Penentuan Luas Produksi Optimal Pada PT Lawe Adyaprima Spinning Mills Bandung
Adrian, Rully. (Adv.: Drs. Agus Achyari, MBA.), Drs. Agus Achyari, MBA
1998 | Skripsi | S1 Extention - Management
Pembangunan Ekonomi merupakan usaha jangka panjang guna merombak struktur yang tidak seimbang karena terlalu, bersifat pertanian kearah struktur yang lebih kokoh dan seimbang antara pertanian dan industri. Melihat pentingnya perkembangan yang diharapkan dari sektor industri, memacu sektor tersebut untuk lebih maju, dalam artian memberikan kontribusi yang besar bagi kemakmuran bangsa, baik dalam bentuk penerimaan devisa maupun kontribusinya dalam memenuhi kebutuhan masyarakat dalam negeri.
Dengan melihat perkembangan yang telah ada, sektor industri khususnya industri tekstil dan produk tekstil (TPT) merupakan industri yang cukup berperan dalam perekonomian indonesia saat ini. Hal itu terbukti bahwa industri ini mampu memberi kontribusinya berupa penerimaan devisa sebesar US$ 6,579 milyar atau 5,895% dan total nilai ekspor non migas yang bernilai US$ 38,781 milyar (Harian kompas, 22 Agustus 1997) dan itu merupakan penyumbang devisa terbesar kedua bagi Indonesia setelah minyak bumi dan gas alam.
PT. Lawe Adyaprima Spinning Mills adalah salah satu perusahaan pemintalan yang memprodusir benang, adapun macam-macam benang yang dihasilkannya adalah benang Open End, benang Carded, Benang Combed, dan benang Rayon.
Luas produksi optimal adalah luas produksi yang dapat menghasilkan keuntungan malcsimum/optimal. Tingkat keuntungan yang optimum merupakan tujuan dari PT. Lawe Adyaprima Spinning Mills dan perusahaan-perusahaan
swasta lain pada umumnya.
Permasalahan yang dihadapi adalah apakah tingkat kombinasi keluaran/output yang ada pada perusahaan selama ini sudah pada tingkat yang paling menguntungkan, atau dengan kata lain apakah dalam memprodusir keempat macam produknya tersebut PT. Lawe Adyaprima Spinning Mills telah mampu untuk mencapai tingkat keuntungan yang optimum/maksimum.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mencari luas atau volume produksi yang optimal bagi perusahaan agar tercapainya keuntungan yang optimum melalui kombinasi keluaran/output produk yang dihasilkan untuk periode operasi 1998. Adapun manfaat yang ingin dicapai adalah memberikan gambaran dan dapat digunakan oleh manajemen perusahaan sebagai bahan perbandingan antara kebijaksanaan yang telah ditetapkan dengan hash dari penelitian yang dilakukan, sehingga dapat dimanfaatkan untuk mengadakan evaluasi.
Metoda/Alat analisis yang digunakan adalah Linier Programming yang didukung oleh Metoda Peramalan Single Exponential Smoothing dan Double Exponential Smoothing.
Dengan asumsi bahwa faktor-faktor produksi yang digunakan perusahaan berjalan normal atau tanpa adanya hambatan-hambatan yang berarti, produk produk yang dihasilkan perusahaan seluruhnya dapat terserap oleh pascrr/laku terjual atau dengan pertimbangan bahwa produk-produk tersebut merupakan produk yang diminati dan kondisi pasar terbuka luas, harga jual produk dan harga bahan baku relatif stabil selama kurun waktu yang di analisis. Maka berdasarkan perhitungan (dengan variabel Mean Square Error/MSE minimum yang digunakan untuk mengukur tingkat kesalahan peramalan) diperoleh hasil bahwa jumlah penjualan untuk benang untuk tahun 1998 adalah benang Open end sebesar 50.450 bale, Carded sebesar 34.139 bale, Combed 19.389 bale, dan Rayon 36.223 bale (tabel 4.4 — 4.11) dengan kontribusi margin/bale dari masing-masing produk adalah sebesar; Rp. 48.036 (OE), Rp. 102.464 (CA), Rp. 61.654 (CO), dan Rp. 67.345 untuk benang Rayon (tabel 4.1).
Dengan metoda programasi linier yang digunakan maka tingkat produksi optimal perusahaan akan tercapai pada tingkat produksi: benang Open end sebesar 48.000 bale dengan total kontribusi margin sebesar Rp. 2.305 dengan total kontribusi margin sebesar Rp. 2.305.728.317, Carded 34.139 bale (Rp. 3.498.081.496), Combed 13.638 bale (RP. 840.837.252), dan Rayon sebesar 36.223 bale dengan total kontribusi margin sebesar Rp. 2.439.437.935. Dengan volume produksi pada tingkat tersebut (optimal), keuntungan yang dapat dicapai perusahaan adalah sebesar Rp. 9.084.022.000 rupiah.
Antara hasil peramalan penjualan dengan tingkat produksi optimal perusahaan terlihat adanya selisih (hasil peramalan > produksi Optimal), yaitu produk benang Open end (2.450 bale) dan produk benang Combed (5.751 bale). Hal disebabkan karena adanya keterbatasan pada kapasitas mesin yang dimiliki perusahaan, dimana kapasitas untuk mesin Open end (yang memprodusir benang Open end) kapasitas yang ada hanya mampu untuk menghasilkan benang sebesar 48.000 bale/tahun, sedangkan mesin Ring spinning (yang memprodusir benang Carded, Combed, dan Rayon) hanya dapat menghasilkan benang sebesar 84.000 bale/tahun, sehingga adanya kekurangan produksi pada benang Combed, hal ini lebih disebabkan karena produk tersebut memiliki kontribusi margin terrendah
dibandingkan produk lainnya yang dihasilkan oleh mesin yang sama (RS).
Untuk memenuhi volume produksi sesuai dengan tingkat peramalan yang dilakukan (khususnya benang Open end dan Combed), perusahaan dapat menambah kapasitas mesin yang ada dengan penambahan mesin baru, namun untuk tahun 1998 kapasitas yang dibutuhkan hanya sebesar 2.450 bale (OE) dan 5.751 bale (CO), jika kapasitas mesin tambahan itu mampu menghasilkan lebih dari kapasitas yang dibutuhkan akan berakibat adanya kapasitas yang menganggur, sehingga perlu kiranya dilakukan studi kelayakan bagi penambahan mesin tersebut sehingga keuntungan yang dapat diperoleh dapat lebih besar daripada biaya yang harus dikeluarkan dengan pengadaan mesin tersebut. Dan selain itu tentunya perusahaanpun hams memperhitungkan hal tersebut untuk jangka panjang karena investasi pada mesin/peralatan produksi merupakan investasi jangka panjang, sehingga hams juga diperhitungkan untung-ruginya untuk jangka panjang.
Kata Kunci : Penentuan Luas Produksi Optimal, PT Lawe Adyaprima Spinning Mills Bandung