Pengaruh keterlibatan akan mode pada perilaku pembelian spontan
ANGGRAENI BP, TYAS , Dra. Sari Winahjoe, MBA
2009 | Tesis | S2 Management
Penelitian ini bertujuan untuk menguji faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku pembelian spontan berorientasi mode. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pandangan kepada para pemasar mengenai variabel-variabel yang menjadi pendorong konsumen untuk melakukan tindakan dalam pembelian spontan berorientasi mode.
Penelitian ini menggunakan statistical study dilakukan dengan desain survey (field study). Metode pengambilan sampel dilakukan secara non-probability sampling dan sampel ditentukan dengan menggunakan metode purposive sampling. Purposive sampling yaitu memilih sampel dari populasi yang tidak diketahui jumlahnya dengan memenuhi kriteria tertentu. Kriteria dalam penelitian ini adalah responden yang telah melakukan pembelian (setelah membayar di kasir) dan barang yang dibeli adalah pakaian. Sebanyak 250 kuesioner yang disebarkan, hanya 225 responden yang dapat digunakan sebagai sampel. Responden sebanyak 225 adalah konsumen butik (Ageman, Bon-bon, Cantiq, Mermaid, Monic, Sweet suit dan Warna)di Yogyakarta.
Kemudian Structural Equation Model (SEM) digunakan untuk menguji keseluruhan perilaku pembelian spontan yang berorientasi mode serta menguji keseluruhan teori yang ada. Dari enam hipotesis terdapat lima hipotesis signifikan dan satu hipotesis yang tidak signifikan yaitu kecenderungan konsumsi hedonik pada perilaku pembelian spontan. Hasil analisis SEM menunjukkan bahwa secara keseluruhan model penelitian memiliki goodness of fit yang cukup baik. Penelitian ini mempunyai keterbatasan. Pertama, data yang digunakan hanya konsumen butik (hanya tujuh butik) di Yogyakarta. Kedua, penelitian ini hanya difokuskan pada pakaian pada umumnya bukan pakaian yang mempunyai merek.
Dalam penelitian ini ditemukan perilaku pembelian spontan berorientasi mode didominasi oleh perempuan dan seseorang yang belum menikah.Untuk pihak manajemen butik dapat meningkatkan emosi positif melalui desain toko, desain pakaian dan kemudahan pembelian. Selanjutnya penelitian ini dapat dilakukan pada produk mode selain pakaian sehingga memberikan banyak manfaat misalnya furniture rumah, kosmetik dan aksesoris.
This research focused on the elements influence fashion oriented impulse buying. Furthermore, this research revealed relationship of fashion involvement, positively emotion, hedonic consumption tendency and fashion oriented impulse buying. Field study was carried out to collect primary data through questionnaire using purposive sampling method and analyzed statistically with Structural Equation Model (SEM). The respondents were consumers who purchased clothes in 7 boutiques around Yogyakarta Province. These boutiques were chosen randomly based on numbers of daily consumers, medium price, and distant to campus. From 250 questionnaires, there were 225 among of them can be used as valid data.
Structural Equation Model (SEM) was used in fashion oriented impulse buying test to compare the model and the theory of fashion oriented impulse buying. There are six hypotheses proposed in this research but only five of them are significant. Hedonic consumption tendency to impulse buying is not significant.
This research has two weaknesses. Firstly, the respondents were taken from only seven boutiques among many boutiques in Yogyakarta Province; secondly, this research was only focused on low price and brand criterion. The result of this statistical analysis shows that research model has fairly well goodness of fit.
This research found that fashion oriented impulse buying was dominated by women and unmarried consumers. Retailers may encourage consumer positive emotion through strategies such as store design, product display, package design and sales. This study could be extended to branding or different fashion products categories (e.g. home furnishings, cosmetics, accessories).
Kata Kunci : Pembelian spontan, keterlibatan akan mode, emosi positif, dan kecenderungan konsumsi hedonik.