Laporkan Masalah

PENGARUH JENIS KELAMIN TERHADAP KINERJA PERTUMBUHAN PASCASAPIH KELINCI REX

ADIK DWI KURNIAWATI, Panjono, S.Pt., MP., Ph.D.; Dr. Ir. Sigit Bintara, M.Si.

2018 | Skripsi | S1 ILMU DAN INDUSTRI PETERNAKAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jenis kelamin terhadap kinerja pertumbuhan pascasapih kelinci Rex. Penelitian ini menggunakan 24 kelinci Rex dengan umur 28 hari yang terdiri atas 12 ekor jantan dan 12 ekor betina. Kelinci dipelihara dalam kandang individu selama 20 minggu. Pakan yang diberikan berupa konsentrat dan hijauan. Konsentrat yang diberikan adalah pellet komersial dengan merk AD II yang diproduksi oleh Japfa Comfeed. Hijauan yang diberikan adalah jerami kacang tanah. Pakan diberikan secara bebas tetapi terkontrol. Variabel yang diambil meliputi konsumsi pakan, pertambahan bobot badan harian (PBBH), konversi pakan, dan biaya pakan/pertambahan bobot badan (BP/PBB). Data yang diperoleh dianalisis dengan analisis variansi dengan rancangan acak lengkap (RAL) pola searah. Khusus untuk PBBH dianalisis dengan analisis kovariansi dengan bobot awal sebagai kovariat. Konsumsi bahan kering, protein kasar, serat kasar, dan lemak kasar total selama pemeliharaan beturut-turut masing-masing adalah 56,27 standar deviasi 4,50 dan 55,88 standar deviasi 3,14 g/hari, 8,46 standar deviasi 0,67 dan 8,40 standar deviasi 0,47 g/hari, 6,49 standar deviasi 0,30 dan 6,46 standar deviasi 0,18 g/hari, 1,56 standar deviasi 0,13 dan 1,55 standar deviasi 0,09 g/hari. Konsumsi bahan kering, protein kasar, serat kasar, dan lemak kasar kelinci jantan dan betina umur minggu ke 5 sampai 24 berbeda tidak nyata. PBBH, konversi pakan, dan BP/PBB total berturut-turut masing-masing 12,22 standar deviasi 1,04 dan 13,27 standar deviasi 1,03 g/hari, 4,62 standar deviasi 0,43 dan 4,23 standar deviasi 0,28, 38,51 standar deviasi 3,36 dan 35,21 standar deviasi 2,26 Rp/g. PBBH, konversi pakan, BP/PBB total kelinci Rex betina lebih tinggi (p<0,05) daripada jantan. Disimpulkan bahwa pertumbuhan pascasapih kelinci Rex betina lebih baik dibandingkan jantan pada umur 5 sampai 24 minggu.

This study was conducted to observe the effect of sex on post-weaning growth of Rex rabbits. Animal were comprised twelve heads of meal and twelve heads of female. They were intensively raised in the individual cage for twenty weeks. The animal was fed with concentrate and forage. The concentrate used in this study was AD II commercial pellet produced by Japfa Comfeed. Forage used in this study was peanut straw. Variables observed in this study included feed intake, average daily gain (ADG), feed conversion ratio (FCR), and feed cost per gain (FCG). The data collected were analysed by one-way analysis of variance, in exception average daily gain was analysed by analysis of covariance with initial weight as covariate. Dry matter, crude protein, crude fiber, and crude lipid intake of male and female rabbits were 56,27 standard deviation 4,50 and 55,88 standard deviation 3,14 g/day, 8,46 standard deviation 0,67 and 8,40 standard deviation 0,47 g/day, 6,49 standard deviation 0,30 and 6,46 standard deviation 0,18 g/day, 1,56 standard deviation 0,13 and 1,55 standard deviation 0,09 g/day, respectively. There was no significant different dry matter, crude protein, crude fiber, and crude lipid intake between male and female rabbits. Average daily gain, FCR, and FCG of male and female rabbits were 12,22 standard deviation 1,04 and 13,27 standard deviation 1,03 g/day, 4,62 standard deviation 0,43 and 4,23 standard deviation 0,28, 38,51 standard deviation 3,36 and 35,21 standard deviation 2,26 Rp/g, respectively. Average daily gain, FCR, and FCG of female rabbits were higher (p<0,05) than the male rabbits. It is concluded that Rex post-weaning growth of female is better than that of male at 5th to 24th weeks of age.

Kata Kunci : Kelinci Rex, Pertumbuhan, Pascasapih, Jenis Kelamin


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.