Faktor-faktor yang mempengaruhi adopsi internet banking di Indonesia
Aditama, Yoga (Adv.Syaiful Ali, SE., MIS., Ak), Syaiful Ali,SE.,MIS.,Ak
2006 | Skripsi | S1 Accounting
V-
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI ADOPSI INTERNET
BANKING DI INDONESIA
1. Latar Belakang
Sebagai perusahaan jasa yang mendapatkan keuntungan dengan jalan memberikan jasa keuangan kepada para pelanggannya, perbankan saat ini tumbuh sebagai suatu industri yang memiliki aktivitas usaha yang berbasis pada informasi yang sangat tergantung pada penggunaan teknologi informasi untuk mendapatkan, memroses, dan memberikan informasi kepada seluruh pelanggan yang berhubungan. Bahkan saat ini teknologi informasi bukan hanya sebagai suatu mekanisme pemrosesan informasi tetapi lebih jauh saat ini telah menjadi satu bagian dari upaya bank untuk dapat mendiferensiasikan prod uk dan jasa mereka dari kebanyakan bank yang lain (Tan dan Teo, 2000). Perbankan saat ini telah menyadari bahwa mereka harus mampu melakukan inovasi dan memperbaharui sistem pelayanan terhadap pelanggan agar dapat memberikan pelayanan yang mudah, terpercaya, dan profesional. Salah satu upaya yang pada masa dewasa ini tengah digiatkan oleh dunia perbankan dalam memberikan jasanya adalah menggunakan media elektronik, yaitu media Internet. Sejak pengenalan media Internet pada tahun 1969, Internet telah berevolusi dari sekedar digunakan oleh para akademisi dan pengguna komputer hingga sebagai suatu aHran utama dalam sarana telekomunikasi (Nehmzow, 1997). Sedangkan pada akhir abad ke-20, Internet telah berkembang sebagai suatu media untuk melakukan perdagangan melalui media elektronik (Crede, 1995; Ooi, 1999).
Akan tetapi penggunaan media Internet sebagai salah satu strategi teknologi informasi harus secara hati-hati diperhatikan karena ada berbagai masalah yang akan dihadapi yang dapat berpengaruh terhadap kesuksesan penerapan strategi ini. Penelitian ini akan lebih memberikan perhatian pada permasalahan eksternal. Permasalahan eksternal perlu mendapat perhatian serius mengingat pengguna dari media Internet
nantinya adalah masyarakat, sehingga perlu dipelajari berbagai faktor yang akan mempengaruhi adopsi teknologi ini oleh masyarakat.
II. Perumusan Masalah
Berdasarkan berbagai penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, beberapa faktor yang mempengaruhi penggunaan teknologi Internet banking adalah manfaat relatifyang diperoleh atau relative advantage, kecocokan dengan kondisi yang ada atau compatibility, fleksibiIitas, kemudahan untuk mencoba secara langsung atau trialability, dan resiko yang dihadapi (Rogers, 1983). Selain beberapa faktor yang telah disebutkan di atas, terdapat beberapa faktor lain yang juga berpengaruh terhadap adopsi Internet banking oleh masyarakat, yaitu: pandangan atau harapan orang lain atas tindakan yang harus dilakukan atau subjective norm dan kontrol atas tindakan yang akan dilakukan atau perceived behavioural control (Fishbein dan Ajzen, 1975). Dua komponen utama yang memberikan kontrol terhadap tindakan yang akan dilakukan oleh masyarakat adalah adanya keyakinan seseorang atas kemampuannya sendiri dalam melakukan tindakan tersebut atau self-efficacy (Bandurra, 1977) dan adanya berbagai sarana yang mendorong dan memudahkan dilaksanakannya tindakan tersebut atau disebut jugafacilitating condition (Triandis, 1979).
III. Tujuan Penelitian
Penelitian ini mencoba memberikan gambaran mengenai berbagai pola tingakah laku masyarakat atas penggunaan teknologi informasi, yaitu Internet banking. Dari gambaran yang didapat diharapkan dapat memberikan masukan bagi manajemen bank dan lembaga keuangan lain yang sejenis dalam menentukan strategi yang tepat dalam memperluas pangsa pasar perbankan dan dalam menetapkan langkah-Iangkah yang harus diambil untuk mencapai keberhasilan dalam pengimplementasian teknologi Internet banking, digunakan untuk memperluas khasanah pengetahuan oleh pihak akademisi, dan memberikan masukan bagi para pengembang sistem informasi dalam mengembangkan sistem informasi yang ramah terhadap pengguna dengan memperhatikan karakteristik pengguna di Indonesia.
IV. Pengembangan Model Penelitian dan Hipotesis
Penelitian ini menggunakan tiga teori utama dalam pengembangan model penelitian. Teori-teori tersebut adalah theory of planned behavior, technology acceptance model, dan theory of diffusion of inovasion. Dengan mengkombinasikan ketiga teori
terse but dibuatlah model penelitian sebagai berikut:
1.
Sikap:
2. Manfaat
relatif
2. Kecocokan
3. Complexity
4. Kemudahan mencoba
5. Resiko
Kontrol terhadap tindakan:
7. Kepercayaan diri
8. Kondisi Pendukung: - Dukungan Teknologi
- Dukungan Bank
11. Intensi untuk mengguna¬kan Internet banking
Dari model penelitian yang telah dikembangkan tersebut dapat ditentukan hipotesis yang akan dicoba dibuktikan kebenarannya. Hipotesis tersebut adalah bahwa sikap yang dimiliki seseorang, norma subjektifyang dianut, kepercayaan diri, dukungan teknologi, dukungan bank, dan kemudahan dan kegunaan yang akan diperoleh dari penggunaan Internet banking memberikan pengaruh baik secara langsung atau pun tidak langsung terhadap intensi seseorang dalam melakukan adopsi terhadap Internet banking.
Untuk mengukur persepsi seseorang tentang adopsi Internet banking digunakan kuesioner dengan skala respon (1) untuk Tidak Setuju, (4) untuk ragu-ragu, dan (7) untuk Sangat Setuju. Pertanyaan yang digunakan dala kuesioner tersebut sebagian diambil dari penelitian-penelitian sebelumnya dan juga buatan sendiri. Dalam mengumpulkan kuesioner tersebut digunakan metode survei online berbasis jaringan. Dengan memanfaatkan teknologi Internet, para partisipan yang hendak mengisi kuesioner tersebut tinggal masuk ke situs www.yoga.aditama.org. Pertanyaan yang diajukan terdiri dari tiga kelompok utama yaitu pertanyaan survei, data demografis, dan infonnasi tambahan. Untuk menghindari masalah hak cipta atas penggunaan piranti lunak bajakan maka digunakan program P HPesp yang merupakan program opensource. Dengan survei online ini diharapkan cakupan sampel dapat menjangkau daerah-daerah yang tidak dapat peneliti datangi secara langsung dalam waktu yang singkat. Akan tetapi kelemahan utama dari survei online ini adalah bahwa peneliti tidak dapat memberikan bimbingan secara langsung dalam pengisi kuesioner sehingga sangat dimungkinkan terjadi salah paham
atas pertanyaan yang diajukan.
VI. Metode Statistik
Metode statistik utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah structural equation model (SEM). Alasan digunakannya metode ini adalah agar model penelitian yang diajukan dapat dinilai juga kriteria goodness-of-fit dan tidak hanya mengetahui seberapa jauh hubungan antara variabel-variabel independen dengan variabel-variabel dependen yang ada. Dengan menggunakan Amos 5 penilaian atas kriteria tersebut dapat dilakukan, walau pada awalnya kriteria tersebut tidak dapat dipenuhi akan tetapi setelah dilakukan modifikasi yang sesuai dengan teori yang ada maka kriteria tersebut dapat terpenuhi. Beberapa kriteria yang digunakan dalam SEM ini menunjukkan nilai baik, seperti Chi Square, CMIN/DF, GFI, AGFI, TLI, CFI, dan RMSEA. Sehingga dari pengujian terhadap kriteria goodness-of-fit dapat dilanjutkan pengujian terhadap hipotesis.
Dari penelitian yang telah dilakukan tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa sikap, yang diwakili oleh manfaat relatif, tingkat kerumitall, dan kecocokan, dukungan teknologi, dan kemudahan penggunaan memberikan pengaruh secara tidak langsung terhadap intensi penggunaan Internet banking. Dan kepercayaan diri seseorang memiliki pengaruh baik secara langsung atau pun tidak langsung terhadap intensi penggunaan Internet banking. Sedangkan kegunaan yang diperoleh dari penggunaan Internet banking memiliki pengaruh secara langsung terhadap intensi seseorang dalam mengadopsi Internet banking.
Kata Kunci : internet banking, faktor pengaruh, adopsi