selanjutnya hal itu akan mempengaruhi tentang pemilihan jenis angkutan yang dipergunakan untuk tujuan bekerja. Secara ringkas, model analisisnya terdiri dari 3 model persamaan yaitu : model persamaan pemilihan lokasi tempat tinggal, model persamaan p milikkan kendaraan pribadi (mobil) serta model persamaan pemilihan jenis angkutan untuk tujuan bekerja. Selanjutnya ketiga model persamaan tersebut dibentuk menjadi model recursive.Dengan mempergunakan data kerat lintang (cross section data) dari 6 strata sampel observasi yang didapatkan dari hasil Survey Biaya Hidup Kota Surabaya Tahun 1989, maka model tersebut didekati dengan 2 pendekatan model yaitu : Model Probabilitas Linear dan Logit Model. Hal ini mempertimbangkan bahwa kedua model tersebut dapat memberikan perbedaan hasil estimasi,dalam arti kalau Model Probabilitas Linear yang diestimasi dengan Genei•al ized Least Sqv.are terse but menunj ukkan Sqv.are terse but menunj ukkan adanya perubahan yang konstan dari variable endogen sebagai akibat adanya perubahan variabel eksogen, tetapi pada Logit Model yang diestimasi dengan rnax.imwn.•likelihood perubahan variabel endogen tidak konstan melainkan tergantung dari nilai variabel endogen yang semula. Hasil estimasi persamaan strutural dari kedua model tersebut, secara umum menunjukkan bahwa Model Probabilitas Linear ini relatif lebih baik dibandingkan dengan Logit Model. Meskipun demikian setelah dihitung koefisien elastisitas yang diturunkan dari parameter estimasi reduced form kedua model tersebut, ternyata hasilnya menunjukkan kecenderungan yang sama.Dari hasil estimasi kedua model tersebut, ternyata dapat menunjukkan bahwa variabel eksogen yang paling berpengaruh dalam pemilihan lokasi tempat tinggal, pemilikkan kendaraan pribadi (mobil) dan pemilihan jenis angkutan untuk tujuan bekerja adalah variabel jumlah keluarga, berikutnya adalah variabel jenis kelamin pekerja. Sementara itu variabel pendapatan dan harga tanah pengaruhnya relatif kecil. Hal ini tak lain karena semakin berkembangnya kebijaksanaan perkreditan dari lembaga perbankan maupun lembaga yang lain. Sehingga pengaruhnya terhadap pemilikkan/pemilihan lokasi tempat tinggal dan pemilikkan kendaraan pribadi (mobil) yang selanjutnya mempengaruhi pemilihan jenis angkutan untuk tujuan bekerja, adalah kecil. Untuk variabel status pekerjaan dari pekerja (buruh), maka pada Logit Hodel dapat membalikkan hipotesis studi ini dalam pengertian semakin banyak jumlah pekerja dengan status buruh semakin tinggi pula permintaan terhadap jenis angkutan pribadi (mobil) untuk tujuan bekerja. Sedangkan pada Model Probabilitas Linear, hanya dapat menerima hipotesis dari sisi pemilihan jenis angkutan publik untuk tujuan bekerja. Dalam arti semakin banyak jumlah pekerja dengan status buruh semakin tinggi pula permintaan terhadap jasa angkutan publik untuk tujuan bekerja. Sedangkan untuk pemilihan jenis angkutan pribadi .(mobil), model ini menolak hipotesis.

This research in meant to identify the community behavior of Surabaya in fulfulling the need of tranportation for going to work. Following the development of researches about demand upon transportation , it is clearly known that study of transportation can't only be approached partially by study of demand, in a sense. It is seen only from the point of demand upon transportation, but it should be approached from all aspect of demand upon transportation as well.

The study of demand upon city transportation which is of the main interest of this research as an example, is not enough approached from the point of demand upon city transportation only, but also from aspect of choice of housing location and level of private cars ownership. In reality, those aspect mutually influence the demand upon city transportation. Therefore, this research applies a set of Joint Choice Model, meaning that the study is a simultaneous model of housing choice and private cars ownership which later can influence the choice of transp9rtation mode used to go for working. In short, its analysis model falls into 3 models of equations : Model of equation to choose housing location, Model of equation to own private cars and Model of equation to choose transportation mode for going to work. The three models of equations are then formed into recursive model.By applying Cross Section data of 6 observation sample strata which was obtained from the results of Living Cost Survey in Surabaya in 1989, the two models can be reached by two approaches Linear Probability Model and Logit Model. These two models are considered to be good at providing different estimation results, in sense that when Linear Probability Model is estimated by Generalized Least Square, it will indicate a constant change of endogen variable because of exogen variable change. When Logit Model is estimated by maximum likelihood , it will indicate that endogen variable is not constantly changed but it depends on the first endogen variable value.endogen variable value.

The estimation result of structural equation of the two models in general shows that the Linear Probability Model is relatively better compared with Legit Model. However, after the calculation of Elasticity Coeficient derived from estimation parameter reduced form, of the two models, the results clearly show the same tendency.

From the estimation results of the two models, it is clearly seen that the exogen variable which has significant influence, on choice of housing location, ownwership of private cars and choice of transportation mode to work is number of family member, followed by sexes of workers. Whereas the influence of income and land price is relatively small. This is because of expantion of credit policy from banks and other institutions. Therefore the influence on choice of housing locations and ownership of private cars which later influences the choice of transportation mode to work is small.

Especially for variable of job status of the worker (Labors), Logit Model can change this hyphotesis that is to say the more the number of labors, the higher the demand upon private cars to work is. On the other hand , Linear Probability Model can only accept this hyphotesis from the point of choice of public transportation to work. It means that the more the labors are, the higher the demand upon public transportation will exist for going to work. On the contrary, the choice of private transportation, for this model reject this hyphotesis.The estimation result of structural equation of the two models in general shows that the Linear Probability Model is relatively better compared with Legit Model. However, after the calculation of Elasticity Coeficient derived from estimation parameter reduced form, of the two models, the results clearly show the same tendency.

From the estimation results of the two models, it is clearly seen that the exogen variable which has significant influence, on choice of housing location, ownwership of private cars and choice of transportation mode to work is number of family member, followed by sexes of workers. Whereas the influence of income and land price is relatively small. This is because of expantion of credit policy from banks and other institutions. Therefore the influence on choice of housing locations and ownership of private cars which later influences the choice of transportation mode to work is small.Especially for variable of job status of the worker (Labors), Logit Model can change this hyphotesis that is to say the more the number of labors, the higher the demand upon private cars to work is. On the other hand , Linear Probability Model can only accept this hyphotesis from the point of choice of public transportation to work. It means that the more the labors are, the higher the demand upon public transportation will exist for going to work. On the contrary, the choice of private transportation, for this model reject this hyphotesis.

Kata Kunci : jasa pengangkutan,transportasi,pemilihan jenis angkutan