RESISTANCE AND SURVIVAL IN RUSHDIE'S THE COURTER; A POST-COLONIAL APPROACH
DZURWATUL MUNA, Muh Arif Rokhman, M.Hum., Ph.D
2018 | Skripsi | S1 SASTRA INGGRISSkripsi ini adalah sebuah penelitian sastra pada cerita pendek karya Salman Rushdie yang berjudul The Courter. The Courter bercerita tentang kehidupan keluarga India yang bermigrasi ke Inggris. Pengarang berusaha bercerita kepada pembaca bagaimana masyarakat poskolonial india di Inggris bertahan hidup dan melawan tekanan dan persoalan-persoalan kemanusiaan di Barat. Karya Rushdie ini akan dianalisis menggunakan teori resistensi Homi K. Bhabha yang mengelaborasi resistensi atau perlawanan dan survival dalam bentuk mimikri, hibriditas, dan ambivalensi. Konsep penelitian ini dibagi menjadi beberapa bagian. pertama, Resistensi yang meliputi mimikri pada tokoh dalam cerita dan mimikri pada setting tempat dan situasi dalam cerita. Kedua, yaitu survival atau strategi mempertahankan diri yang meliputi hibriditas dan ambivalensi. Dalam hal ini berupa hibriditas pada masing-masing tokoh dan hibriditas pada latar tempat dan situasi, dan ambivalensi pada beberapa tokoh. Singkatnya, hasil dari penelitian ini adalah sebuah pernyataan bahwa The Courter merupakan representasi dari masyarakat poskolonial india di Inggris yang berjuang melawan tekanan barat dalam bentuk mimikri, dan bertahan hidup dalam bentuk hibriditas dan ambivalensi.
This paper is a literary research on Rushdie's short story, The Courter. The story is about the life of an Indian family who moved to England. The author tells the reader how people in postcolonial society survive the circumstances of being exiles. This work will be analyzed in Homi. K. Bhabha's theory of resistance, namely mimicry, and the theory of survival namely, hybridity and ambivalence. Since the work is about postcolonial elements, it is suitable to explore the work through postcolonial lens especially hybridity, mimicry, and ambivalence. The research will be conducted in several parts. First part is hybridity including hybridity of characters and hybridity of settings. Second is mimicry that consisted of mimicry of characters and mimicry of setting. The last part is ambivalence. So the result could be concluded in one statement that is The Courter is a representation of postcolonial society which struggled to resist in form of mimicry, and to survive in the forms of hybridity and ambivalence.
Kata Kunci : post-colonialism, resistance, survival, hybridity, mimicry, ambivalence, Salman Rushdie, imperialism, colonialism, East, West.