PERTUMBUHAN DAN KESENJANGAN EKONOMI ANTAR DAERAH DI PROPINSI JAWA TIMUR
Ariani, Mintarti (Adv.DR. Budiono Sri Handoko, MA.), DR. Budiono Sri Handoko, MA.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui laju dan pola pertumbuhan ekonomi di Propinsi Jawa Timur periode 1980-1998. Di samping itu penelitian ini juga mengamati
masalah kesenjangan ekonomi antar daerah, serta menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kesenjangan ekonomi antar daerah. Data yang digunakan dalam penelitian
ini adalah data runtun waktu yang diperoleh dari Kantor Barinn Pusat Statistik Propinsi Jawa Timur dan studi kepustakaan_ Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode End to End, Tipologi Klassen, Indeks Williamson, Metode Penyesuaian Parsial dan Metode Kuadrat Terkecil. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rata-rata tingkat pertumbuhan di Jawa Timur sebesar 11.8 % per tahun, selain itu telah terjadi pergeseran struktur ekonomi dari sektor pertanian menuju ke sektor non pertanian (industri). Walaupun laju pertumbuhan ekonomi telah mencapai peningkatan, akan tetapi kesenjangan ekonomi antar daerah masih merupakan masalah yang tetap ada dan bahkan cenderung semakin melebar. Hal ini dapat diiihat dari indeks Williamson dan dengan melihat pola-pola pertumbuhan ekonomi pada daerah-daerah di Jawa Timur yang lebih didominasi oleh Kabupaten dalam kategori daerah teibelakang. Angka indeks Williamson cukup bervariasi, yaitu antara 0.661-1.162. Angka indeks Williamson tanpa memasukkan kota Kediri menghasilkan angka yang lebih kecil yaitu 0.462-0.892, sedangkan trend kesenjangan antar daerah cenderung meningkat meskipun relatif kecil yaitu sebesar 2.63 % per tahun. Angka indeks Williamson tanpa memasukkan Kota Kediri dan Surabaya adalah 0.359-0.771. Hal ini mengisyaratkan bahwa Kota Surabaya sebagai pusat pertumbuhan akan menyebabkan kesenjangan antar daerah semakin melebar. Faktor yang signifikan dan mempengaruhi kesenjangan antar daerah adalah pangsa sektor industri terhadap PDRB sedangkan faktor pengeluaran pembangunan daerah di Propinsi Jawa Timur signifikan sehingga dapat mengurangi kesenjangan ekonomi antar daerah. Faktor pangsa sektor industri terhadap PDRB berpengaruh positif terhadap PDRB per kapita Daerah Tingkat II di Propinsi Jawa Timur.
This research attempts to analyze economic growth rate and typology of economic growth in the Province of East Java in the period of 1980-1998 based on the constant price of 1993. In addition, this research also observes the disparity of economic among the regencies, identifies factor which influence disparity. Furthermore, the factors
influencing the per capita GDRP of the Regencies in the Province of East Java are also analyzed. The data used in this research are time series data. The data were obtained from the Central Bureau of Statistics and library research. The analysis methods applied in this research End to End Method, Klassen Typology, Williamson inequality index, Ordinary Least Squares, Partial Adjustment Model.
This results of this research show that during the period of analysis average growth rate of regencies and municipalities in East Java was 11.8 % per year. The economic structure changed from agricultural sector to non-agricultural sector (industry), although the economic growth improved significantly. The regional development inequality kept existing and even tended to get wider. Seen from Williamson inequality index and the patteria of the economic giowth, the regencies in the Province of East Java are dominated by relatively backward districts. Williamson index of regional disparity coefficient in the
Province of East Java fluctuated widely (0.661-1.162). Fluctuating of Williamson index of regional disparity (without Kediri municipality) was relatively narrow (0.462-0.892) and it showed increasing trend although its coefficient was small, namely 2.87 % per year. Williamson index of regional disparity (without Kediri and Surabaya municipality) : 0.359-0.778. This suggest that Surabaya was strong growth pole and it can not reduce the disparity among regions in the province of East Java. The factor significantly causing the disparity of economic was the share of industrial sector on the GDRP. Whereas the development expenditure significantly decreasing the disparity of economic among the regencies. The factor positively influencing the GDRP per capita of the regencies in the Province of East Java was the share of industrial sector on the GDRP.
Kata Kunci : Pertumbuhan, Kesenjangan Ekonomi, Propinsi Jawa Timur
