Laporkan Masalah

PENILAIAN DEPLESI SUMBER DAYA ALAM DAN DEGRADASI LINGKUNGAN UNTUK PENAKSIRAN DAN PERAMALAN TABUNGAN ASLI INDONESIA TAHUN 1970-2000

AGUS AFFIANTO (adv. Prof. Dr. Sukanto Reksohadiprojo, M.Com), Prof. Dr. Sukanto Reksohadiprojo, M.Com

2014 | Tesis | S2 Economics

Tabungan asli (genuine saving) adalah indikator yang sederhana untuk pengukuran tingkat kelestarian pembangunan. Tabungan asli ini mempunyai cakupan yang lebih luas dibandingkan dengan ukuran tradisional yang sering digunakan sebagai indikator pembangunan seperti pendapatan domestik bruto (gross domestic product) dan tabungan domestik neto (net domestic saving). Tabungan asli dimaksudkan untuk menggambarkan nilai perubahan neto pada aset penting bagi pembangunan seperti aset buatan, sumberdaya alam, kualitas lingkungan dan sumberdaya manusia.



Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui tingkat kelestarian pembangunan di Indonesia pada periode tahun 1970-2000 dengan menggunakan tabungan asli sebagai indikator serta model peramalan nilainya dengan menggunakan Autoregressive Integrated Moving Average (ARIMA). Langkah analisis yang dilakukan adalah melalui integrasi nilai ekonomi deplesi sumberdaya alam dan degradasi lingkungan serta sumberdaya manusia kedalam nilai tabungan domestik neto.



Hasil analisis menunjukkan bahwa pada tahun-tahun setelah krisis ekonomi di Indonesia yang teIjadi pada tahun 1997, nilai tabungan asli Indonesia menunjukkan nilai negatif. Hal ini berarti pada tahun-tahun tersebut pembang1man di Indonesia dikatakan sebagai yang tidak berkelanjutan. Dengan menggunakan model peramalan ARIMA (7,1,7) dapat diketahui bahwa taksiran nilai tabungan asli Indonesia pada periode setelah tahun 2000 menunjukkan kecenderungan yang menurun dan bernilai negatif. Jika tidak ada perubahan pola pembangunan, maka proses pembangunan di Indonesia dapat dikatakan sebagai yang tidak berkelanjutan. Sejumlah kebijakan periu dilakukan untuk mengatasi masalah ini. Kebijakan yang cukup efektif untuk meningkatkan nilai tabungan asli tersebut adalah reinvestasi pada sumberdaya yang dapat diperbaharui dan investasi pada sumberdaya manusia melalui pendidikan.

Genuine saving is a simple indicator to assess the development sustainability. It defines wide range than a traditional measure which often using for the development indicator as gross domestic product and net domestic saving. Genuine saving aims to represent the value of net change in the whole range of assets that are important for the development as man-made assets, natural capital, environmental quality and human resources.



The objective of this research are: 1) to identify the development sustainability in Indonesia from 1970 to 2000 using genuine saving as sustainability indicator and 2) to forecast genuine saving value by ARIMA model. The step of analysis is conducted by integration of natural resources depletion value, environmental degradation value and human capital investment into net domestic saving.



The result of the analysis shows in the period after Indonesia economic crisis, Indonesia has negative genuine saving. It indicates that in this period, the development process in Indonesia was not sustainable. The estimation of genuine saving value in Indonesia after 2000 tend to decline and shows negative based on ARIMA (7,1,7) model. If there is no change in development pattern, then the development process in Indonesia is stated unsustainable. Some policies need to be formulated in order to overcome this problem. The effective policies that suggested are: 1) reinvestment on renewable resources and 2) increasing investment on human capital by educational program.

Kata Kunci : Tabungan asli, pembangunan berkelanjutan, deplesi sumberdaya alam, degradasi lingkungan, model ARIMA


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.