BERAT BADAN LAHIR RENDAH SEBAGAI FAKTOR RISIKO TERHADAP PERKEMBANGAN ANAK USIA 1-4 TAHUN
TIFANI SILMI KAAFFAH, Diah Wulandari M.Keb; dr. Hadianto Ismangoen, Sp.A
2017 | Tugas Akhir | D4 BIDAN PENDIDIK SVPerkembangan merupakan periode penting dalam kehidupan anak terutama pada usia 0-6 tahun. Namun, pada masa dalam kandungan hingga usia 4 tahun menjadi masa yang paling menentukan. Masa ini merupakan periode emas, sebab dalam usia ini anak mengalami perkembangan saraf otak tercepat. Oleh karena itu perlu dilakukan deteksi dini pertumbuhan dan perkembangan anak terutama pada tiga tahun pertama, sebab masa ini merupakan masa yang paling rawan. Apabila terjadi gangguan pada masa ini, dapat menyebabkan efek yang menetap. Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) merupakan salah satu faktor risiko yang dapat menyebabkan terjadinya gangguan perkembangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) sebagai faktor risiko terjadinya gangguan perkembangan anak 1-4 tahun di wilayah kerja Puskesmas Pleret Bantul. Metode dalam penelitian ini menggunakan rancangan kohort retrospektif. Populasi target dalam penelitian ini adalah anak usia 1-4 tahun yang memiliki riwayat BBLR dan Berat Badan Lahir Cukup (BBLC). Sampel yang diambil yaitu dengan purposive sampling dengan sampel sebanyak 72 anak dengan masing-masing kategori BBLR dan BBLC yaitu 36 anak. Uji hipotesis variabel dengan menggunakan uji chi-square (Alpha = 0,05). Hasil analisis bivariabel menunjukkan bahwa BBLR merupakan faktor risiko terjadinya gangguan perkembangan anak (p-value = 0,008 dan RR = 1,68) sedangkan faktor lain seperti jenis kelamin, pendidikan ibu, status ekonomi dan paritas tidak terdapat hubungan terhadap perkembangan anak.
Development is an important period in the lives of children, especially at the age of 0-6 years. However, in the womb until the age of 4 years becomes the most decisive period. This period is a golden period, because in this age the child develops the brain's fastest nerve, especially myelinitation process. Therefore it is necessary to early detect growth and development of children especially in the first three years, because this period is the most vulnerable. In the event of interruption during this period, it may cause a persistent effect. Low Birth Weight (LBW) is one of the risk factors that can cause development disorders. This study aims to determine the relationship of Low Birth Weight (BBLR) as a risk factor for child development disorder 1-4 years in the working area of Puskesmas Pleret Bantul. Methods in this study used an observational retrospective cohort design. The target population in this study were children aged 1-4 years who had a history of LBW and Normal Birth Weight (NBW). Samples taken by purposive sampling with samples of 72 children with each category of LBW and NBW that is 35 children. Hypothesis test variable by using chi-square test (Alpha = 0,05). The result of bivariable analysis showed that LBW was a risk factor for child development disorder (p-value = 0.008 and RR = 1.68) while other factors such as gender, mother education, economic status and parity were not related to child development.
Kata Kunci : BBLR, Perkembangan, Anak/ LBW, Development, Child