NITIK SULTAN AGUNG (SUNTINGAN TEKS, TERJEMAHAN, DAN PERBANDINGAN TEKS)
MUHAMMAD RAZAN BAHRI, Arsanti Wulandari, S. S., M. Hum.
2017 | Skripsi | S1 SASTRA NUSANTARANaskah Nitik Sultan Agung (selanjutnya disingkat NSA) dengan kode PB A.254 adalah naskah koleksi Museum Sonobudoyo Yogyakarta. Teks NSA PB A.254 berbentuk tembang macapat dengan aksara dan bahasa Jawa. Penelitian ini menyajikan suntingan teks, terjemahan, dan juga perbandingan teks NSA PB A.254 dengan NSA 1599B. Suntingan teks disajikan dengan metode perbaikan bacaan, sedangkan terjemahan teks menggunakan kombinasi metode terjemahan harfiah dan terjemahan bebas. Teks NSA PB A.254 menceritakan perjalanan hidup Sultan Agung, mulai dari sebelum naik tahta menjadi raja Mataram sampai pada saat dijodohkan dengan Sang Dyah Ayu. Perbandingan teks dilakukan karena naskah Jawa NSA merupakan naskah jamak dan setiap naskah mempunyai variasi penyalinannya sendiri-sendiri. Naskah NSA yang tersimpan di Yogyakarta berjumlah tujuh belas. Peneliti mempunyai pertimbangan dalam memilih naskah yang akan dibandingkan, yaitu (1) kondisi fisik naskah; (2) bentuk teks; (3) tarikh penulisan; dan (4) efisiensi pengambilan data. Perbandingan teks menunjukan adanya (1) perbedaan tembung; (2) perbedaan jumlah bait; (3) perbedaan letak, bentuk, serta jumlah sasmita tembang; namun (4) naskah NSA PB A.254 dan 1599B mempunyai inti cerita yang sama.
The script of Nitik Sultan Agung (which is later shortened to NSA) with the code PB A.254 is a collection manuscript of Sonobudoyo Yogyakarta Museum. NSA Script PB A.254 is in form of tembang macapat using Javanese and Javanese alphabet. This study presents script edits, translations, and script comparisons. The script edits were presented through method of reading improvement, while the script translations use literal and free translation method. NSA Script PB A.254 tells about Sultan Agung lives, starting before his coronation until he is become the throne of Mataram and at the time where the Sultan was being mated with Sang Dyah Ayu. The text comparison is done because of the Javanese manuscript of NSA was a plural text and each text has their own copy variations. There are 17 pieces of NSA manuscripts which stored at Yogyakarta. The researcher have some reasons to choose which manuscript that will be compared. The reasons are: (1) physical condition of the manuscript; (2) manuscript form; (3) the years of manuscript written; and (4) the efficiencies of data retrieval. The comparison of the manuscript indicates the different part of (1) tembung; (2) numbers of verse; (3) the location and form of sasmita tembang. However, the NSA manuscript PB A.254 and 1599B has the same main story.
Kata Kunci : suntingan, terjemahan, perbandingan teks, perjalanan Sultan Agung, NSA