Laporkan Masalah

ANALISIS CADANGAN KARBON ATAS PERMUKAAN PADA KEBUN CAMPURAN DI DAS BOMPON DENGAN PENDEKATAN SISTEM DINAMIK

RATIH WINASTUTI, Dr. Eko Haryono, M.Si.

2017 | Skripsi | S1 GEOGRAFI DAN ILMU LINGKUNGAN

Agroforestri berperan dalam siklus karbon global sebagai salah satu solusi untuk menurunkan konsentrasi gas rumah kaca (GRK) di atmosfer. Kebun campuran memiliki persentase terbesar (71,39%) dalam penggunaan lahan di DAS Bompon, sehingga upaya mengoptimalkan kebun campuran sangat diperlukan untuk mengembangkan daya dukung kawasan dan potensi vegetasi terhadap fungsinya dalam sekuestrasi karbon. Tujuan penelitian ini adalah mengukur jumlah cadangan karbon di atas permukaan tanah pada kebun campuran di DAS Bompon dan menduga kecenderungan perubahan cadangan karbon di DAS Bompon pada berbagai skenario menggunakan pendekatan sistem dinamik. Analisis cadangan karbon dilakukan melalui 17 plot persegi secara non destruktif dengan pendugaan cadangan karbon menggunakan persamaan alometrik yang sudah ada. Ukuran setiap plot adalah 400 m2 dan teknik sampling berdasarkan metode purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah cadangan karbon adalah sebesar 13.675,3ton atau setara dengan serapan CO2 sebesar 50188,4 ton. Cadangan karbon pada kebun campuran di DAS Bompon menunjukkan kecenderungan peningkatan pada kondisi Bussines As Usual (BAU) dengan laju 123,6 ton/tahun yang menunjukkan bahwa masyarakat di DAS Bompon telah melakukan pengelolaan kebun campuran dengan tetap menjaga fungsi kebun campuran sebagai gudang karbon. Skenario Tebang Butuh" (TB), menurunkan laju peningkatan cadangan karbon dari kondisi BAU sebesar 73,90 ton/tahun. Skenario Tunda Tebang dapat menambah laju perubahan cadangan karbon dari kondisi BAU sebesar 39,99 ton/tahun dan sebesar 103,9 ton/tahun dari kondisi tebang butuh dengan laju peningkatan cadangan karbon sebesar 163,6 ton/tahun. Kegiatan yang paling berkontribusi menurunkan cadangan karbon adalah konversi lahan, yaitu sebesar 59,70 ton/tahun. Adanya konversi lahan mampu mengurangi laju perubahan cadangan karbon dari kondisi BAU sebesar 63,91 ton/tahun hingga sebesar 11.885,5 tonpada tahun 2047. Secara keseluruhan, skenario penerapan tunda tebang mampu meningkatan laju penambahan cadangan karbon.

Agroforestry plays an essential role in the global carbon cycle as one of the solution to reduce concentration of greenhouse gases (GHGs) in the atmosphere. The mixed garden has the largest percentage (71,39%) in Bompon Watershed, in term of land use, therefore, an attempt to optimize the mixed garden is required to develop carrying capacity of the area and potential vegetation to its function in sequestering carbon. This study aimed to measure thetotal of above ground carbon stock at the mixed garden in Bompon Watershed, and estimate the trend change of above ground carbon stock at mixed garden on various scenarios by using dynamic system approach. The analysis of carbon stock was conducted in 17 square plots in non-destructive sampling to estimate the above ground carbon stock using the existing allometric equation. The size of each square plot was 400 m2 and sampling technique was based on purposive sampling method. The result showed that the amount of carbon stock was 13.675,3 tons or equivalent to 50.188,4 tons of CO2 uptake. In Bussines As Usual (BAU) situation, the carbon stock at the mixed garden in Bompon Watershed increase at the rate of 123,6 tons/year. It indicates that the local people in the study area have kept the function of mixed garden as a carbon reservoir. A Tebang Butuh (TB) scenario increase the carbon stock at the rate of 49,7 tons/ha/year, meanwhile Tunda Tebang will increase growth rate by 163,6 tons/year, the land conversion to settlement decreasing carbon stock upto 59,70 tons/year.

Kata Kunci : Kata kunci: Biomassa Atas Permukaan, Persamaan Allometrik, Cadangan Karbon, Kebun Campuran, Pendekatan Sistem Dinamik./ Above Ground Biomass, Allometrik Equation, Carbon Stock, Mix Garden, Dynamic System Approach.