Evaluasi Perlakuan Akuntansi Aset Biologis Studi Pada Universitas Gadjah Mada
ASA ARDIA ARISWARI, Sony Warsono, MAFIS., Ak., CA., Ph.D.,
2018 | Skripsi | S1 AKUNTANSIUGM memiliki berbagai aset, baik aset lancar maupun aset tidak lancar, yang digunakan untuk mendukung kegiatan operasional maupun pembelajaran di universitas. Salah satu contoh aset yang dimiliki Universitas Gadjah Mada (UGM) adalah asset biologis berupa hewan ternak. Sebagai salah satu Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTN BH), UGM diwajibkan untuk melakukan sistem pencatatan dan pelaporan keuangan. Setiap aset yang dimiliki oleh UGM tanpa terkecuali wajib untuk dicatat dan dilaporkan sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku. Pengelolaan aset penting untuk dilakukan agar ke depannya tidak ditemukan permasalahan yang akan menimbulkan potensi kerugian negara. Namun dalam PSAK (Pernyataan Standar Akuntansi) belum ada standar yang secara khusus mengatur tentang perlakuan akuntansi aset biologis padahal IASC (International Accounting Standards Committee) telah mempublikasikan International Accounting Standards (IAS) 41 tentang Agriculture yang mengatur tentang aset biologis. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif studi kasus yang dilakukan di Universitas Gadjah Mada. Selain itu, penelitian ini juga menyajikan hasil perhitungan aset biologis yang dimiliki UGM dengan menggunakan nilai wajar.
UGM has many kind of assets, be that current or non-current assets, that are used for supporting both operational and learning activities in university. One of the asset that owned by Universitas Gadjah Mada (UGM) is biological asset in the form of livestock. As one of the Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTN BH), UGM should have its own financial recording and reporting system. Every asset owned by UGM must be recorded and reported in accordance to the accounting standards. Assets management is an important thing to be done in order to avoid problem which might cause potential losses for the state. Nevertheless, standard for biological asset accounting hasn’t been included in PSAK (Pernyataan Standar Akuntansi) even though IASC (International Accounting Standards Committee) have already published International Accounting Standards (IAS) 41 about Agriculture which regulate the accounting of biological asset. This study uses qualitative research method and takes place in Universitas Gadjah Mada. In addition to that, this study presents the calculation of biological asset owned by UGM by using fair value.
Kata Kunci : aset biologis, agrikultur, IAS 41, nilai wajar, fair value