Analisis Hubungan Antara Nilai Tukar MTA Uang Rupiah Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Jakarta
ALAM, AJI SUCAHYA G. (Adv.: Dr. Marwan Asri, MBA), Dr. Marwan Asri, MBA
Krisis ekonomi Indonesia yang terjadi saat ini banyak mengakibatkan perubahan politik ekonomi sosial yang sangat cepat dan cenderung berdampak negatif. Krisis ekonomi tersebut diawali pada tanggal 21 Juli 1997 dimana nilai tukar rupiah turun terhadap dollar Amerika menjadi Rp 2650 /dollar AS yang sebelumnya berkisar antara Rp 2450- Rp 2500/dollar AS. Melihat kondisi perekonomian Indonesia yang memiliki kelemahan-kelemahan dasar, para spekulan memanfaatkan kondisi tersebut untuk mendapatkan keuntungan sehingga memperburuk keadaan. Turunnya nilai tukar rupiah yang terus menerus berdampak buruk terhadap perekonomian Indonesia dimana naiknya suku bunga pinjaman, inflasi dan bahan baku produksi mengakibatkan kinerja perusahaan menurun sehingga secara umum Indeks Harga Saham di Bursa Efek Jakarta mengalami penurunan. Dari data-data yang diperoleh selama Juli 1997 - Juni 1998 dan dianalisis menggunakan analisis korelasi ditemukan korelasi negatif signifikan sebesar - 0,517 antara nilai tukar rupiah terhadap Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Jakarta. Keadaan tersebut menunjukkan adanya kecenderungan turunnya harga saham jika rupiah mengalami depresiasi, demikian juga se baliknya jika rupiah mengalami apresiasi maka nilai harga-harga saham cenderung naik. Diduga terdapat reaksi para investor asing di Indonesia pada saat Indonesia mengalami krisis moneter, turunnya nilai tukar rupiah yang terjadi secara mendadak dan keadaan politik Indonesia mengalami perubahan pemerintahan mengakibatkan resiko nilai tukar dan resiko politis yang terjadi menjadi sangat besar. Keadaan tersebut merangsang para investor asing untuk menjual saham yang berada di Indonesia karena kerugian akibat kelemahan nilai rupiah akan menjadi besar. Untuk melihat seberapa besar pengaruh nilai tukar rupiah terhadap Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Jakarta dapat diketahui dengan mencari koefisien determinasi. Dari hasil penelitian ditemukan koefisien determinasi sebesar 26,8% yang menunjukkan besarnya pengaruh perubahan nilai tukar rupiah terhadap Indeks Harga Saham Gabungan. Dapat disimpulkan bahwa nilai tukar rupiah hanya menunjukkan kecenderungan pada perubahan Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Jakarta, sedangkan faktor-faktor lain sebesar 73,2% ternyata lebih dominan mempengaruhi Indeks Harga Saham di Bursa Efek Jakarta. Pengaruh negatif diatas diduga menimbulkan dampak pengalihan investasi dari bursa saham ke bursa valas demikian sebaliknya tergantung pada besarnya keuntungan yang diharapkan dan kemungkinan resiko yang terjadi.
Kata Kunci : Krisis ekonomi Indonesia, Pengalihan Investasi, Pasar Modal, inflasi, perekonomian Indonesia, Resiko Nilai Tukar