Pengaruh Alterasi Hidrotermal Terhadap Sifat Keteknikan Batuan di Daerah Kalirejo dan Sekitarnya, Kabupaten Kulon Progo dan Purworejo

DWI PUTRI G, I Gde Budi Indrawan S.T., M.Eng., Ph.D.; Dr. Ir. I Wayan Warmada

2018 | Skripsi | S1 TEKNIK GEOLOGI

Kondisi yang menyebabkan Indonesia dilalui oleh jalur pegunungan aktif berimplikasi terhadap terjadinya proses alterasi hidrotermal pada beberapa daerah di Indonesia. Salah satu daerah di Indonesia yang dipengaruhi oleh proses alterasi hidrotermal adalah daerah Kalirejo dan sekitarnya, Kabupaten Kulon Progo dan Purworejo. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana proses alterasi hidrotermal mempengaruhi sifat keteknikan batuan di Daerah Kalirejo dan sekitarnya, Kabupaten Kulon Progo dan Purworejo. Penelitian ini dilakukan melalui observasi lapangan dan analisis laboratorium berupa analisis petrografi, pengujian sifat keteknikan batuan dan analisis x-ray diffraction (XRD). Sifat keteknikan batuan teralterasi dikontrol oleh jenis mineral penyusun batuan, ukuran butir dan struktur (karakter fisik) batuan. Melimpahnya mineral lempung pada batuan teralterasi argilik menyebabkan batuan ini memiliki ukuran butir yang relatif lebih halus daripada batuan teralterasi propilitik. Nilai porositas, kandungan air, specific gravity, batas konsistensi, densitas total dan saturasi batuan teralterasi argilik lebih tinggi daripada batuan teralterasi propilitik, sementara itu nilai kuat tekannya lebih rendah daripada batuan teralterasi propilitik. Nilai kuat geser batuan teralterasi propilitik dan argilik di daerah penelitian dikontrol oleh nilai kohesi. Semakin tinggi intensitas alterasi, partikel halus (lanau/lempung) pada batuan teralterasi akan semakin melimpah. Nilai kandungan air, saturasi, batas konsistensi, specific gravity dan densitas batuan akan semakin meningkat seiring dengan meningkatnya intensitas alterasi hidrotermal. Porositas tidak menunjukkan kecenderungan tertentu terhadap intensitas alterasi tertentu. Nilai kuat tekan batuan teralterasi argilik intensitas tinggi lebih rendah daripada nilai kuat tekan batuan teralterasi argilik intensitas lemah dan batuan teralterasi propilitik intensitas sedang. Nilai kuat geser batuan teralterasi argilik lemah, propilitik sedang dan argilik tinggi dikontrol oleh nilai kohesi.

Conditions that cause a mountain path traversed by Indonesia actively implicates against occurrence of hydrothermal alteration process in several areas in Indonesia. One of the areas in Indonesia affected by the hydrothermal alteration process is Kalirejo and surrounding areas, Kulon Progo and Purworejo districts. This study was conducted to determine the extent of hydrothermal alteration processes affecting the engineering properties of rocks in the Region and surrounding Kalirejo, Kulon Progo and Purworejo districts. This research was conducted through field observation and laboratory analysis in the form of petrographic analysis, testing of engineering properties of rock and x-ray diffraction analysis (XRD). Altered rock engineering properties controlled by the type of constituent mineral rock, grain size and structure (physical characteristics) rocks. The abundance of clay minerals in argillic altered rocks causes these rocks to have relatively finer grain sizes than propylitic altered rocks. Porosity, water content, specific gravity, consistency limit, total density and saturation of argillic rocks are higher than propylitic rock, while the compressive strength are lower than the propylitic rock. Shear strength value of propylitic and argillic rocks in the research area is controlled by the cohesion. The more intensive the process of hydrothermal alteration occurs in rocks, the secondary mineral content in rock will be more abundant. The higher the intensity of alteration, the fine particles (silt / clay) in the altered rocks will be more abundant. The value of water content, saturation, consistency limit, specific gravity and rock density will increase with increasing intensity of hydrothermal alteration. Porosity does not show a certain tendency to a certain intensity of alteration. The compressive strength of rock argillic high intensity is lower than the compressive strength of rock weak argillic intensity and moderate intensity propylitic rocks. The shear strength values of weak argillic, medium propylitic and high argillic rocks are controlled by cohesion values.

Kata Kunci : alterasi hidrotermal, Kalirejo, sifat keteknikan, tipe alterasi, intensitas alterasi