PENGARUH PELATIHAN KUESIONER PRA SKRINING PERKEMBANGAN (KPSP) TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN KADER POSYANDU DALAM PEMANTAUAN PERKEMBANGAN BALITA
RIFTIANI NIKMATUL N., Dr. dr. Ahmad Asmedi M.Kes.,Sp.S(K); Mumtihana Muchlis, S.ST., M.Kes; Dra. Neni Trilusiana Rahmawati, M.Kes., Ph.D
2017 | Tugas Akhir | D4 BIDAN PENDIDIK SVKader mempunyai peran dalam kegiatan deteksi dini penyimpangan tumbuh kembang balita berpedoman pada Deteksi Dini Tumbuh Kembang (DDTK) yang memuat Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP). Hasil studi pendahuluan, kader posyandu Desa Wonokromo belum dapat melakukan pemantauan perkembangan bayi dan balita menggunakan KPSP. Dengan demikian kader posyandu membutuhkan pelatihan KPSP. Penelitian ini memiliki tujuan untuk menganalisis pengaruh pelatihan KPSP terhadap peningkatan pengetahahuan dan keterampilan kader posyandu dalam pemantauan perkembangan balita. Metode penelitian berupa pra experiment one group pre test-post test. Sampel penelitian adalah kader posyandu perempuan berjumlah 40 kader dengan usia 35-60 tahun. Pelatihan dilakukan pada Bulan November 2017 di Desa Wonokromo. Metode pelatihan berupa ceramah, diskusi, dan role play. Pengetahuan dan keterampilan kader menggunakan KPSP dinilai dari total skor jawaban. Tingkat pengetahuan dianalisis menggunakan uji Wilcoxon signed rank test dan tingkat keterampilan menggunakan uji Paired t-test. Mayoritas sampel memiliki tingkat pendidikan SMA, telah mengikuti posyandu 3 bulan terakhir, dan belum pernah mendapatkan pelatihan KPSP. Hasil uji statistik pada tingkat pengetahuan menunjukkan selisih rerata mean 4,13 (p=0,000; 95% CI 3,50-4,75). Hasil uji statistik pada tingkat keterampilan menunjukkan selisih rerata mean 7,43 (p=0,000; 95% CI 6,48-8,37). Dengan demikian ada pengaruh yang signifikan antara pelatihan KPSP terhadap peningkatan pengetahuan dan keterampilan kader posyandu dalam pemantauan perkembangan balita.
Cadres has a role in the early detection of premature infantile growth deviation based on Deteksi Dini Tumbuh Kembang (DDTK) which contains Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP). The results of preliminary study, posyandu cadres of Wonokromo Village have not been able to monitor the development of infants and toddlers using KPSP. Thus, posyandu cadres require KPSP training. This training aims to analyze the effect of KPSP training on improving knowledge and skills of posyandu cadres in monitoring the development of children under five. The research method is pre experiment one group pre test-post test. The sample of the research are 40 female cadres with age range 35-60 years old. The training was conducted in November 2017 in Wonokromo Village. Training methods include lectures, discussions, and role plays. The knowledge and skills of the cadres using KPSP were assessed from the total score of the answers. The knowledge level was analyzed using Wilcoxon signed rank test and skill level using Paired t-test. The majority of the sample have high school education level, have followed posyandu last 3 months, and have never received KPSP training. The result of the statistical test on the knowledge level shows the mean difference of 4.13 (p=0,000; 95% CI 3.50-4.75). The result of statistical test at the skill level shows the mean difference of 7.43 (p = 0,000; 95% CI 6,48-8,37). Thus there is a significant influence between KPSP training on improving the knowledge and skills of posyandu cadres in monitoring the development of children under five.
Kata Kunci : kader posyandu, keterampilan, KPSP, pelatihan, pengetahuan/ KPSP, knowledge, Posyandu cadres, skills, training